Happy Reading...
Dimohon jangan Copy paste ya ,Murni pikiran sendiri !!
Yang mau ngasih saran Atau masukan boleh! Kritik sesuka kalian tetapi jangan menjatuhkan yaaaa
Typo Dimana mana Harap di Maklumi!!
Follow ig
. Dianalusintia..
Gadis cantik dengan setelan Casual sedang ber lari di sebuah lorong yang sepi nafas yang ter senggal-senggal tangan satunya memegangi tangan nya yang berlumuran darah. Gadis itu akhirnya memutuskan itu memasuki satu rumah kosong di depan nya untuk bersembunyi."Ya Tuhan, Tolong selamatkan kara! Kara takut siapapun tolong kara" Ya gadis itu adalah kara. Setelah di seret oleh seseorang di sebuah gudang yang sudah tak terpakai, Kara berhasil melepaskan diri
"LO DIMANA! GAK USAH SEMBUNYI AYO KELUAR KARA! GUE BENCI LO. MATI LO SIALAN" samar samar kara mendengar suara teriakan dari luar. Kara memejamkan mata nya sejenak saat rasa sakit tiba tiba menyerang nya pipi yang merah serta terdapat darah segar di pelipis nya.
"AYO KARA KELUAR LO! GUE UDAH GAK SABAR MAU MAIN MAIN SAMA LO!" teriak orang itu, Perlahan dia berjalan kearah gudang saat mendengar salah satu benda terjatuh hingga membuat bunyi nyaring.
Kara membekap erat mulut nya saat langkah kaki masuk ke indra pendengaran nya."Jangan dulu ya Tuhan masih ada dia yang berhak hidup" ucap kara dalam hati.
Dia mengelilingi rumah kosong itu hingga ke sudut sudut ruangan namun tak menemukan siapa pun dan memutuskan untuk pergi dari sana.
Kara bernafas lega saat menyadari orang itu telah pergi bayang bayang kejadian beberapa saat lalu masih jelas teringat di mana kara menjerit kesakitan dan orang itu tidak perduli, Suara itu tak asing bagi kara.
Kara keluar dari tempat persembunyiannya. Kaki jenjang nya melangkah hingga sampai di tapi jalan raya yang sedikit sepi wajar saja jika sepi pasalnya sekarang sudah pukul 21.35 wib.
Kara sesekali melihat kanan kiri namun naas tidak ada kendaraan yang melintas tak tahan dengan luka nya kara lalu bersender pada sebuah pohon disana.
Sementara itu di tempat yang berbeda Raldi sedang meminum jus Strawberry milky di meja makan."Cih! Kemana sih dia? Gue suruh buat cari makan aja lama banget. Gue yakin pasti dia lagi jual diri mentang mentang gue bolehin keluar malem malem" gumam Raldi lalu tersenyum sinis. Pandangannya beralih saat melihat bi Asih, Pembantu baru yang sengaja di kirim oleh Orang tua nya.
Bi Asih terlihat sangat cemas."Den! Kok neng Kara belum pulang bibi khawatir" ungkap nya.
"Mau di mati sekalian pun! Raldi gak perduli" desis nya.
Bi Asih hanya mengelus dada nya, Lalu pergi dari sana dan mengambil handphone nya di dapur.
"Ya Allah smga neng kara gak papa bibi khawatir"
Dring
Dring
Maaf pengguna tidak bisa menerima panggilan coba beberapa saat lagi
"Eh! Kok gak aktif haduh gimana ini. Apa saya minta bantuan nyonya Fara ya" gumamnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Teen Fiction18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...