38.Kita putus

243 25 2
                                    

"Kenapa lo liatin gue" Kara menatap Raldi jengkel, ada apa dengan dirinya sebenarnya?

Raldi tersenyum seraya merangkul pundak istrinya."Why?"

"Ih apa sih, gue belum maafin lo ya! Lagian Lo kenapa sih? Gue gak habis pikir sama lo"

Cowo itu mendengus kesal."Penyesalan itu ada Ra. Dan gue sekarang nyesel, lupain gue yang dulu ya" kara diam membisu di lain dia senang namun bagaimana dengan Alena?

"Gimana kalau Alena tau"

"Kita udah berakhir" Raldi mengedarkan pandangannya sekeliling, Dadanya terasa sakit mengingat kejadian beberapa Minggu lalu.

Flashback

Sepasang remaja sedang menikmati makanan yang tersedia di meja, tangan nya bergerak mengambil sebuah kue mini berbentuk love dengan lilin 18 tahun di atasnya."Happy birthday cantiknya aku"

Perempuan itu tersenyum senang , baru saja ia akan meniup lilin."Jadi gini ke lakuan lo di belakang gue? Selama ini perhatian gue gak cukup ya Al? Kita putus" Alena menggeleng lalu memeluk Raldi.

"Aku bisa jelasin, please!"

Raldi mendorong tubuh Alena kasar."Gue kecewa sama lo"

Alena tertawa memandang sendu langit."OKE AKU NGAKU, AKU SALAH, selama ini aku udah main di belakang kamu!"

"Kenapa!"

"Kamu masih nanya, kamu jahat bahkan hari spesial aku aja kamu lupa. Mana Raldi yang dulu?" Alena meyeka air mata yang terus menetes.

"Kamu bukan Raldi yang aku kenal, percuma juga aku jelasin panjang lebar. Kamu juga gak akan pernah ngerti" Alena menarik cowok yang bersamanya tadi."Ayo pulang"

Kara membulat kan matanya, jujur ia jug bingung harus menanggapi nya."Gue ngantuk mau tidur." lalu beranjak pergi namun tangan nya di cekal oleh Raldi.
"Tidur bareng"

"Gak lepasin" sentak nya, bukannya menurut Raldi malah menggendong tubuh mungil dengan gaya doggy style.

Kara mendelik kesal."Apaan sih lo , turunin ih Raldi. Lo benar-benar gila"

Raldi tersenyum jahil."Diem atau gue cium lo"

"IH MESUM LO" kara memukuli pundak Raldi tanpa ampun.

Brak

Raldi membanting tubuh kara di kasur, lalu membuka kaosnya hitam nya terlihat perut Raldi yang six pack. Kara menelan ludah nya kasar."Mau ngapain lo" ujarnya lirih seraya mundur saat Raldi terus mendekati nya, lalu tersenyum."Come on baby"

Jam 05.59 kara terbangun kara meraba perutnya, tunggu ini tangan siapa."AAKH" teriaknya. Karena panik kara terbangun dan turun dari kasur, mengendap mendekati siapa sosok yang sedang terbaring di kasur."Udah bangun lo , ngapain sih pagi-pagi bikin orang kaget aja" ucap nya lirih seraya membuka selimutnya.

Kara mengaruk hidung nya yang tak gatal."Ngapain lo tidur meluk gue dasar modus"

"Harusnya lo tuh beruntung di peluk suami ganteng kaya gue, dasar manusia prik"

"Pede banget lo, gak usah ngebalikin fakta orang lo yang tadi meluk gue"

"Idih, pede banget lo. Tinggal ngaku aja sih" sindir Raldi, kara tak menanggapi nya. Lalu beranjak pergi ke kamar mandi.

Kara terlonjak kaget."Astaghfirullah, bisa gak ga usah main nyelonong!" geram kara, saat Raldi lebih dulu masuk kamar mandi.

"GUE DULU" teriak nya dalam kamar mandi.

