002

717 101 21
                                    


"Kata orang masa sma adalah masa yang menyenangkan tapi bagi ku itu semu"


Seusai mengantarkan kekasih nya Raldi menarik
tubuh Rengkara ke lorong kelas yang sepi.

"Awsss saa-kit Ral" isak kara saat Raldi mencekal tangannya.

"Lo apa'in cewek gue" tanya Raldi tanpa melepaskan cekalannya justru makin mengeratkan nya.

"Rrral gue tadi gak sengaja lempar bola ke kepala nya Lena! tadi gue niatnya mau ngoper ke Aira tapi malah melesat" cicit nya pelan.

Raldi menatap tajam kearah belakang saat ada guru akan melewati tempat dimana sekarang dia berada. Sebelum pergi Raldi menjambak Rambut Rengkara."Gue hukum lo nanti dirumah"

Setelah kepergian Raldi Rengkara tersenyum getir,lalu menatap langit yang begitu cerah."Lapor Arsya! Kara di sakitin lagi"

Asrya merupakan teman dekatnya dulu akan tetapi sebuah tragedi Arsya harus mengorbankan nyawanya demi Rengkara.

"Nanti kalau aku gak ada kamu jangan sedih ya"ujar Arsya sebelum dirinya pergi.

"Raaaa"panggil Aira dari belakang.

Mendengar itu kara dengan cepat menghapus air mata nya lalu menoleh."ehh-iya"

Aira membulatkan matanya saat melihat telapuk mata kara yang basah dan pipi yang memerah."ra lo nangis?".

Kara menggelengkan kepalanya cepat."emm enggak ini cuma gak sengaja kecolok tangan gue sendiri" kara terpaksa bohong.

Aira sedikit tak percaya."Oh gitu. Maaf ya lama tadi perut gue sakit banget jadi ayo ke kantin" cengir nya.

♡♡♡

Saat akan memasuki kelas kaki kara sengaja di sandung dari dalam dan pelakunya Alena sendiri.

Dukkh

Kara meringis lututnya terasa nyeri di tambah lagi tangan nya yang sengaja di injak.Lalu gadis itu mendongakkan kepalanya ke atas.

"Aallena?"

Alena berjongkok lalu menjambak rambut kara teman-temannya yang dikelas merasa iba ingin mereka rasanya menolong tapi mereka tak berani berurusan dengan Alena Queen of bullying SMA TUNAS BANGSA

"lo pikir,saat lo ngelempar bola ke gue sampai gue pingsan! gue bakal diem aja" ucapnya tersenyum meremehkan.

"Lo tau kan? siapa gue di sini?, semua orang yang berurusan dengan gue gak akan bisa tenang sekolah di sini"

"Maaf Al! tapi gue mohon lepasin gue. Gue gak sengaja jadi maafin gue ya" mohon nya.

"Maaf lo bilang"gertak Alena lalu menarik paksa Rengkara untuk bangun.

Plakk

Alena menampar pipi Kara dengan sangat keras hingga wajahnya menoleh kesamping."Sakit Al" cicit nya pelan.

Aira yang baru saja datang langsung mendorong Alena dari samping." WOY! LO APA'APAAN SIH" bentak Aira.

"Heh Aira, Gak usah ikut campur. Lo lupa dia udah buat Alena pingsan!" sembur grazel.

Aira terkekeh pelan."Iya gue tau. Gue paham tapi gak gini juga cara nya lagian kara kan juga udah minta maaf" cecar nya.

Alena maju lalu mendorong bahu Aira seraya menoyor pelan dahi nya."Bela in aja dia terus. Bela in, lo lupa siapa yang nolongin lo saat di bully kakak kelas dulu. Gak tau terimakasih lo" ucap Alena penuh penekan seraya menatap sengit ke arah kara.

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang