Halo kesayangan maaf ya lama gak update karena jadwal padat banget hehe.
Ada yang nungguin aku up gak sih? Bantu ramein ya.
Vote & komennya nya dong? Maksa aku tuh.
꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋
Sejak kejadian semalam kara tak lagi fokus beraktivitas contohnya saat ini ia sedang belajar di sekolah. Ya sekarang kara sudah sekolah normal seperti biasanya.
"Rengkara Zaqueela coba maju kedepan jelaskan tentang contoh dari perubahan kimia"pinta buk winda selaku guru kimia.
Kara yang sedari tadi melamun di kejutkan dengan Aira yang tiba tiba menyenggol lengannya, Dengan malas Kara menoleh kesamping seolah memberi isyarat."kenapa?"tanya Kara datar moodnya hari ini sangat buruk.
"Saya ulangi lagi Kara! Sebutkan contoh perubahan kimia?"final buk winda lalu menyodorkan spidol.
"ayo maju tulis di depan! Ibu perhatikan kamu akhir akhir ini sering tidak fokus".
Kara tak sadar bila ada seseorang yang sedari tadi menatap kara dengan datar lalu tersenyum penuh kemenangan.
"buk winda boleh saya baca kan saja dari sini"sanggah nya.
"boleh saja silahkan"ucap wanita itu.
kara tersenyum tipis lalu."contoh perubahan kimia meliputi! Nasi menjadi basi, Natrium di larutkan kedalam air , Dan kertas di bakar"ucap kara dengan keras dan lancar.
"baik terimakasih Kara silahkan kembali duduk, karena waktu jam mengajar ibu sudah habis kalian boleh istirahat"pamit buk winda.
...
Sudah lebih dari lima menit Aira menatap kara dengan jengah pasalnya gadis itu hanya diam saja padahal sekarang mereka sedang dikantin.
"Ra! Lo mau makan apa gue pesenin deh"tutur nya .
"Emmm. Kaya biasanya ya Ay! Oh ya gue ke kamar mandi dulu ya kebelet hehe"cengirnya sembari memperlihatkan gigi nya yang rapih.
Aira tak membalas.
Sesampainya di lorong kamar mandi kara langsung masuk ke dalam dan membasuh wajahnya di wastafel.
"Gue masih bingung kira kira siapa ya yang neror gue? Perasaan gue gak pernah punya musuh. Apa mungkin Raldi? Ah gak mungkin lah ngapain juga ya kan. Dia mah kalo mau nyakitin gue ya tinggal nyakitin gak make teror-teroran segala"gumamnya pelan seraya mengelus perut nya yang sedikit membuncit.
"kamu baik baik aja di dalem perut mamah ya sayang"lirihnya seraya menyeka air matanya yang entah kapan turun.
Kara memandangi tubuhnya di depan cermin kamar mandi lalu berbalik untuk keluar namun pintu terkunci dari luar.
"Tolooooong"teriaknya sambil mengedor pintu, Kara semakin panik tiba tiba lampu kamar mandi sengaja di matikan.
"Tolong siapapun tolongg"namun naas teriakan malah di anggap angker pasalnya pintu nya di beri stiker. Toilet rusak
...
Sementara itu di lain tempat.
"Sayang kok lama banget sih"sapa Raldi saat Alena baru saja datang entah dari mana."Tau lu, kita nungguin lo lama banget mana si Raldi bangke gak ngebolehin kita makan duluan lagi"gerutu grazel.
"Ya ampun sayang! Kok kamu gitu sih kasihan dong mereka nya"sela Alena.
"Biarin"ledek nya menatap satu persatu temannya dengan sengit.
"Nye nye nye"timpal yura yang bosan.
"Yaudah yuk makan keburu masuk nanti"tegur Gerlan, Seraya mengambil bakso di nampan.
Baru saja sesuap mereka di kejutkan dengan kedatangan Aira yang menggembrak meja dengan keras.
"Woy Air got ngapain lo"bentak yura lalu berdiri mengampiri Aira dengan tatapan bengis.
"Gue gak ada urusan sama lo!"hardiknya.
"Tujuan lo kesini apa cuma nyari ribut! Oh gue tau lo pasti kesepian kan gak punya temen salah lo sendiri sih orang kaya eh malah temenan sama sampah itu"cemoohan nya yang tak lain adalah Alena.
Plakk
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Alena."lo apa apan si Ay! Nyari mati lo"sentak Raldi lalu mendorong bahu Aira.
"Tahan Ral! Dia cewek"seru Gerlan yang mendapat anggukan dari Rael.
Tanpa banyak kata Aira menarik paksa tangan Raldi."ikut gue"final nya.
"Lepas Anjing"geram Raldi lalu menepis kasar tangan Aira yang menahan nya.
"Mau lo apa! Gak usah basa basi".
"Kara dimana?".
"Hah! Lo nanya jalang itu ke gue ya mana gue tau gak penting juga kali".
"Dia istri lo Ral? Gue sebagai sahabat nya khawatir karena dia gak balik balik sejak tadi"geram nya.
Raldi acuh tak acuh."urusan nya sama gue apa?"tanya nya datar.
Aira tak habis pikir."lo bodoh apa gimana sih! Ya cari dia lah".
"Gue gak perduli"setelah mengatakan itu Raldi pergi begitu saja.
"Gue bakal sebar rahasia lo kalau lo gak nyari kara"ancam gadis itu.
Raldi ingin sekali menggampar Aira, Namun ia sadar bahwa Aira merupakan anak dari pemilik yayasan sekolah SMA Tunas bangsa.
"Oke"ucap Raldi lalu beranjak pergi dari tempat itu.
....
"Tollooong"bisik kara dengan suara sendu, Di saat seperti ini tubuhnya malah melemah. Perut nya kram.
Samar samar kara mendengar langkah kaki dan disaat itu juga dirinya kehilangan kesadaran.
Brakk
"Shit! Nyusahin".
....
Perlahan kara membuka matanya, pandangan nya lurus ke depan dimana ada seorang cowok yang sedang duduk disofa dengan memainkan ponselnya.
"Raldi"panggil kara lirih.
"Apa"tanya nya datar.
"Makasih".
"Gausah kepedean lo ya kali gue yang bawa lo jijik kali"ucap Raldi menyayat hati.
Degg
Dada Kara sangat sakit mendengar itu."Terus siap yang bawa gue kesini?".
"Lo pikir sendiri"Raldi bangkit dan melangkah pergi.
"Tinggal bilang apa susah nya sih"batin kara, Lalu mengambil handphone di nakas entah siapa yang meletakkan nya di situ mungkin Aira?pikir gadis itu.
Alis kara menaut saat melihat pesan misterius masuk ke handphonenya.
082279××××××
Aku ada di sekitar mu.
...
Tenang aja di draf masih banyak kok hehe
Vote nya dongh
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Teen Fiction18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...