.......

Lapangan tunas bangsa sangat ramai padahal ini masih pagi, tidak seperti biasanya Aneh."HALO GUYS MINTA PERHATIAN NYA SEBENTAR," para murid melangkahkan kakinya di tepi lapangan.

"Ada apa sih"

"Loh itu kan si murid baru. Mau ngapain dia?"

"Kesana yuk"

Samar-samar vana mendengar bisikan itu lalu tersenyum, lalu mengambil beberapa lembar undangan."Hai kak jangan lupa dateng ya"

"Ini, jangan lupa dateng ya nanti malem"

"Lo juga jangan dateng,"

Vana tersenyum saat melihat Aira datang bersama Kara."Haii sini deh bantuin gue dong ngasih ini" ujar vana lalu menunjukkan beberapa lebar undangan sekilas kara membaca undangan itu.

VANA  LAURENCE BIRTHDAY

SENIN 02 OKTOBER 2023
19.00-00.00 WIB

JLN CEMPAKA NO 13
HOTEL GARDENPARK

"Em boleh sini kita bantu" senyum Aira lalu mengambil undangan itu di tangan vana."Va," panggil Kara.

"Eh iya kenapa Ra?" Terlihat jelas vana tidak menyukai kehadiran Kara,Kara dapat merasa itu melalui kontak mata nya.

Merasa tak ada jawaban Vana lalu menarik tangan Aira."Mau kemana lagi va?"

"Udah ngikut aja," Aira menghela nafas berat, kenapa harus kesini.

Vana menghampiri Arhan."Hai kita emang belum kenal tapi bisa lah yah lo dateng ke acara ultah gue nanti malem nih" ucap nya lalu menyerahkan kertas undangan.

Arhan tersenyum manis."Oke,"

Melihat itu Aira memalingkan wajahnya sungguh Arhan tersenyum pada vana yang notabenenya belum saling kenal?."Segampang itu lo lupain gue"

Dari kejauhan kara memandang Aira sayu , ada rasa sakit saat melihat sahabatnya bersama orang lain.

"Liatin apa" kara tersentak kaget. "Loh kak Gerlan? Ngagetin aja deh" Gerlan tersenyum, lucu sekali saat melihat gadis di depannya ini.

"Kak gue duluan ya" ujar kara. Kara sebenarnya ingin menanyakan sesuatu ke Gerlan tapi melihat Yura akan menghampiri mereka, bukan karena takut hanya saja kara malas bertemu perasaan nya tidak enak.

Yura merangkul pundak Gerlan,"Lepasin" tegur cowok itu.

"Ger nanti malem lo dateng kan ke pesta ulangtahun nya vana bareng gue aja yuk" ucap yura manja.

Tanpa menjawab Gerlan melepaskan rangkulannya dan pergi begitu saja, hal itu membuat hati yura sakit."Siapa sih yang ada di hati lo ger" batin yura geram.

Di sisi lain Alena sedang melamun di temani teman setianya Grazel."Al lo kenapa sih. Kalo ada masalah cerita dong ke gue!" Alena tidak menjawab langsung memeluk grazel dan menangis.

Grazel membalas pelukannya."Hei lo kenapa Al"

"Raldi zel!"

"Iya Raldi kenapa" Grazel terdiam sejenak, ada apa sebenarnya tidak biasa nya Alena menangis seperti ini.

"Dia mutusin gue"

Grazel mengerutkan keningnya."Hah, yang bener aja lo gak mungkin lah Al. Raldi mungkin lagi capek aja"

Alena menggeleng."Gak Zel, enggak dia emang udah mutusin gue, emang apa sih kurang nya gue."

"Lo gak ngelakuin kesalahan yang fatal kan Al?" Alena tak menjawab tidak mungkin ia akan menjawab karena dia selingkuh!





Jumat 10 November 2023

Jangan lupa vomemt!
Lagi ngejar target ending!!









Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang