Kenma menatap bangunan menjulang tinggi yang ada di hadapannya itu dengan tatapan kagumnya. Kira-kira bangunan itu ada 8 lantai.
Dan yang membuat Kenma kagum adalah....
"Woah..... Jadi ini ya kantor cabangnya Papah?" gumamnya sambil memperhatikan sekeliling.
Di dapatinya taman yang cukup luas di sebelah kirinya. Dan juga ada toserba yang lumayan besar di sebelah kanannya. Gak paham lagi konsep kantornya kek mana.
"Kantornya kecil, ya?" Kenma berucap sambil melangkah masuk menuju lobby kantor.
Baru saja dia menginjakkan kakinya di lobby tiba-tiba saja suasana lobby yang tadinya hiruk pikuk berubah menjadi hening karena menyadari kehadiran Kenma.
Semua mata tertuju padanya. Dan tentu saja itu membuat Kenma sedikit ketakutan. Karena dia mempercayai bahwa, mereka semua galak-galak.
"K-kalian ngapain?" Kenma bertanya dengan lantang, membuat seluruh orang itu kembali melakukan aktifitas mereka dan mengabaikan Kenma.
Karena sudah tidak di perhatikan lagi, Kenma menghela nafas lega. Dengan santai dia berjalan kearah lift yang tak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Dia berniat menuju ke lantai 8, lantai paling atas. Tempat di mana ruangan Kuroo berada.
Ting!
Lift itu terbuka tepat di lantai 8, Kenma segera turun dari lift kemudian menelusuri lorong yang cukup panjang itu untuk mencari ruang kerja suaminya.
Namun ketika dia tengah berjalan santai, tiba-tiba saja ada yang memanggil namanya.
"Tuan Kenma?"
Mendengar namanya di panggil, Kenma sontak menghentikam langkahnya. Dia membalikkan badannya ke belakang dan di dapatinya seseorang bertubuh lebih besar darinya sedang tersenyum kearahnya.
Kenma yang menyaksikan itu ikut tersenyum manis. "Shyra!!!"
Shrya, tangan kanan Haruto. Berjalan menuju kearah Kenma yang sedang memperhatikannya sambil melambaikan tangan.
"Tuan Kenma ada perlu apa di sini?" tanya Shyra ketika tiba di hadapan Kenma.
Kenma menyodorkan tote bag yang ia bawa kepada Shyra. "Mau ngasih makan siang Kuroo!"
Shyra yang mendengar itu terkekeh pelan. "Eh... Tuan Kenma sudah bisa memasak sekarang?"
Kenma menggeleng cepat. "Enggak, ini aku beli!"
Oke, Shyra rasa juga sedikit mustahil Kenma bisa memasak.
Mengesampingkan pemikirannya itu, Shyra kembali berkata. "Tuan Kuroo sedang meeting dengan klien. Mereka berada di lantai 7."
Mulut Kenma membulat seolah berkata 'oh' tetapi tanpa bersuara.
"Masih lama gak meetingnya?"
"Saya kurang tau kalo soal itu."
"Ya udah deh kalo gitu aku nunggu di depan ruang meeting aja!" ucap Kenma.
"Oh iya, Shyra ngapain di sini? Harusnya kan Shyra di kantor pusat."
"Saya di suruh melakukan riset pada kantor cabang."
Kenma menganggukkan kepalanya. Meskipun tak paham apa maksudnya. "Ya udah kalo gitu semangat, ya!!"
Setelah mengatakan itu, Kenma kembali berjalan menuju lift untuk turun ke lantai 7 meninggalkan Shyra yang hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku tuan mudanya itu.
Ting!
Kenma tiba di lantai 7. Dia segera mengedarkan pandangannya untuk mencari di mana letak ruang meeting yang Shyra maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Kuroken [✔]
RandomDemi melunasi hutang Ibunya, Kuroo harus menikah dengan bocah kaya raya yang keras kepala.