Prolog

28.8K 800 33
                                    

Hai guys, aku kembali membawa cerita baru. Cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri dan ada hal yang termasuk kisah nyata. Tapi kalian tidak perlu tau itu apa, saya harap kalian bisa suka cerita ini.

Jangan lupa support terus cerita ini sampai ending ya:)

°°°

4 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


4 tahun yang lalu.

"PLAK!!!"

Bunyi tamparan yang sangat keras menggema di seluruh ruangan. Pria berumur 40 tahun itu tidak tanggung-tanggung menampar seorang gadis sepulang sekolah yang mematung tanpa melawan sedikit pun.

"Dasar anak tidak berguna!!" bentak pria berkepala empat itu dengan amarah yang menggebu-gebu.

Setelahnya pria yang merupakan ayah dari gadis yang di tampar tersebut, langsung pergi begitu saja di susul dengan istri barunya.

Sakit, sesak. Itulah yang dirasakan oleh gadis berusia 16 tahun tersebut. Sejak ditinggalkan oleh sang ibu waktu kecil, ayahnya berubah drastis. Kekerasan, bentakan, pukulan, sudah gadis itu dapatkan oleh ayahnya sendiri. Bahkan ketika sang ayah datang membawa istri baru, Ia senang, namun ternyata perlakuan ibu tirinya itu sangat kasar di tambah dengan anaknya yang tidak jauh beda.

Ruangan hening. Gadis bernama lengkap 'Alifah Kaina Syahira' itu masih bergeming di tempatnya. Kini di rumah sebesar ini tak ada lagi kehangatannya yang Alifah rasakan. Semuanya berubah. Rumah yang katanya tempat sebuah kehangatan keluarga, kini tidak ada.

Isak tangis terdengar lirih. Alifah segera beranjak dari tempatnya dan berlari ke kamar. Pintu kamar tertutup, Alifah terduduk dengan menekuk kedua kakinya. Rasa sakit ini sudah sangat dalam dan ia ingin keluar dari belenggu yang bertahun-tahun ia rasakan.

"Ibu.. Ifah kangen," lirih gadis itu dengan isak tangis yang terdengar menyayat hati.

***

Masa sekarang.
Januari, 2023.

Malam begitu hening, dan sejuk. Gadis yang sudah berusia 20 tahun itu, meratapi nasibnya. Bintang-bintang bertaburan di langit, membuat senyum tipis terukir di bibir ranumnya. Ia sangat merindukan sosok ibu di dalam kehidupannya. Pelukan hangat itu, kini sudah tak lagi gadis itu rasakan.

"Ibu, bahagia ya di sana? Ifah.. kangen, ibu. Sekarang usia Ifah udah 20 tahun, tapi rasanya Ifah gak sanggup, Bu. Dunia ini jahat banget. Ayah juga udah gak pernah peduli lagi sama Ifah." monolog gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

"Sekarang putri ibu, udah dewasa. Sudah merasakan pahitnya kehidupan. Jadi, apa boleh Ifah ikut, ibu?"

Lagi, gadis itu hanya bisa menangis jika mengingat ibunya. Sedewasa apapun seorang anak, pasti butuh sosok ibu dalam dunianya. Langit malam menjadi saksi betapa seringnya gadis itu menangis sendiri.

°°°

Senin, 02 Januari 2023
Laila herzen.

Penasaran ga kelanjutan seperti apa? Bagaimana gadis itu keluar dari belenggu nya yang sudah sangat dalam?

Ikuti terus cerita ini, dan jangan lupa tinggalkan jejak disini.

Rekomendasikan cerita ini ke semua teman, kerabat, atau sahabat kalian yang suka baca wattpad.

Terima kasih 🙏

Assalamualaikum.

Takdir Sang Ilahi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang