21.00

1.3K 142 1
                                    

Kenma menatap Kuroo yang sedang mengambil panci di lemari paling atas itu dengan tatapan kagumnya. Mengagumi tubuh suaminya yang begitu tinggi sehingga membuatnya bisa dengan mudah mengambil barang yang ada di tempat yang tinggi.

"Nih, pancinya." Kuroo berucap sambil memberikan panci itu kepada Kenma.

Kenma menerimanya, "Kuroo enak banget ya, badannya tinggi!!"

Kuroo menutup pintu lemari itu dan menatap Kenma heran. "Kenapa tiba-tiba ngomong gitu?"

Kenma menggeleng. "Gak papa! Cuman kayaknya enak aja gitu!! Kalo ngambil apa-apa gampang!"

"Kalo aku kan harus naik kursi dulu kalo gak minta tolong ke Kuroo..."

Kenma mendongakan kepalanya untuk menatap wajah Kuroo. "Tapi Kuroo tinggi banget, ya! Aku baru nyadar!" dia berkata diiringi kekehan kecilnya.

Kuroo yang mendengar itu hanya memutar bola matanya. Dia baru menyadarinya? Padahal sejak SMA tinggi mereka sudah terpaut cukup jauh.

"Aku pengen tinggi juga kayak Kuroo!!" wajah Kenma berseri-seri. "Caranya gimana, Kuroo?"

Kuroo menatapnya cukup lama. Hm.... Jika Kenma menjadi tinggi itu akan membuatnya menjadi susah untuk mencium Kenma. Kuroo lebih menyukai dia yang menundukkan badannya agar bisa mencium bibir mungil itu. Dari pada diam saja, seperti tidak ada kerjaan.

Mata Kuroo berkedut atas pikirannya sendiri. Dia rasa dia harus membersihkan otaknya setelah ini.

"Gak ada caranya, udah dikasih Tuhan kayak gini." jawab Kuroo asal. Kuroo benar-benar tidak menginginkan Kenma bertambah tinggi.

Kenma mengerucutkan bibirnya. "Kuroo bohong!! Gak mungkin bisa tinggi tanpa make cara!!"

Kuroo mengedikan bahunya dan beralih menatap tangan kanan Kenma yany masih setia memegang panci itu.

"Jadi... Itu pancinya mau kamu apain?" tanya Kuroo.

Kenma menatap panci yang ada di tangannya. "Oh iya!! Aku kan mau bikin sop!!"

Kuroo bergidik mendengarnya. "Sop?"

Kenma mengangguk. "Iya!! Kata Kuroo enakan sop ayam apa daging?"

"Kenapa kamu gak beli online aja?" bukannya memberikan jawaban, Kuroo malah melontarkan pertanyaan lain.

Kenma memiringkan kepalanya dan memejamkan matanya, tangannya ia silangkan di depan dada tanpa melepas panci itu seolah sedang berfikir keras.

Hingga akhirnya matanya kembali terbuka menampilkan netra kuning keemasan yang polos dan hangat itu. "Gak tau, aku mau masak aja."

Kuroo hanya menatapnya dan berdoa semoga masakan Kenma 'lebih baik' dari sebelumnya.

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang