Dengan langkah gontai kara membuka pintu rumah dengan malas saat dia dengar ada orang yang mengetuk pintunya pagi pagi! Kurang kerjaan.
Begitu pintu di buka."ih mana gak ada siapa siapa"jengkel nya.
"Ganggu orang lagi masak aja"ya Kara beberapa menit yang lalu sedang masak di dapur sedangkan Raldi? Ia masih tidur.
Kara menyergit bingung."kotak lagi?".
Dengan penasaran kara mulai membuka bingkisan itu."banyak banget sih ini! Berapa lapis coba kertasnya ah"batinnya.
Kara duduk dengan lemas saat melihat isi kotak tersebut lagi dan lagi, Kotak itu berisi foto-foto nya saat bersama Arsya di tepi danau.
"Arsya! Apa kamu masih hidup...... Tapi gak mungkin, Terus siapa yang ngirim foto foto ini".
Lalu kara membalikan foto tersebut. pembawa sial
Kara berdiri."Siapapun itu yang neror gue keluarrr....Gue yakin lo masih di sekitar sini bunuh gue sekarang gak usah pake teror teroran"teriak nya frustasi.
Dari balik semak seorang wanita berjubah hitam tersenyum."Tunggu waktunya tiba lo perebutan kebahagiaan gue".
....
Dibawah teriknya matahari semua siswa siswi SMA TUNAS BANGSA sedang melaksanakan kegiatan rutin setiap hari Senin apalagi kalau bukan upacara.
Banyak murid yang mengeluh salah satu nya kara, Gadis itu terlihat sedang menahan rasa sakit.
"Ra lo gak papa kan"bisik Aira di barisan samping Kara.
Kara hanya mengangguk sedetik kemudian kara tak sadarkan diri."Ra bangun ra"panggil Aira yang sudah tak di dengan oleh kara.
Semua orang yang melihat itu hanya terdiam seperti tidak ada niat untuk membantu. Seorang lelaki Dengan santai nya berjalan kearah kara ,lalu menggendong kara tanpa basa basi.
Aira yang melihat itu ingin menyusul namun langkah nya terhenti saat petugas upacara menegurnya."yang lain tetap diam di tempat".
Sementara itu di lain tempat.
Kara terbangun dari pingsannya badannya masih lemas."udah sadar lo"celetuk cowok tadi yang membawa kara ke uks.
"Siapa lo"tanya kara kebingungan pasalnya baru melihat nya di sekolah ini mungkin anak baru pikirnya.
"Kayak nya kita pernah ketemu deh"papar kara.
"Oh iya gue inget! Elo kan yang waktu itu hujan hujan terus gue tolongin malam marah marah"tukasnya.
"Oh iya geu juga inget! Lo cowok yang rese itu kan pake nasehatin gue segala lagi"cibir nya seraya melotot kearah cowok itu.
"Matanya gak usah gitu mau gue colok!".
"Ih nyebelin banget sih lo"cecar kara.
"Udah jelek bawel cerewet nyusahin lagi".
"Siapa?".
"Ya elo lah yakali gue".
Cowok itu mendekat kearah kara hingga jarak mereka hanya lima Senti tentu saja hal itu membuat kara gelagapan."muka lo kocak banget"ketawa cowok itu lalu menjauh dari kara.
"Lo siapa sih ah! Tai lo"gerutu kara.
Tangan cowok itu terulur."kenalin gue Arlan gersano baru pindah dari surabaya masih jomblo yang paling penting gue ganteng umur gue baru 17 belas tahun dan gue punya adek ya-".
"Siapa? Yang nanya".
Mendengar hal itu Arlan tampak jengkel."Tai lo memang gue harap gak ketemu cewek tai kayak lo".
....
Sehabis mengantarkan Aira pulang, kara bergegas pergi namun langkah nya terhenti saat beberapa notifikasi memenuhi handphone.
082279××××××××
Pembunuh sialan, munafik, gue bakal habisin lo
Kara tersentak."siapa sih lo sebenarnya apa salah gue?"batin kara lalu mengetik sesuatu.
Siapa lo gue salah apa sampe lo neror gue?.
Dasar pura-pura gak tau gue kasih lo dua pilihan pulang tragis atau mati tragis?.Kara sedikit takut ia tak lagi membalas. Kara memutuskan untuk pulang saja.
Setelah lima belas menit akhirnya Kara sampai di rumah, Tangan nya terulur membuka pintu.
Tiba tiba Raldi datang dan langsung menarik nya kedalam kamar.
"Lo kenapa Ral? Lepas ral"sentak kara.
Sesampainya di kamar Raldi mendorong tubuh kara ke kasur dengan kasar."lo kenapa Ral? Gue salah apa sam-".
Kara meringis ngilu saat Raldi melempar handphonenya ke wajahnya. Dengan ragu kara memutar video berdurasi lima detik . Video itu ternyata video nya yang bersama Arlan di uks.
"Lo dapet video ini dimana"ujar Kara menatap Raldi takut.
"Jijik gue sama lo Ra! Oh jangan jangan anak yang ada di perut lo itu bukan anak gue iya tapi anak cowok yang ada di video itu"ucap Raldi dengan Lantang.
Kara bangkit dan menampar Raldi.
"DIA ANAK KAMU RAL! AKU GAK PERNAH BERBUAT ZINA SAMA LELAKI MANAPUN".
"Kurang ajar lo"bentak Raldi lalu mengambil dasi di meja dan menghukum istrinya.
"Gue hukum lo malem ini sampai gak bisa jalan!".
"Gak gue gak mau ngelakuin itu lagi.... Jangan Ral! Gue mohon".
"Gue gak peduli....!".
...
Hai kesayangan hari ini aku up 3× loh di draf stok juga masih banyak minta 10vote+30kmnya dong boleh yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Teen Fiction18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...