Menjelang pengangkatan Rimuru menjadi dewa semesta, ia berkumpul dan ngerumpi dengan 7 raja iblis lainnya.
Disini, Ramiris menceritakan suatu cerita yang ia dapat dari dimensi lain.
.
.
" Dengan ini, mari kita sambut Dewa Semesta yang baru Rimuru Te...
Sebelumnya, aku tak pernah membayangkan akan membuat Tempest disini.
Mungkin karena aku terlalu nyaman, maka dari itu aku membuat hunian impianku disini yang kurasa sangat sangatlah melebihi ekspetasiku.
Namun, ini adalah hal yang baik.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelahnya, aku pun kembali ke apartemenku yah aku kembali sendiri. Tentu saja karena seluruh bawahanku betah di Tempest dan ku pikir itu adalah liburan yang tepat bagi mereka.
Untuk mengapa aku kembali, tentu saja ini karena aku akan menjemput Noona Jin Ah.
Pertama aku mampir dulu ke apartemen, lalu membuka kulkas dan mengambil sebuah onigiri untuk makan siang, dan terakhir aku langsung bergegas ke sekolah Noona yang tentu saja menggunakan teleportasi.
" Teleportation, "
Namun, sesampainya aku disana, aku hanya melihat sekolah tersebut sangat berantakan.
Langitnya terlihat gelap, serta tangisan siswa dan siswi di sana.
Aku pun melirik ke sekitar dan menemukan adanya polisi disana.
" Halo pak, "
Terlihat bapak polisi itu sedikit melamun sambil memandangku sampai akhirnya dia tersadar dan berteriak.
" Hunter rank S!!! "
Dan yah, teriakannya itu membuatku sangat kaget.
" Anjing!! Pak, jangan ngagetin orang dong, " ucapku sembari mengelus dadaku.
" Ah, maaf. . . Tuan hunter, bisakah anda tolong selamatkan para murid di dalam?? "
" Ah?? "
Aku bingung dengan maksud polisi tadi.
" Di dalam sekolah terjadi dungeon break, " jelasnya.
Kata kata polisi itu membuatku sedikit mengerutkan kening.
Aku pun mencari ke sekitar untuk menemukan Noona, namun dia tak ada. Saat itu juga jantungku jadi berdetak cepat.
' Tunggu, apakah sekarang aku punya jantung?? '
[ Lapor, anda memilikinya tuan, ]
' He?? Benarkah??!! '
[ Sebelum itu lebih baik anda selamatkan terlebih dahulu adik ipar anda itu. . . ]
' Ah, benar juga, '
Setelah diingatkan, aku pun bergegas masuk ke dalam sekolah.
Yah, keadaannya sangatlah kacau disini, banyak mayat para murid serta darah berceceran dimana mana.
' Pembantaian?? '
[ Sepertinya begitu tuan, ]
Tepat saat aku berkajalan, tiba tiba saja aku merasakan angin dingin berhembus dibelakangku, yang aku tahu bahwa ini adalah musuh.
