17.꧁Fitnah꧂

379 58 6
                                    

Hai aku kembali up nih siapa nih yang lagi nungguin cerita ini up?

Oh iya aku mau ngucapin banyak makasih sama kalian, yang udah mampir di cerita aku... sumpah seneng banget akhirnya cerita aku ada yang baca.

....

Sepulang dari pemakaman Kara langsung pulang ke rumah Raldi dan di antar kan oleh Arhan.

Dari dalam rumah Raldi menatap tajam kerah mereka."Mau main main teryata.

"Makasih ya Arhan".

"Iyah sama sama, Gue pulang yah.... Jangan nangis lagi ya besi karatan"ledek nya.

Kara mendengus kesal."Masih aja lo manggil gue Besi karatan.

Setelah motor Arhan sudah jauh, Raldi keluar dan menarik paksa Kara."RALDI SAKIT LEPAS"sentak nya.

Plakk

"Dari mana lo habis ngelonte? Iya".

Kara kembali meπangis."Raldi gue abis dari makam ayah ibu, Mereka meninggal karena di bunuh"ucap nya gemetar.

"Cih! Lo pikir gue perduli enggak"

"Lo jahat Ral! Gue benci lo"

Raldi menyugarkan rambutnya ke belakang."Bagus lah kalo gitu... Benci gue terus ya Ra".

"Gue mohon sama lo Ral! Tolong hargai gue sebagai istri lo, Gue takut Ral. Kalau peneror itu ngebunuh gue di saat anak kita belum lahir".

"Malah bagus dong jadi gue gak perlu repot-repot bunuh lo"setelah mengatakan itu Raldi pergi entah kemana.

Tubuh kara merosot ke bawah, Rasa takut semakin mencekam nya."Gue cape".

.....

Malam telah tiba jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam namun Raldi belum juga pulang. Kara meringkuk ketakutan saat tiba-tiba lampu padam dan terdengar langkah seseorang mendekat.

Kara mengambil ponselnya yang berdering dan melihatnya."Nomor siapa lagi ini".

082279××××××

Tangan gue gatel nih, Siapa lagi yang bersedia gue bunuh.

Kara terkejut jangan jangan dia yang membunuh keduanya orang tuanya.

Lo siapa? Gue mohon udah cukup.

Hampir lima menit pesan itu belum terbalas ,Kara mencoba memejamkan mata nya sejenak.

082279××××××

Sayangnya gak semudah itu, Tunggu permainan selanjutnya.

Pintu kamar terdobrak dengan kencang, Kara semakin mengeratkan pelukannya ke tubuhnya sendiri.

Ceklek

Lampu kembali nyala, Dengan ragu kara melihat ke depan dimana Raldi sudah berdiri di ambang pintu.

"SINI LO"geram nya lalu menjambak rambut Kara.

Kara sangat terkejut rasa perih panas semakin mendominasi."Raldi gue ada salah apa lagi sama lo"

"Dasar cewe ular, Murahan, Di saat gue sibuk nyari lo. Lo malah berduaan dengan selingkuh lo itu di pantai"

"Kamu dapet foto itu dari mana?"isak nya pelan.

"Gue dapet dari mana nya itu gak penting, Sekarang keluar dan tidur di gudang sebelum amarah gue semakin menjadi"ucap Raldi, Lalu mendorong tubuh kara hingga tersukur di lantai.

Sebelum pergi kara berbalik."Dia bukan selingkuh gue, Dan gue bukan cewe murahan"

Raldi tak menjawab melainkan diam.

...

Pagi hari di sekolah sudah heboh lantaran Yura mengumpulkan semua teman temannya dan menyebar gosip yang belum tentu benar.

"HALLO GUYS GUE PUNYA BERITA HOT NIH"teriak yura di depan lorong.

Mereka yang merasa di panggil pun mendekat dan ikut berkerumun mengelilingi yura.

"Apa an tuh"sahut salah satu siswi.

