Bangunan megah dengan nuansanya indah kini terdapat beberapa remaja yang sedang mengobrol hangat. Raldi memberhentikan mobilnya di parkir saat melihat spanduk besar Cafe Rainbow.
Kaki jenjangnya melangkah menyelusuri jalan yang sedikit ramai lalu dirinya memasuki cafe mata elang nya melihat sekitar mencari keberadaan seseorang hingga di satu titik dirinya menemukan orang yang ia cari.
"Sorry gue telat"
"Sayang lama banget sih kita udah nunggu lama tau! Kamu mah" gerutu Alena.
Raldi tersenyum lalu memeluk Alena dari samping."Maaf ya sayang "
"Ekhem ada orang nih" sindir Yura yang mendapat anggukan dari Gerlan dan Rael.
Alena menatap tajam Yura."Dih ganggu aja elo! Makanya cari pacar" sentak Alena.
"Orang crush nya aja gak peka gimana sih Len!" celetuk Grazel lalu melirik Gerlan.
"Dih apaan sih elo" ujar yura mengerutkan keningnya malas.
"Udah udah gue punya topik seru nih"seru Rael para teman-teman nya langsung menatap Rael karena penasaran.
"Apa"ucap Alena.
Rael mengambil oksigen sebanyak banyaknya lalu membuang perlahan."Jadi gini gue suka sama seseorang".
Yura mendengus kesal."yaelah el kirain apaan! Btw siapa" tanya yura penasaran .
"Iya nih siapa kalo cantik gue dukung dan gue ajakin gabung di geng kita"ujar Alena yang mendapat anggukan dari lainnya.
"Siapa?" geram Raldi.
"Rengkara zaquela" ucap Rael dengan cepat.
"Why? Lo gila, gue gak setuju" Rael menatap kesal Alena, apa salahnya?.
"Munafik, tunggu aja lo. Kara" batin Raldi.
꧁꧂
Rengkara yang sedang menyapu lantai di kejutkan dengan suara Raldi."KARA DIMANA LO!!" teriak Raldi.
Rengkara berlari dan menghampiri suaminya."Lo kenapa Ral?" tanya gadis itu karena kebingungan pasalnya Raldi pulang dengan marah-marah.
Plakk
"Lo gila, sakit " geramnya seraya mengusap pipinya yang terasa panas.
"Ingat ya lo udah punya suami kenapa masih caper sama cowok lain sih, apalagi Rael sahabat gue" bentak Raldi lalu menjambak rambut istrinya.
"Kalo ditanya itu jawab?".
Kara tertawa meremehkan."Kenapa, cemburu lo?"
"Najis" ujar Raldi lalu meninggalkan ruang tamu.
꧁꧂
"Karaaa, tunguuu".
Kara yang bosan di rumah memutuskan untuk main kerumah Aira lagi pula Raldi juga tidak ada di rumah.
Setelah menaiki ojek kurang lebih 10 menit akhirnya Kara sampai juga.
Pintu rumah Aira terbuka,Aira langsung memeluk sahabatnya itu."karaa ya ampun kangen banget gue sama elo"seru Aira wajah gembira nya seketika luntur saat Kara menetes air mata nya."Ra ayok masuk cerita di dalem ya"ajak Aira lalu menarik tangan sahabatnya dan membawanya ke depan tv untung hari ini kedua orang tuanya sedang pergi jadi mereka bebas melakukan apa saja.
"Ay gue capek"ujar Kara lalu memalingkan wajahnya.
Aira sedikit iba untuk kondisi kara saat ini."Ra elo kenapa coba sini cerita sama gue".
Ditanya kenapa kara sudah tak bisa membendung air matanya ia menangis sejadinya."maaf ra gue salah ya?"ucap Aira sedikit bingung.
Kara menggeleng."elo gak salah Ay! Gue cuma cape gue sakit pas ayah bunda Raldi main tangan sama gue.........sakit banget Ay....Apa gue gak berhak bahagia ya Ay? Dimana letak kebahagiaan gue Ay?".
Aira yang tak kuat pun ikut menangis lalu memeluk kara dengan erat."Ra gue yakin suatu saat elo pasti akan bahagia percaya sama gue ya Ra!"ujar Aira dengan gemetar lalu melepaskan pelukannya.
Ting
"Ra ponsel lo bunyi?".
Kara dengan malas membuka handphone nya.
Raldi
OnlinePulang sekarang!!
Dimana elo gue samperin?
Jangan bikin gue marah ra!!
Jawab anjing jangan di baca doang.Setelah membaca pesan dari suaminya Kara menghela nafas berat"gue pulang ya Ay!".
Up lagi nih vote 10 komen 20 lanjutt......
Part udah sampai 15an di draff tapi aku up nya bertahan yaaMinta votenya dong jangan pelit pelit pelit.
Mau bilang apa ke
Raldi
Kara
Alena
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Teen Fiction18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...