Hay kesayangan ...
Apa kabar?
Mari kita main tebak-tebakan lagi wkwkwk
Ikuti terus kisah mereka ya.Fllw ig.Dianalusintia
Maksa aku tuh.Pencet vote nya ya..
Update tiap hari....
Alunan merdu berasal dari ponsel milik kara dirinya kini sedang berjemur di bawah teriknya matahari sembari menunggu Aira pulang.
Suara dering kian melengking menyapa gendang telinga kara, Dengan malas ia membuka ponselnya dan terdapat banyak pesan.
"Raldii?"gumam nya pelan.
Kara makin gelisah ancaman Raldi tak bisa di anggap remeh ia tak mau Aira sahabatnya baik nya kenapa kenapa hanya karena dirinya.
Gadis itu bangkit dan bergegas ke dalam rumah dan mengemasi barang-barangnya dan mengirim pesan ke Aira melalu handphonenya.
"Maaf ya Ay! Tapi gue harus pulang gue gak mau lo kenapa kenapa-kenapa cuma karena gue"ujarnya sambil tersenyum miris.
Kara menghentikan langkahnya saat taksi online yang ia pesan sudah sampai ia masuk dan duduk di bangku tengah.
....
Dengan penuh rasa takut kara mencoba mengentuk pintu Rumahnya, Ia masih Trauma dengan sifat kasar Raldi kepadanya.
Matanya melihat sesekitar pandangan nya terhenti saat melihat kotak berwarna hitam tergeletak di samping kursi taman.
Sesampainya."Kotak?"kara nampak heran apa ini paket punya Raldi? Tapi kenapa berada disini.
Tangannya perlahan membuka kotak itu dan terkejut nya ia saat melihat isi dalam kotak itu ada fotonya yang berlumuran darah serta tulisan Die.
"Aaaaaaaaaaaa"teriak kara, Tangannya Reflek membuang kotak tersebut sehingga isinya berceceran.
Dari dalam Raldi mendengar suara samar samar teriakan perempuan, Dengan segera ia berlari kedepan rumah. Raldi sedikit terkejut mendapati ada Kara disana.
"Kenapa?"tanya Raldi penasaran.
Kara tak menjawab melainkan menunjukkan kotak itu dengan telunjuknya. Raldi mengikuti gerakan tangan kara dan menyergit kebingungan.
Raldi berjongkok dan mengambil kotak itu ia terkejut sejenak."orang iseng kali masuk cepetan"desis raldi lalu menarik tangan kara secara kasar.
Dari kejauhan ada seseorang yang sedang mengamati mereka orang itu tersenyum penuh arti."ini baru permulaan"kekehnya pelan lalu pergi.
...
Raldi membanting tubuh mungil kara di atas kasur."dari mana lo hah?"bentak Raldi penuh amarah.
"Gak penting"ucap Kara datar.
"dasar istri murahan pembangkang"ucap Raldi penuh penekanan.
Mendengar itu Kara tak terima.
Plakk
Bukan Raldi yang menampar Kara justru Kara lah yang kini menampar Raldi."jaga ya omongan lo! Gua gak murahan".
Raldi naik pitam."Berani lo sama gue"geram lelaki hendak menampar balik kara namun terhenti.
Pandangan mengikuti kara dimana ada tulisan di jendela
Pembunuh
Raldi menautkan alisnya."lo punya musuh?'tanya Raldi meremehkan.
Kara tak menjawab melainkan diam"pembunuhan die apa maksudnya?"batin kara.
....Tipis tipis aja ya
Komen sebanyak banyaknya ya di lapak ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Teen Fiction18+ Terdapat kata-kata kasar, Adegan kekerasan. _Story by dianalusintia_ Warming No plagiat 👍 Follow dulu sebelum baca! "Gugurin anak sialan itu!" "Gak gue gak mau! Dia berhak hidup" ..... "Lo itu gak berhak bahagia" "Gue sal...