"Jadi gini, Kalian ngerasa aneh gak sih sama si kara itu!"lontar Grazel di samping yura.

"Enggak tuh b aja kenapa emang?"ucap Sasa adek kelas.

"Coba deh kalian perhatiin. Kara sekarang lebih sering pake Hoodie gak sih sama outer gitu"ucap Yura , berkacak pinggang.

"Gue curiga kalo kara hamil di luar nikah, ya gak sih"beber Grazel sedikit meninggikan suaranya.

"Nah! Gue juga mikir gitu, Eh tapi gak mungkin lah dia kan anak baik baik pendiem juga"beo Sasa.

"Justru itu yang yang pendiam malah bahaya!"celetuk vandra.

Kara yang baru saja datang bersama Aira sedikit canggung pasalnya mereka menjadi sorotan para teman-temannya.

"NGAPAIN LOH LIATIN KITA"bentak Aira kesal.

"Udah lah guys mending kita buktikan sekarang aja, Penasaran gue sama tuh cewek songong"papar yura seraya menunjuk kerah kara.

"Tuh! Kalian lihat aja sendiri kara pake Hoodie lagi"seloroh Grazel semakin membuat panas suasa.

"Woy! Maksud lo apa bilang kayak gitu hah"

"Dih! Sok-sokan ngebela diri, Gue perhatiin dari kemaren lo tuh sering mual.... Lo pasti hamil kan?"ucap Grazel

Plak

"Jaga ucapan lo"sentak Aira, menampar Grazel.

Bersamaan dengan itu buk kaifa selaku guru bk kebetulan sedang lewat."Hey! Apa apaan ini. Aira kenapa kamu menampar temanmu?".

"Mulut dia udah kelewatan buk! Masa nuduh teman saya hamil kan gak mungkin!"

"Buk! Saya sering lihat kara, Mual di kamar mandi terus lemes gitu.. udahlah buk, Ibuk gak mau kan nama sekolah kita tercoreng gara agra dia"ucap Yura dengan senyum miringnya.

Buk kaifa sedikit bingung."Em! Begini saja kara kamu buktikan saja kalau kamu tidak hamil agar teman-teman mu tidak menuduhmu"final nya.

...

Semua murid berbondong-bondong kekamar mandi untuk menyaksikan kejadian itu dimana kara harus membuktikan bahwa dirinya tidak lah hamil.

Tubuh kara bergetar saat memegang tespek di tangan nya begitu pun dengan Aira.

"Cepetan woy lama amat lu"cibir yura.

"Diem lo"ujar Aira menatap tajam ke yura.

Dilain tempat Alena dan Raldi sedang berada di lorong kelas nya , Mereka sedikit bingung pasalnya kelas mereka sangat sepi.

"Sayang kok sepi ya?"tanya Alena.

"Iya! Perasaan hari ini kita gak ada tuh pelajaran olahraga"

"Eh dek sini bentar"panggil Alena yang berpapasan dengan adik kelasnya.

"Kenapa kak?"

"Lo tau gak anak-anak kelas 12 pada kemana?"

"Oh itu kak! Mereka pada ke toilet untuk melihat tuduhan yang di berikan ke pada kara benar atau enggak".

Raldi menautkan kedua alisnya."kara? Emang dia kenapa"

"Dia di tuduh hamil kak, saya permisi ya"

"Hamil"ujar mereka secara bersamaan.

"Gak ini gak boleh sampai terjadi. Bisa hancur hubungan gue sama Alena gak, Ini gak bisa di biarin"batinnya.

...

Bener bener yah si yura mulutnya ember bener dah:v

Kira kira?bakal ketawan gak yah si Kara hamidun?

Ikuti terus cerita ini sampai end ya.

Minta vote sma komen nya dong maksa.

Kalo ada typo! Tandain ya nanti aku benerin.

Kalian Nemu cerita ini dimana coba komen.

Cerita aku udah sampai daerah mana yqh? Coba deh komen penasaran aku nya.





Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang