chapter 53

1.1K 55 12
                                    

Chapter 53.)

*****

Ada kah yang nungguin boba up?

Kalo ada. Wahhhh terimakasih 😍😍😍😍😍😍

"GA ADA GUNANYA LO KAYA GITU" Reska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GA ADA GUNANYA LO KAYA GITU" Reska.

"Gua salah. Gua bodoh_______" Jevan.

"IYA LO BODOH. Makanya jangan benturin kepala. MAKIN BODOH NANTI!!" Ucap Reska.

Dengan urat yang menonjol di sekitaran leher. Pertanda kalo reska saat ini sedang jengah dengan tingkah jevan.

Jevan terlihat seperti orang kalut bahkan gila. Kenapa?.karena dari tadi jevan terus saja membenturkan kepalanya.

Lantas reska berusaha menyadarkan jevan yang kalut itu dengan raut muka yang tak bersahabat. Tak menyangka seorang jevan mempunyai sifat seperti ini (bodoh) pikir reska.

"JEVAN..... "

seseorang berteriak memanggil nama jevan dengan begitu keras dan lantang...

Terlihat dari kejauhan. raut wajahnya dipenuhi rasa emosi. Jalan orang itu tergesa gesa tak memperdulikan siapapun yang menatap nya kaget karena teriakan nya. Dapat jevan lihat orang itu memasang ekspresi marah yang ketara seolah akan memakan nya hidup hidup.

Jevan takut? Jelas tidak. Bukan orang itu yang membuat jevan takut. Bukan pula. karena orang tua itu. yang berteriak kesetanan seolah akan membunuhnya,lantas membuatnya panik.

Namun justru fero, Jevan takut keadaan adik tengah nya memburuk karena nya. Jevan takut hal buruk yang tidak diinginkan itu benar benar terjadi.

Apalagi jevan mengingat-ingat kejadian tadi. Ketika Fero mengeluarkan darah yang begitu banyak. Darah yang keluar dari luka kaki ataupun muntahan fero. Tentu membuat hati jevan resah. Saat mengingat itu kembali.

"SINI KAMU" Surya mencengkram kerah baju cucu pertama nya itu. Ternyata orang tua yang memanggil jevan itu adalah kakek nya. Dari dedi yaitu Surya.




Berapa kali pun Surya berusaha menasihati jevan. Namun naas, Surya rasa jevan tak pernah mau mendengar nasihat nya.

Surya dulu hanya diam saja. Seolah mewajarkan masalah mereka. Karena menurut surya. Selagi fero masih mau tinggal dengan mereka. Berarti mau tidak mau fero harus mendapatkan konsekuensi terburuk nya.

Surya sudah sering mengajak fero hidup bersamanya. Namun tetap fero itu keras kepala. Percis seperti anak sulung nya,(dedi) maklum fero kan anaknya.

Jadi menurut Surya. kalo saat itu fero mendapatkan hal yang tidak mengenakan. Selagi fero masih bertahan. Berarti itu adalah pilihan nya.

Maka Surya pun tak bisa melakukan hal lebih. Atau pun ikut campur. Surya hanya bisa menasihati semua nya.

Dan membujuk fero agar menyerah dengan keluarga anak sulung nya itu (dedi) . Lalu pergi hidup dengan nya. Mengelilingi dunia. Mengembangkan bisnis farmasi. Maklum surya itu nomaden.

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang