Kuroo menyerahkan nasi goreng yang beberapa saat lalu di buatnya pada Kenma yang sudah duduk manis di kursi meja makan itu.
Ketika Kuroo menyerahkan nasi gorengnya, Kenma terdiam sejenak menatap nasi goreng itu. Dan jangan lupakan raut wajahnya yang terlihat sedikit heran itu.
Kuroo yang paham dengan Kenma yang terlihat heran dengan masakannya pun langsung berkata.
"Ini nasi goreng biasa yang cuman pakai telor, gak ada seafood atau yang lainnya." ucap Kuroo seolah tahu apa yang Kenma pikirkan.
Kenma beralih menatapnya mendengar perkataan Kuroo. "Kakak yang buat?"
Kuroo mengangguk. "Iya."
Mendengar jawaban itu, Kenma segera menyendok nasi goreng itu kedalam mulutnya. Pada saat dia memakan nasi goreng itu dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seolah menikmati rasa masakan itu.
Kuroo hanya memperhatikanny. Jujur, Kuroo kira Kenma tidak akan memakannya karena itu tidak sesuai dengan apa yang ada di pikiran Kenma.
Kenma meneguk minumannya kemudian menatap Kuroo yang berdiri di samping meja makan sambil menatapnya.
"Kakak gak makan?" tanya Kenma.
"Saya udah tadi." Kuroo menarik kursi yang ada di hadapan Kenma kemudian mendudukinya.
"Makan lagi!! Biar Kakak makin ganteng!"
Makan dan ganteng, apakah itu sesuatu yang berhubungan?
"Iya..." Kuroo hanya membalas lempeng sambil terus memperhatikan Kenma yang asyik makan itu.
Kenma yang merasa di perhatikan langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Kuroo. "Kak, jangan liatin aku gitu. Aku baper jadinya.."
Kuroo terkejut mendengar itu. Bahkan orang seperti Kenma juga bisa baper dan tidak nyaman, ya?
"Oh... Maaf." Kuroo segera mengalihkan pandangannya kearah lain untuk menuruti perkataan bocah kayanya itu.
"Kakak mulai kerja kapan?" tanya Kenma sambil kembali memakan masakan Kuroo.
Kuroo meliriknya. "Minggu depan."
"Yah... Kok kita sebentar banget sih honeymoon nya masa Kakak minggu depan udah masuk. Aku sendirian dong di sini...." ucap Kenma dengan nada sedihnya.
"Saya gak enak sama Papah kamu, udah ngasih saya kerjaan. Masa iya saya mau nunda-nunda masuknya." ucap Kuroo.
Iya benar apa yang di katakannya.
Kuroo bekerja di perusahaan milik Haruto, dia bertugas mengelola perusahaan cabang yang ada di daerah tempatnya dan Kenma tinggal saat ini.
Kuroo sebenarnya ingin menolak. Tetapi dia di tampar oleh kenyataan bahwa mencari kerja di zaman sekarang itu tidak lah mudah. Jadi.... Mengapa tidak di terima saja? Anggap saja ini rezeki.
"Papah doang... Nanti aku bilang deh ke Papah biar liburan Kakak di perpanjang." ucap Kenma dengan nada entengnya.
Kuroo menggeleng. "Jangan, kamu gak usah aneh-aneh gitu."
"Dan... Kamu bisa berhenti manggil saya pake sebutan 'Kak'? Langsung nama aja."
Kenma menyerngit mendengarnya. "Kenapa? Kakak gak mau keliatan tua, ya?"
Kuroo menggeleng. "Bukan."
"Itu terlalu formal, lagi pula status kita bukan sebatas Kakak dan adek kelas lagi."
"Status kita lebih dari itu."
Kenma tersenyum mendengarnya. "Oh iya, kita udah nikah ya sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Kuroken [✔]
RandomDemi melunasi hutang Ibunya, Kuroo harus menikah dengan bocah kaya raya yang keras kepala.