Chapter 35.)
*****
"DIAM. ABANG KECEWA SAMA KAMU"
Jevan membantingkan hand shower yang di pegangnya. Lalu meninggalkan mereka.
__
"Kak hiks. Lo lo gak kenapa napa kan kak hiks"
Kevin menangis tak tega melihat kakak nya yang begitu terlihat mengenaskan. darah sudah memenuhi lantai kamar mandi. Tubuh nya juga basah kuyup. Kevin benar benar khawatir ia tak peduli lagi. Kalo ia sekarang Memperlihatkan tangisan nya di depan orang yang selama ini ia benci.
Yang ada di pikiran nya. Satu akan kah kakak nya ini akan baik baik saja.
"Jangan dulu .jangan Tutup mata lo kak" Kevin benar benar kalut. Langkah apa dulu yang harus kevin lakukan. Ia benar benar lemas melihat darah sebanyak ini. Padahal dia tidak fobia darah.
"Astaghfirullah den." Syukurlah para maid bawahan bi onim sekitar 6 orang itu. kini baru berani kumpul mendekati kevin. Setelah jevan pergi tentunya.
Mereka menunjukkan ekspresi bermacam macam. Ada yang menutup mulut nya saking syok. Ada yang merutuki sikap jevan. Ada yang langsung menangis tidak tega.
"Den kevin angkat den fero nya.saya sudah panggil ambulance. Sebentar lagi datang" Ada pula maid yang masih berpikiran logis. Tidak se kalap kevin .
"Hiks kak. Gue gendong ya. Kita ke rumah sakit. Tapi lo harus sadar ya. Gue disini. Sama lo" Kevin menggendong fero membawa nya ke pintu mansion. Tak lama ambulance pun datang.
"G-guue ngantuk vi-n" Ucap fero. Matanya sudah begitu memberat. Tubuhnya benar benar lemas. Kepala nya mulai terhuyung ke ceruk leher kevin. Penglihatan makin gelap.Fero pingsan tak sadarkan diri. Di gendongan kevin.
"Kak.kakakkkk" Kevin menggoyangkan badan fero. Agar kesadaran nya kembali. Sambil menunggu ambulance.
Ambulance pun datang. Kevin mentidurkan vero di brankar ambulance. Tentu kevin juga ikut ke dalam mobil ambulance tersebut. Sambil tangan nya berkutat dengan benda pipih yang lagi lagi pola password nya salah lagi. Salah lagi akibat terlalu kalap.
Setelah berhasil. Kevin mencari kata bunda di benda itu. Dan Yap tanpa halangan iya berhasil dengan cepat menekan ikon hijau itu. Walaupun tangan nya benar benar bergetar tak karuan. Naas hanya kata memanggil bukan berdering yang ia lihat.
Ia ber alih menelpon langsung tidak menggunakan apk. Namun lagi lagi dia di kecewakan. No bundanya sedang tidak aktif.
Daddy? Sekilas ingatan kevin. Tertuju pada daddy nya. kevin harus menelpon daddy nya
Tidak ada jawaban.
Berkali kali ia coba lagi dan lagi. Tapi masih tidak dijawab. Hingga di akhir keputusasaan nya tiba. HP nya bunyi. Ternyata Daddy nya itu menelpon balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FERO (On Going)
Dla nastolatkówFero dengan segala luka nya. Ga bisa nulis deskripsi cerita. Penasaran? Tinggal baca GRATIS. Asal VOTE *osteosarcoma *bunda *daddy *anak tengah *di abaikan #1 "KANKER" 19 april 2023 #1 "DEPRESI" 19 april 2023 #1 "kesepian" 19 april 2023 Mulai :...