40.Selamat ulang tahun

206 24 3
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam namun pasangan ini tak mau henti untuk bertengkar.

Raldi yang tak mau kalah dan Kara yang juga tak mau kalah."Ih balikin liptin nya Raldi!" kesal nya menatap Raldi jengkel.

"Gak, pasti nanti lo pake lagi kan?"

"Pake nanya, udah sini balikin" pinta nya seraya menggapai tangan Raldi namun tidak bisa menyebalkan.

Kara terus beranjak ingin meraih benda kecil itu namun usahanya sia-sia karena Raldi lebih tinggi darinya."Udah ah cape"

Mata kara berbinar melihat Raldi menuju kearahnya yang duduk di pojok kasur namun senyuman nya luntur seketika."Tuh ambil"  Raldi terkekeh geli , Kara menatap nyalang liptin nya yang di buang Raldi melalui ventilasi udara.

"Raldi!!" rengek kara.

Sedangkan Raldi tertawa penuh kemenangan."Udah ga usah ngambek lo tambah jelek,"

"By gue duluan"

"Awas ya kalo gue liat nanti lo berdua sama cowok gue bikin lo-"

"Apa?" sela Kara ketus lalu mendorong tubuh Raldi.

"Udah sana pergi" usir Kara.

.............

Lampu kelap-kelip terpasang rapih di sepanjang
lorong serta dekorasi yang begitu mewah,Gadis cantik bergaun putih panjang itu tampak bahagia menyambut beberapa tamu undangan yang mulai berdatangan."Hai Vana happy birthday ya"

"Makasih"

"Vana selamat ulang tahun ya" ucap sepasang kekasih kepada vana.

Vana tersenyum lebar."Iya terima kasih ya , selamat menikmati hidangan yang tersaji"

Seorang Mc maju ke panggung dan tersenyum bahagia para tamu undangan teralih menatap Mc tersebut.

"HALO SELAMAT MALAM SEMUA NYA" sambut nya.

"SELAMAT DATANG DI BIRTHDAY PARTY VANA LAURENCE" tepuk meriah mengiringi vana saat gadis maju ke depan.
Di pojok sana Rael tersenyum."Masyallah cantik banget pacar gue" batinnya.

Vana menerima Mic saat Mc memberikan nya."GUE UCAPIN BANYAK TERIMA BUAT KALIAN YANG UDAH DATENG DI HARI SPESIAL GUE INI" Vana tersenyum haru.

Di sisi lain Alena berpapasan dengan Raldi mereka saling memandang ada perasaan bergejolak di hati mereka. Hingga akhirnya Raldi berpaling saat Gerlan menepuk pundaknya."Ngapain lo berdiri di situ" seru Gerlan.

"Kebiasaan tuh anak kalau di ajak bicara nyelonong" Senyuman Gerlan pudar saat Yura datang bersama Alena dan juga Grazel.

"Hai gue kira lo ga bakal dateng"

"Minggir"

"Lo mau kemana Ger, gue belum selesai ngomong" kesal nya .

Grazel menggelengkan kepalanya sungguh miris kisah percintaan para sahabatnya dan juga dirinya.

Dengan perasaan kesal Yura, menggandeng tangan Alena ."Kita duduk di sana aja"

"Awss" Aira tak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh.

"Sorry, lo gak papa kan " suara itu sangat familiar, Aira mendongak jantung nya terasa sakit.

"Lepas"

Arhan menahan tangan Aira saat hendak pergi , Spontan gadis itu menepis nya kasar."Cukup" pinta Aira.

Tidak kehabisan akal Arhan kembali meraih tangan Aira."Kasih gue kesempatan,"

   Mati-matian Aira menahan tangisannya dia tidak boleh menangis."Percuma tuhan kita beda! Lo sendiri tau itu kan?" Arhan bungkam lidah nya terasa kelu, kenapa harus seperti ini.

Dari kejauhan Vana melihat Aira, gadis itu berlari menghampiri nya."Airaa" panggil nya lalu memeluk singkat temannya itu.

"Gue kira lo gak dateng, eh lo Arhan kan"

"Iya, Hbd ya Va" ucap nya lalu mengambil  paper b
ag  menyerah kan nya ke Vana, melihat itu mata  berbinar.

"Semoga lo suka ya"

Vana mengangguk."Lo emang tipe gue banget ya, baru kali ini ada seorang cowok yang ngasih hadiah ke gue secara langsung. Biasanya tuh di taro sana!" tunjuk vana ke arah meja yang sudah penuh dengan berbagai hadiah.

"Kita sama Arhan" Aira mengikuti arah tunjuk vana melingkar kalung salib di leher Arhan. Hati nya mencelos karena tidak tahan Aira memilih pergi.
I
Sebelum pergi Aira tak lupa mengucapkan."Happy birthday Va, gue ke toilet dulu ya" Arhan menatap sendu punggung Aira yang mulai menjauh.

Dirasa sedikit jauh dari keramaian Aira tak tahan lagi ia menumpahkan Air matanya."Kenapa harus seperti ini, gue cinta sama lo. Tapi gue-" batin nya, tangan nya tak henti membungkam mulutnya.

"Nih" suara itu... Aira menoleh ke samping Gerlan?.

"Jangan nangisin orang yang udah buat lo terluka Aira" ucapan lembut.

Aira mengambil tissue lalu mengelap mukanya yang basah itu."Makasih" ujarnya lirih namun masih bisa di dengar.

Di tengah gemerlap nya lampu Raldi mencari keberadaan kara sudah 2 jam berlalu namun kara tidak kunjung datang."Kemana sih dia?"

Raldi membuka handphone nya menelpon sudah hampir ratusan kali tapi hasilnya nihil.

My wife

Terlahir di lihat tiga jam yang lalu

Baru saja Raldi hendak pergi seorang wanita berpakaian sexy menghampirinya."Raldi!" Panggil wanita itu.

Raldi menatap wanita itu tajam."Udah lama kita gak bertemu lo tambah ganteng aja" ucap Liora, yang wanita itu bernama Liora , wanita yang sangat terobsesi dengan Raldi.

"Lepas" Raldi menepis kasar tangan Liora yang menggenggam tangan nya.

Liora tersentak kaget."Jangan ganggu gue lagi"

"Tapi gue cinta sama lo Ral!"

"Sayangnya gue enggak" Raldi melanjutkan langkah nya yang sempat tertunda menghampiri Aira di ujung sana.

Raldi mempercepat langkah nya saat Aira hendak pergi."RA!" Aira menoleh saat namanya di panggil.

"Kara mana?"

Aira menggeleng."Lo kok nanya gue, gue ya mana tau"

"Shit" umpat Raldi.

Gerlan menatap Raldi heran."Lo kenapa"

"Kara Ger!"

"Iya kara kenapa"

Raldi mengusap wajah nya gusar."Dia bilang ke sini bareng lo Ai"

"Gak Ral, bahkan kita gak chattingan dari tadi pagi atau saling kontak" ucap Aira sedikit panik.

Gerlan tak kalah panik entah mengapa perasaan nya mengatakan kara sedang tidak baik-baik saja.

"Kita kerumah lo sekarang"

....

12-Nov-23

Hai gimana kabarnya baik kan
Seberapa kalian suka sama cerita limrence

20%?

50%?

70%?

Atau enggak sama sekali

Selamat membaca para pembaca ku sayang.
Siapkan hati, mental, pikiran kalian ini detik part-part menuju ending whahahhaha(ketawa jahat)

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang