07.00

1.3K 159 6
                                    

Kenma mengepalkan tangannya, pipinya ia gembungkan seolah kesal dengan suami jangkungnya yang masih sibuk mengenakan dasi itu.

Merasa di perhatikan dengan pandangan yang tidak etis, Kuroo segera menatap suaminya itu.

"Kenapa? Ada yang aneh?"

Kenma menggeleng.

Kuroo mengangkat satu alisnya heran. Lalu mengapa dia memasang ekspresi seolah kesal kepada Kuroo?

"Terus kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?"

Kenma melangkah mendekat kepada Kuroo dan berhenti tepat di depannya. Dia menatap Kuroo dengan tatapan kesal bercampur yakin.

"Kemaren aku nonton film!!"

Ah.... Jadi karena itu kemaren Kenma tidak begitu mengusiknya.

"Lalu?"

"Di film itu ada sepasang orang yang udah nikah! Terus kalo suaminya berangkat dia bakalan nyium istrinya!"

Tunggu dulu, Kuroo merasakan firasatnya tidak enak.

Kenma memiringkan kepalanya sedikit. "Kuroo gak mau nyium aku sebelum berangkat kerja?"

...

TERKUTUK KAU FILM YANG KENMA TONTON KEMARIN!!

Kuroo tercengang mendengar itu. Kenapa? Kenapa Kenma malah menanyakan hal itu? Kuroo kan tidak mau melakukan itu. Jangankan menciumnya, menggandeng Kenma saja tidak mau.

Jadi, bisa di bilang meskipun sudah menikah. Kenma tidak menerima sentuhan-sentuhan kecil seperti bergandengan tangan, mengecup pipi, kening dan juga bibir, serta rambutnya yang diacak Kuroo seperti yang disaksikannya di film yang ia tonton kemaren.

Dan berkat film itu, Kenma jadi penasaran bagaimana rasanya menerima semua perlakuan itu dari sang suami.

Setelah puas tercengang, Kuroo berusaha mengatur dirinya agar terlihat biasa saja. "Enggak, lain kali aja."

Mendengar itu tentu saja membuat Kenma makin kesal. "Kok gitu? Kuroo gak sayang sama aku?!"

TENTU SAJA KENMA.... MENGAPA KAU MENANYAKAN HAL YANG SUDAH PASTI JAWABANNYA ITU?!

"Bukan gitu, aku cuman belum siap aja kalo harus nyium kamu." entah kenapa Kuroo merasa sedikit malu mengatakan hal ini.

"Ish... Kenapa? Kan kita udah nikah Kuroo!!" Kenma makin mendekat pada Kuroo. Sementara Kuroo berjalan mundur ketika Kenma mendekatkan diri padanya.

"Ya Kuroo ya!! Ayo cium aku!!" ucap Kenma dengan wajah polosnya.

Bagaimana bisa Kuroo mencium orang dengan wajah polos seperti ini? Pasti Kuroo akan merasa bersalah meskipun ini adalah permintaannya. Dia seperti melecehkan anak di bawah umur. Sungguh.

"Ken, lain kali aja..." ucap Kuroo.

Kenma menggeleng. "Enggak mau.... Maunya sekarang!!"

"Ya Kuroo ya! Di cium aja!!"

Kuroo mengerlingkan pandangannya untuk menatap jam tangan yang bertengger di pergelangannya. Sudah hampir pukul 7, dan dia ada meeting pagi. Jika seperti ini terus dia bisa-bisa telat menghadiri meeting itu.

"Ken, aku ada meeting pagi. Nanti aja pas pulang nyiumnya. " tentu saja ini hanyalah omong kosong belaka agar Kuroo bisa kabur dari permintaan Kenma.

Tetapi, seolah tahu apa yang akan terjadi jika dia melepaskan Kuroo sekarang, Kenma malah menggelengkan kepalanya seolah tetap kekeuh dengan pendiriannya.

"Gak mau! Aku maunya sekarang!!"

Mata Kuroo berkedut kesal menyaksikan itu. Bocah itu.... Keras kepala sekali!

Kuroo memegang bahu Kenma yang sudah sangat dekat dengannya itu. Dia berhenti melangkah mundur kemudian menahan Kenma agar berhenti melangkah maju.

Oke, dia rasa dia harus merelakan first kiss nya diambil oleh suami yang tidak di cintainya itu.

"Kuroo mau nyium aku?!" tanya Kenma dengan wajah berseri.

Dengan tidak rela Kuroo mengangguk. "Iya."

Setelah berkata seperti itu dia memiringkan wajahnya kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Kenma dengan perlahan. Tuhan... Tolong dia, dia tidak ingin melakukan ini. Ini seperti melecehkan anak di bawah umur.

Wajahnya dengan Kenma semakin dekat. Sangat dekat. Hingga dia bisa mendengar deru nafas Kenma yang lembut itu.

Tangan kirinya yang memegang bahu Kenma dia lepaskan, beralih untuk menyeka surai puding Kenma yang menghalangi kegiatannya.

Kuroo benar-benar ingin mencium Kenma.

Sementara yang meminta malah terbelalak kaget.

Jantungnya berdebar sangat kencang seperti ingin meledak, perutnya terasa tergelitik geli oleh sesuatu. Dan jangan lupakan jari-jari tangannya yang mendingin itu.

Kuroo mendekatkan bibirnya dengan bibir Kenma. Hingga berjarak beberapa centi lagi. Dia hanya perlu memajukan wajahnya sedikit lagi dan bibir mereka akan bersentuhan.

Tetapi, belum sempat itu terjadi, dada bidangnya telah di tahan seolah menyuruhnya berhenti melakukan hal itu.

Kuroo menghentikan kegiatannya, dia melirik Kenma dengan pandangan sayunya. "Kenapa?" suara Kuroo terdengar sangat berat di telinga Kenma. Membuatnya merinding beberapa saat.

"G-g-gak jadi!!! Jangan cium aku!!" Kenma berkata sambil mendorong menjauh tubuh Kuroo dan membelakangi Kuroo.

Kuroo yang menyaksikan itu hanya menatapnya heran. Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Tetapi tidak masalah, Kuroo jadi tidak perlu kehilangan first kiss nya.

"Ah.... Gawat, jantung aku berdetak cepet banget!!!" Kenma berkata sambil menutup wajahnya yang memerah akibat ulahnya sendiri.

"Kamu.... Gak papa?" Kuroo bertanya karena mendengar perkataan Kenma yang sedikit mengerikan itu. Jantung berdetak dengan sangat cepat? Apakah Kenma memiliki penyakit jantung?

"I-iya..." Kenma berkata sambil menurunkan tangannya yang menutupi wajahnya itu. Dia melirik Kuroo lewat ekor matanya dan jantungnya kini berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Kenma memegang jantungnya itu. Ingatannya tentang kejadian barusan kini berputar seperti kaset yang rusak.

"K-kuroo... Jantung aku....."

"Ke rumah sakit, yuk?" Kuroo mengajak Kenma dengan lembut, khawatir jika Kenma benar-benar memiliki penyakit jantung.

Kenma menggeleng. "Enggak." dia berbalik menghadap Kuroo. "Jangan cium aku!"

Kuroo tertegun mendengar itu.

KENAPA?! KENAPA?! KENAPA INI TERKESAN SEPERTI KUROO YANG MEMAKSANYA?!

Ayolah, Kuroo korbannya di sini.

Tatapan khawatirnya berubah menjadi tatapan datar ketika mendengar itu, dia segera mengambil jas serta tas yang letaknya tak jauh dari sana.

"Kalo gitu aku berangkat." setelah mengenakan jasnya dengan benar Kuroo segera keluar dari rumahnya tanpa mendengar balasan Kenma.

"Wajah dia merah, dia se kesel itu sama saya?" Kuroo bergumam sambil memasuki mobil.

Sementara Kenma hanya terdiam dengan wajah yang masih memerah dan jantungnya yang tak kunjung kembali normal.

"Ciuman bahaya banget!!!" Kenma berucap sambil mengusap wajahnya yang memerah itu.

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang