08.꧁Dia menghilang꧂

521 83 3
                                    

Hallo kesayangan hari ini aku up lagi makasih ya yang udah baca cerita ini pokoknya makasih banget deh.

Yok rekomendasikan cerita ini ke teman kalian siapa tau suka.

Happy reading.

....

Dengan langkah gusar dua remaja itu berjalan menyusuri ruang tamu yang redup."tuh kan! Apa gue bilang untung aja lo bisa kabur"sentak Aira lalu menatap tajam ke sahabatnya.

Rengkara hanya diam ia merasa sedikit menyesal."maaf ya Ay!"ujar Kara lesu.

Aira hanya menghela nafas jengah."iya deh! Tapi lain kali hati hati ya ra gue gak mau lo kenapa kenapa"cicit nya lalu beralih memeluk sahabatnya erat.

Kara dengan semangat langsung membalas pelukannya."maaf Ay! Gue selalu ngerepotin lo dan makasih juga udah perduli sama gue! Gue gak tau lagi kalau gak ada lo Arsya kan udah gak ada".

Mendengar itu hati Aira teriris."ra udah ya"pinta gadis itu.

"untuk sementara waktu lo tinggal disini ya! Lo gak usah khawatir mulai sekarang lo home schooling ya"ujar Aira meyakinkan sahabatnya.

"Thank you my friend lo bener bener orang baik"ucap kara tak sadar air matanya kembali turun.

"ih jangan nangis ah! Mending kita tidur aja udah malem juga ya kan?"ajak nya lalu menggandeng tangan kara.

Pukul 06.37 Aira terlihat sibuk kesana kemari menggambil tas gendong nya kemudian duduk di tepi ranjang."ra gue berangkat ya? Lo tenang aja disini banyak bodyguard gue yang bakal jaga in lo"ucapnya lalu pamit.

Aira mereka anak tunggal kaya raya ayah nya seorang pembisnis yang cukup terkenal di London tak heran jika Rumah Aira sangat besar dan mewah.
.

.

Sesampainya di sekolah di lorong Aira bertemu dengan Raldi yang kini menatap nya dengan inteks, Aira tak perduli ia melanjutkan perjalanan namun baru beberapa langkah tangan nya di cekal."dimana lo sembuyiin kara"ucap Raldi tanpa basa basi.

Dengan kasar Aira menepis tangan Raldi."gue gak tau"setelah mengatakan itu Aira bergegas pergi.

"gue tau lo bohong kasih tau sekarang atau lo tau akibatnya"ancamannya.

Aira berbalik dan tersenyum remeh."gue gak peduli!".

Raldi hendak akan pergi mengejar Aira namun langkah nya terhenti saat ia mendengar suara yang tak asing menyapa gendang telinga nya."Sayang"panggil Alena dari belakang dan di ikuti oleh teman-temannya.

"hay! Cantik banget sih pacar siapa sih ini"ucap Raldi seraya mengelus rambut kekasih.

"Ekhem ada orang nih"seru Rael.

"ih ganggu aja lo El! Pergi sono"usir Alena yang merasa jengkel.

"Santai kali Al!"beo rael memanyunkan bibirnya.

"jelek amat lu parjono"sentak gerlan menabok kencang bibir Rael.

"Kurang ajar lo! Nama gue R-A-E-L bukan parjono"ucap Rael penuh penekanan.

"berisik lo pada"sentak Yura menatap tajam ke mereka.

Melihat itu Rael seketika kicep."ngeri amat lu neng"papar lelaki itu.

"ah udah lah mending kita masuk kelas aja udah bel juga"final Raldi.

...

Suasa kelas yang semula ricuh seketika senyap saat lelaki bertubuh Atletis dan jangan lupa ketampanan nya membuat para ciwi ciwi melongo."pagi anak anak"sapa guru itu yang bernama Pak ferdi usianya masih terbilang sangat muda untuk menjadi guru.

"Allah Huma ganteng nya subhanallah"celetuk yura yang langsung mendapat pelototan maut.

"gausah genit mau crush lo gue ambil"sindir Grazel.

Mendengar itu yura hanya tersenyum kecut.

Mata Raldi melirik depan di mana pak ferdi berada."perkenalkan saya Ferdi guru baru kalian saya disini mengajar mapel ppkn"ucap nya datar.

"gila cuek amat"batin Alena.

.....

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit lalu banyak dari mereka yang berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perut mereka berbeda dengan Aira yang sedari tadi berusaha melepaskan diri dari Raldi.
"Lepasin gue! Lo mau bawa gue kemana hah"sentak Aira dengan sekuat tenaga dia berhasil melepaskan cekalannya.

"Gue tanya sekali lagi! Dimana lo sembumyiin kara dia homes schooling kan? Pasti lo yang nyuruh dia"bentak Raldi tersulut emosi.

"Udah gue bilang berapa kali sih! Gue gak tau dia lagian lo kan suaminya jagain istri aja gak bisa cih banci!"ledeknya yang membuat Raldi semakin emosi.

"gak usah bawa bawa itu!"Raldi maju lalu mendekati Aira, dengan takut Aira semakin mundur namun naas tubuh mungilnya menabrak dinding.

Raldi maju lalu membisikkan sesuatu."kasih tau sekarang atau gue ambil sesuatu paling berharga yang lo punya"ucap Raldi lalu tersenyum penuh kemenangan.

Mendengar itu Aira semakin was was, Perlahan dia mengepalkan tangannya lalu memukul rahang tegas Raldi.

Bughh

"Anjing"umpat lelaki itu.

Melihat Raldi yang sedang menahan rasa sakit, Aira mengambil kesempatan untuk kabur dan berhasil.

...

Cuma mau bilang aku suka aja nulis cerita yang gak panjang panjang biar kalian gak bosen hehe.

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang