32.Hutan perkemahan

209 38 6
                                    

Suasa gerbang sekolah sekarang tampak ramai,para siswa berbondong-bondong memasuki Bus Travel yang terparkir di sisi kanan jalan. Dari kejauhan datang seorang gadis dengan memakai sweater tebal serta celana jeans blue,tangannya terayun melambai saat melihat Arhan datang menghampiri nya. Ya gadis itu adalah Kara."Hai udah siap nih rapih bener lo" sapa Arhan sembari merangkul pundak kara.
 
  Kara tersenyum girang."Gue kan Osis jadi ya gini deh. Btw Aira mana gue ikut seneng banget pas lo chat gue, udah jadian sama dia!" Aira yang baru saja datang bersama Alena menatap kara sayu.
 
Ada hasrat yang terpendam dalam diri Aira."Hai mbk pacar" Aira tersenyum,lalu melepaskan tangan kara yang menggenggam tangan Arhan."Jangan lo sentuh dia" kara yang semula tersenyum kini menunduk.

Arhan yang paham akan situasi langsung menegur Aira."Mbk pacar kok gitu sih, jangan kaya gitu ya sayang. Kan kalian besty gak pengen nih kaya dulu lagi" goda Arhan.

Aira mendengus kesal lalu menarik tangan Arhan menuju Bus, Alena tertawa pelan menatap kara seolah merendahkan."Gimana rasanya hm?" Alena pergi bersama yura sebelum pergi Alena menabrak bahu kara dengan keras. Kara hanya tersenyum."kita emang deket Ay, tapi dulu. Kangen gue sama lo Ay" batin Kara.

Kara jalan sambil menunduk, langkah nya terhenti saat seseorang menabrak nya dengan kencang hingga kara terjatuh."Punya mata lo pake dong!" sentak cowok itu. Merasa familiar dengan suara itu kara mendongak ke atas." Raldi,kak Gerlan,kak Rael?"

  "Maaf Ral, gu-"

"Gak sengaja? Muak gue denger omongan lo. Bangun lo. Lo tau gak gara-gara lo nabrak gue tadi tas gue jadi jatuh" Raldi menarik Kara secara paksa, Namun sayang Raldi tak sengaja menginjak sebuah batu hingga Raldi mereka jatuh.

"Kenapa gue deg-degan gini sih Ah" batin Raldi seraya mengamati wajah kara yang putih bersih.

Suara klakson dari bus Travel membuyarkan lamunannya Raldi bangkit lalu mendorong kara."LO PASTI SENGAJA KAN!" bentak Raldi.

"Ral, Asal lo tau ya! Lo tadi yang narik tangan gue. Lo lupa hah" sentak kara.

"Udah salah ngelak lagi, pokoknya Lo yang sengaja" Kara mengepalkan tangannya mendengar jawaban Raldi.

"Gak, pokoknya elo! Titik"

"Kok jadi gue sih. Ra! Lo yang salah bukan gue dasar istr-" Raldi mengusap kepalanya yang barusan di pukul oleh Gerlan.

"Istr? Apa an Ral jangan-jangan kal-" ujar Rael.

"Istrak, iya istrak" sanggah Raldi cepat.

  Rael berfikir sejenak."Istrak, apa itu gue baru tau lo. Emang artinya apa Ral?" gumam Rael.

Raldi tak menanggapi dan pergi menuju Bus. Gerlan mengusap pelan bahu Kara saat Rael ikut menyusul Raldi."Its okey Ra?" Kara mengangguk.

...

Di sepanjang perjalanan kara tak henti hentinya tersenyum melihat pemandangan sekeliling hingga tak sadar ada seseorang yang mengamati nya."Cantik" gumamnya.

Kara menoleh ke samping saat Gerlan membaca buku,rasa penasaran mulai menyelimuti nya."Lagi baca apa kak" kara menautkan alisnya 'Introvert'

"Kayaknya bagus tuh kak,Kak Gerlan suka baca buku ya" Gerlan mengangguk dan menutup buku itu.

"Iya,Kalo suka sahabat lo udah ada yang punya" ujar Gerlan ,Kara diam dan langsung mengerti."Kak!"

"Lupain aja gak penting"

Kara berdehem pelan."Kakak gak malu ya duduk di samping aku. Tuh lihat kak! Yura lihatin terus kayaknya cemburu,apa aku pindah aja ya. Lagian di belakang masih ada kursi kosong" Gerlan menggeleng.

"Lo disini aja. Gue gak malu kok" kara tersenyum haru , pandangan teralih menatap Alena dan Raldi yang tampak sangat bahagia jujur kara iri.

"Sayang, Kapan kamu ngajak aku ke ru-"

"Kamu tenang aja sayang. Pasti kalau udah waktunya pasti aku ajak kamu kok. Tapi gak sekarang ya?" sela Raldi.

Alena memeluk Radi."Janji ya sayang"

Lalu Kara menatap Arhan dan Aira yang sedang bertengkar lucu."Ih Arhan,udah dong jangan foto in gue terus malu ihh" geram Aira pipinya merah merona sekarang.

Arhan terkikik geli."Kenapa sih kan yang gue foto pacar gue jadi ya seterah gue lah" ledek Arhan.

"Dih,emang kapan kita jadian perasaan gak pernah tuh" ketus nya.

"Ih Mbk pacar" rengek Arhan. Aira tertawa pelan."Arhan ih geli ah gue denger nya" sembur nya.

"Lah mbk pacar salting ya?"

"Gak"

"Udah ngaku aja"

"Gue bilang enggak ya enggak" Arhan mencoba menahan rasa sakitnya saat Aira tiba-tiba mengigit tangan nya kuat."Ah sakit tau,nih berdarah " rengek Arhan menyodorkan lengan nya yang Aira gigit.

Aira sedikit pun tidak ada rasa bersalah dirinya malah  merasa senang."Arhan,Aira mau. Kita-"

"Jalanin aja dulu Ai"

Tak terasa dua jam telah berlalu bus berhenti,di tepi hutan satu per satu siswa mulai turun. Suasa nya sangat sejuk dan damai. Angin sepoi-sepoi dari pepohonan seolah menyambut kedatangan mereka. Kara turun dari tangga Bus namun hal yang tak terduga terjadi dari Arah belakang Yura mendorong Kara hingga terjatuh ke tanah."Aw" ringis kara saat lutut nya terbentur batu.
 
Gerlan yang melihat itu langsung menolong Kara, Lalu menatap tajam Yura."Lo kenapa sih Yur?. Kara salah apa sama lo" ujar Gerlan dingin.

"Gue! Gak,suka dia dekat sam lo" Gerlan menganga  tak percaya hanya karena itu Yura sampai mendorong kara.

Kara mengelap lutut nya yang berdarah, sekilas kara melihat Raldi, yang sedang melihat nya dengan tatapan sulit di artikan."Maaf Yur" Yura terjatuh saat kara mendorong yura hingga pantat nya terasa linu dan panas.

"Anjing ya lo, maksud lo apa hah!" Kara tersenyum lalu mengulurkan tangannya."Kita impas Yur, gue bukan kara yang dulu. Kara yang lemah dan cengeng udah bilang,gak mau nih gue bantu? Oke " kara menarik tangan nya kembali lalu beranjak pergi namun baru selangkah langkahnya terhenti,saat Gerlan menggandeng tangan nya."Bareng aja sama gue" kara mengangguk.

   Pemandangan sekitar hutan sangat indah tampak dari kejauhan terdapat air terjun yang menjulang tinggi,buk zeka mengumpulkan semua muridnya lalu menyuruh mereka berbaris sesuai kelompok. Para murid berjajar rapih Raldi mendorong kara untuk berdiri di depannya mau tak mau,Kara menurutinya."Jangan jauh-jauh dari gue" bisik nya, Kara tertegun ada apa dengan Raldi? Mungkin Raldi kesambet? Ah sudahlah.

"DENGAR ANAK-ANAK, selama di sini jaga sikap kalian,jaga lingkungan agar tetap bersih dan yang terakhir jangan sampai terpencar,di larang pergi dari jangkauan karena itu bahaya" ujar bu Zeka .

Dilarang plagiat!

Minta votenya dong!!

Mau review Jujur nya dong kesan pertama kamu saat baca cerita ini dan..... minta kritik dan sarannya untuk cerita ini. Karena kemarin ada yang dm me."Bikin cerita gak bermutu, jelek niat buat cerita gak sih" sumpah itu bikin gue down bgt. Pengen unpub tapi.......hm

Nanti malem lanjut up lagi baru 300+kata nih hehe
Maklum masih ngetik pake Hp jadi gak rapih

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang