21.꧁Kenyataan pahit꧂

396 71 7
                                    

Hai semua aku update lagi nih siapa yang udah nunggu aku up aku kabulin permintaan kalian semua akh update cepet nih.

Sebelum baca boleh dong tekan bintang nya biar aku lebih semangat lagi.

....

Sejak dua puluh lima menit lalu, Raldi hanya diam saja sementara Kara sedang berbincang-bincang hangat dengan kedua orangtuanya.

Raldi sesekali melirik mereka."Sayang! Ih makin cantik deh kamu. Gimana? Sayang Raldi baik kan" tanya fara, Kepada menantu kesayangannya.

Kara tersenyum miris tangannya kuat kuat meremas rok nya."Sayang kamu kok diem" ucap Fara, Lalu menatap curiga ke anak semata wayangnya itu.

"Raldi baik kok bun! Dia baik banget sama kara" tukasnya.

Raldi hanya diam saja mendengar jawaban dari istrinya."Kara sayang, Bunda liat perut kamu udah buncit apa kamu-"

"Alhamdulillah akhirnya punya cucu juga" celetuk Rival yang baru saja datang.

"Ih papah ngagetin bunda aja deh"

"Emm bunda?"

"Kenapa sayang! Kamu hamil anak Raldi"

Kara masih menundukkan kepalanya."Mommy Raldi mau bicara tapi gak disini. Boleh ikut Raldi sebentar" ujar lelaki itu.

Fara mengiyakan lalu mengikuti langkah anaknya hingga ke luar rumah."Kamu mau bicara apa sayang kan bisa bicara di dalam" gumam wanita itu.

Raldi mengedarkan pandangannya sekeliling lalu mengusap wajahnya kasar."Raldi mau ceraiin kara" papar Raldi.

Fara yang mendengarnya sangat syok."Apah! Kamu becanda kan Ral?"

"Aku serius mom"

"Gak mommy gak setuju. Lagi pula kara gadis yang baik cantik dan cocok dengan kamu"

"GAK MOM! KALIAN GAK BOLEH EGOIS. RALDI UDAH PUNYA PACAR SEBELUM MENIKAH DENGAN KARA DAN RALDI GAK MAU NYAKITIN PERASAAN DIA MOM" sentak Raldi sedikit meninggi kan suaranya.

"Pacar?"

"Iya Raldi sangat mencintai dia mom! Kami sudah pacaran lebih dari dua tahun. Gimana jadinya kalau dia tau tentang ini! Dia pasti sangat hancur dan terpuruk... Mommy sebagai perempuan pasti tau kan gimana rasanya" ucap Raldi dengan suara parau dengan tatapannya kosong.

"Raldi mohon mommy! Kali ini aja jangan larang Raldi. Raldi berhak nentuin kebahagiaan Raldi sendiri"

Fara hanya terdiam dirinya tidak tahu bagaimana menanggapi nya."Raldi...Lalu bagaimana dengan kara dia istrimu"

Raldi lagi lagi menggeleng"Mom! Aku gak cinta sama dia...dia itu pembawa sial dia udah ngerebut kebahagiaan Raldi dan juga Alena pacar Raldi. Apa mommy gak kasihan sama Raldi? Please mom! Aku cuma mau bahagia dengan pilihan ku sendiri"

Fara terdiam seribu bahasa apa dia salah dulu saat memaksa Raldi untuk menikahi kara? Fara aku i dia dan suaminya dulu egois namun nasi sudah menjadi bubur.

Raldi bersimpuh mencium kaki Fara, Sedetik kemudian Fara tertegun lalu menghapus air matanya."Bangun sayang bangun jangan kaya gini kamu buat mommy sedih sayang"

"Gak mom! Gak Raldi cuma mau mamah ngizinin Raldi sama Alena cuma itu mom cuma itu yang Raldi mau" isak nya.

Tanpa mereka ketahui ada seseorang gadis yang sedang menyaksikan itu semua. Tangan nya membekap mulutnya rapat-rapat agar tangisan nya tak keluar saat itu juga.

"Ya Tuhan kenapa rasanya sangat sakit sekali, Kehadiran ku disini cuma membuat mereka menderita, Mereka benar aku pembawa sial, Aku perebutan kebahagiaan orang lain. Namun pantaskah aku bahagia?"

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang