chapter 43

991 51 7
                                    

Chapter 43.)

)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Daddy kotor. Kumel. Belum mandi banyak kuman nya. Aku ga mau di peluk daddy" Keluh kevin.

"Gitu ya. Sekarang?" Dengan nada seperti anak kecil yang lagi ngambek. Ga liat umur emang si dedi kalo ngobrol sama si bontot.

"Lah abis. Aku udah keren begini. Udah wangi pula. Mau otw bentar lagi loh dad....kalo meluk daddy Nanti aku nya ikutan kumel dong."

"Iya deh terserah kamu" Keluh dedi. Dengan raut wajah nya yang terlihat menyedihkan. "Padahal daddy ga bau l..... "

Hap kevin menubruk tiba tiba badan daddy. Memeluk nya erat dengan kepala yang di sandarkan di bahu kiri daddy. Ringisan mulai terdengar di telinga Daddy. Daddy kaget. Tak menyangka kevin melakukan hal ini secara tiba tiba. Dan kenapa kevin malah menangis?.

"Vin.kamu nangis vin?"

Dedi mencoba melepaskan pelukan kevin pelan. Namun kevin memberikan penolakan. Kevin masih ingin tetap memeluk daddy nya dengan erat. tak ada keinginan melepas pelukan nya secepat itu. Hingga dedi nya pun berkata lagi.

"Katanya daddy kotor. Daddy kumel.belum mandi Banyak kumannya. Tapi kok malah meluk?. Mana ga mau lepas lagi" Ucap daddy.

"Dad....Makasih ya daddy hiks" Ucap kevin setelah lama terdiam. Masih dengan ringisan pelan nya. Hingga dedi semakin yakin kalo bungsunya ini pasti saat ini sedang menangis.

"Soal apa vin?"

"Aku bersyukur daddy sekarang berubah"

"Maaf ya vin"

"Engga dad.....kevin ga mengharapkan daddy minta maaf ke aku. Cukup berubah seperti ini. Daddy sama bunda lebih peduli ke keluarga. Aku bahagia banget dad" Kevin mengutarakan hatinya.

"Iya vin. Maaf baru sekarang ini daddy berubahnya. Daddy telat banget ya vin?" Sambil mengelus ngelus punggung kevin. Yang masih berada di dalam pelukan dedi.

"Engga apa apa. Dad hiks"

"Udahan dong nangis nya. Malu sama umur"

"Aku kira. Aku doang yang ngerasa dunia ini ga adil buat aku dad. Aku ngerasa kalo aku ini di asing kan sama kalian. Kalian ga mau bawa aku buat tinggal bersama. Tapi dad. Ternyata ada yang lebih menderita dari aku."

Ungkap kevin. Iyap kali ini kevin seperti ingin blak blakan dengan daddy nya. Tentang hidup kakak nya. Yang kevin rasa lebih menderita dari dia.

"Daddy sudah jahat vin. Daddy banyak salah. Akibat daddy keluarga kita berantakan"

"Kakak sering jadi korban kekerasan abang sama daddy dari dulu ya dad?" Kevin mempertanyakan hal yang membuat dedi di ambang penyesalan. Dengan ragu ragu dedi pun menjawab.

"I iya betul vin. Daddy akui. Kalo daddy lakukan hal itu. Dan daddy juga tau. Abang kamu juga main tangan dengan kakak. Bahkan kita lakukan itu (kekerasan) memang sejak dulu vin. Semua itu awalnya. gara gara Daddy terlalu terpuruk. Saat itu bunda kamu koma bahkan calon adik perempuan kamu. Yang daddy tunggu tunggu pun pupus. Daddy ngerasa dunia daddy hancur seketika. Daddy bingung harus gimana. Hingga akhirnya daddy gelap mata. Lakukan hal bejat ke abang kamu dan kakak kamu. Seandainya dulu daddy ga gelap mata. Mungkin...." Ungkapan dedi terpotong oleh kevin.

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang