Arhan turun dari mobil nya menghampiri Aira yang sedang di parkiran bersama Alena Cs dan Raldi Cs.
"Aira gu-"
"Guys cabut yuk! Males gue di sini" ucap Aira sengaja meninggikan suaranya.
Arhan menggenggam tangan Aira saat gadis itu hendak pergi."Tunggu Aira gue ada perlu sama lo" ungkap cowok itu.
Aira membalikkan badannya."Waktu lo cuma 3 detik satu, dua, ti-"
"Kapan kita kaya dulu" Arhan menatap Aira dengan penuh harap." Heh Arhan lo punya otak kan masih berfungsi kan? Aira itu udah gak mau sama lo. Lo paham gak sih" sanggah yura.
"Jangan ikut campur urusan orang lain, Alena yura Grazel, Raldi rael kita semua pergi dulu kasih kesempatan buat mereka ngomong berdua" final Gerlan.
Mereka mengangguk dan pergi dari sana.
Aira membuang pandangan nya kesamping saat Arhan menatap yang begitu dalam ada sorot kecewa di matanya."Kenapa? Lo lihatin gue kaya gitu!" tangkas nya.
"Gue cint-"
Aira menggeleng cepat lalu melangkah untuk pergi, Arhan sontak langsung memeluk Aira."Lepas"
'Gak gue gak akan pernah. Gue cinta sama lo ra, lo tau itu kan? Gue pengen lo yang dulu yang selalu marah-marah gak jelas sama gue! Gak kaya sekarang Ai lo beda "
"Arhan lo punya kan, kita tuh gak akan pernah bisa bersatu Tuhan hanya mempertemukan kita. Bukan menyatukan kita" lirih Aira. Arhan tidak bisa berkata kata lagi kenyataan nya memang begitu. Perlahan Aira melepaskan pelukan nya."Sekarang aku tanya. Siapa yang bakal pindah aku, atau kamu" ucap Aira bersaman dengan itu Air matanya menetes.
Arhan hanya diam. "Kenapa? Diem kan kamu, gak bisa jawab kan?. Kita itu gak ada ujungnya!"
"Aku tau tapi kita jalanin aja dulu. Gue cinta sam lo Aira gue gak bisa ke hilangan lo" sela Arhan.
Aira tertawa miris."Apa tadi? Lo bilang cinta! Terus ini apa hah" ujar Aira sedikit meninggikan suaranya seraya menyodorkan ponselnya terlihat Arhan yang sedang memeluk Kara.
"Ai lo salah paham gue bisa jelasin"
"Coba jelasin, Ayo. Kenapa diem? Mana katanya mau jelasin" Arhan menatap langit yang mendung hembusan angin mulai menerpa mereka.
Arhan mendekati Aira, Lalu menangkup pipi tirus nya, di sisi lain seorang cowok melihat adegan itu, rasa sakit mulai menjalar di tubuh nya."Gue salah ya? Suka sama lo" batin Gerlan seraya mengusap rambutnya.
"Aira, Kara itu-"
"Pacar lo?" Ujar Aira kesal. Arhan tersenyum."Dia adek tiri gue puas kamu, Aku sayang sama dia cuma sebatas sahabat dan adik. Karena di hati aku cuma ada kamu " Arhan menggapai tangan Aira lalu menuntun memegang dadanya."Di sini udah sepenuhnya terisi sama kamu Ai"
...
Kara berjalan melewati lorong sekolah dengan tergesa-gesa hingga tak sadar menabrak seseorang."Maaf gue gak sengaja " desisnya.
Orang yang di tabrak itu tersenyum."Kak Gerlan? Maaf kak, aku gak sengaja" ucap Kara menunduk.
Lalu mengambil beberapa kertas yang berhamburan di lantai."Itu apa?" tanya Gerlan.
Kara bangun."Oh, ini? Ini proposal buat acara study tour minggu besok kak" Gerlan mengangguk."Oh iya lo kan sekertaris OSIS btw, Mau bareng gue juga mau ke kepsek" tawarnya.
Kara mengangguk."boleh kak, Ayok"
Di sisi lain Raldi menyaksikan semua itu tangannya terkepal."Dasar Caper, munafik itu juga Gerlan ngapain sih deket sama dia udah tau Kara istri gue" batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Fiksi Remaja18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...