Haloo kesayangan sesuai janji aku kemarin aku update nih mana yang udah nungguin aku update...
Happy Reading
....
Raldi mencoba untuk menetralkan nafasnya,lalu mengangkat telepon dari sang kekasih.
"Baby! Lagi dimana besok berangkat sekolah jemput aku ya"ucap Alena dari telepon...
"Iya sayang pasti itu sekarang aku lagi sibuk telpon nya nanti aja ya dah baby my love me"ujar lelaki itu lalu mematikan telepon.
"Maaf Al gue lagi emosi sekarang,gue gak mau lo jadi kena imbasnya"batin Raldi lalu mencengkeram sofa erat erat melampiaskan emosinya."Ahh lo dimana anjing"umpat Raldi lalu membanting vas ke lantai hingga sudah tidak terbentuk lagi.
꧁꧂
Gadis cantik dengan setelan Levis nya berjalan kearah Rengkara."ra lo mau kemana?"tanya Aira saat melihat kara akan pergi.
"Ra katanya mau nginep disini gue khawatir sama lo ra".
Rengkara tersenyum lalu menggenggam tangan sahabatnya sebentar."Gue pergi sebentar ya! Ay nanti gue balik kesini lagi kok".
"emang lo mau kemana sih ra? Gue anterin ya".
"Udah gak usah gue janji bakal hati-hati kok"ucap kara meyakinkan sahabat nya itu yang masih ragu.
"Yaudah deh nanti kalau ada apa-apa kabarin gue ya ra!".
"Pasti dong".
꧁꧂
Semilir angin menerpa permukaan kulit gadis cantik dengan derai air mata yang terus mengalir ia berjongkok lalu duduk di depan gundukan tanah yang bertulisan Arsya bin Garendra.
"Ar! Aku takut,Aku bingung harus gimana aku mohon sama kamu bangun sebentar tenangin diri aku kaya dulu! Cuma kamu Ar yang bisa ngertiin aku.......Aku cape aku harus gimana lagi"ujar kara dengan gemetar.
"aku pengen ikut kamu aja Ar! Aku gak mau disini semua orang jahat sama aku Ar! Raldi sama kaya papah dia suka kasarin aku......".
"Dulu kamu pernah bilang ke aku! Kalau kamu janji bakal ada terus di samping aku,Kamu bohong...!".
"....".
Rengkara melihat sesekitar Langit sangat mendung angin kencang mulai menghantam dirinya.dengan segera kara bangun lalu pergi dari sana.
baru saja berjalan beberapa meter kara merasa ada yang mengikuti dari belakang dengan takut-takut kara perlahan membalikkan badannya.
"Ralldi"ucap kara panik.
Karena terlalu panik kara tak sengaja menginjak batu lalu terjatuh sementara itu Raldi semakin mendekati nya.
Tak ingin membuang waktu Raldi langsung menggendong tubuh mungil kara kedalam mobil.Kara terus memberontak namun usahanya sia-sia.
"Rall turunin aku "desaknya.
Singkat saja Raldi berhasil memasukkan kara kedalam mobil lalu menguncinya.
Raldi menjalankan laju mobilnya dengan kecepatan tinggi tak memperdulikan kara yang terus saja meneriakinya.
Dengan perasaan tak karuan Rengkara mengusap wajahnya yang sudah basah sesekali matanya melirik suaminya yang terlihat sedang menahan amarah yang bergejolak."Rall aku mohon berhenti.....aku takut".
"....".
Masih tak ada jawaban yang ada didalam diri Raldi hanyalah amarah ingin sekali dirinya membunuh istrinya kali ini.
"RAL TURUNIN GUE SEKARANG"bentak kara, Sedetik kemudian ia merutuki dirinya sendiri."bodoh bodoh lo ra"batin nya.
Benar saja mobil langsung berhenti dengan takut takut kara mencoba memberanikan diri untuk menatap suaminya.
Terlihat Raldi sedang menatap tajam kearah nya tanpa pikir panjang kara langsung turun dari mobil dengan cepat, Raldi meraih tangan kara lalu mencekal nya dengan kuat.
"Setelah elo pergi buat gue jadi gila, Lo pikir bisa kabur dari gue lagi hah"lontar nya.
Kara mencoba melepaskan diri namun tenaganya tak sebanding dengan raldi yang jauh lebih kuat.
"Ral gue mohon udah, Cukup sampai disini elo ngiksa gue"bentak kara kini mulai menunjukkan sisi lain kepribadiannya yang tak lemah.
"Berani lo bentak gue sekarang, Di ajarin siapa lo".
"Sikap lo yang kayak gini buat gue jadi berani sama lo Ral..... Setelah lo ngerebut mahkota gue sampai gue hamil dengan mudahnya lo minta gue bunuh dia"bentak gadis itu sekarang dirinya tidak takut lagi dengan suaminya.
"Otak lo di pake dong.... Diluar sana banyak yang pengen punya anak dan sekarang lo dikasih tapi lo malah nolak"ucap kara sedikit meninggikan suaranya.
Mendengar hal itu Raldi naik pitam tangan kirinya terayun lalu menampar pipi istrinya.
"KURANG AJAR SEMAKIN NGELUNJAK LO SEKARANG GUE GAK AKAN BIARIN LO SEKOLAH MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA LO DIRUMAH"camkan itu.
"Lo sehat? Gue masih pengen sekolah ral gue gak habis pikir sama jalan pikiran lo"setelah mengatakan itu kara mengambil ancang-ancang lalu keluar dari mobil dan berlari sekencang-kencangnya."Anjing mau kemana lo"umpat Raldi lalu mengejar istrinya baru beberapa langkah.
Drringgg dringggg
Suara itu berasal dari ponsel milik Raldi dengan kasar ia mengambil handphone di sakunya.
Terdengar suara dari telepon.
"Hai sayang bisa kerumah gak? Aku takut disini mati lampu terus mommy Daddy belum pulang"cicit gadis itu yang tak lain adalah Alena.
"Iyah sayang nanti aku kesana kamu tenang ya"ucap Raldi lalu mematikan teleponnya.
Lagi dan lagi usahanya gagal mengejar rengkara dirinya hanya takut jika kedua orang tuanya datang dan menanyakan gadis itu.
Dibalik pohon yang rindang di tengah sunyi nya malam kara menelpon seseorang untuk menjemput nya.
....
10vote+15komen update lagi...
Kalian lebih suka kara yang gimana coba komen deh.
Di next chapter bakal ketemu lagi sama Alena cs...
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Novela Juvenil18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...