"Kuroo kamu demam!!" ucap Kenma sambil menarik tangannya yang ia gunakan untuk mengecek suhu suami tercintanya itu.
Kuroo yang mendengar itu hanya menatapnya dengan tatapan lemasnya. "Ya udah aku istirahat."
"Iya Kuroo istirahat aja! Dan aku bakalan ngurusin Kuroo sampe Kuroo sembuh!" ucap Kenma dengan yakin sambil menepuk dadanya.
Kuroo menatapnya tak percaya. Kuroo tidak percaya bahwa Kenma bisa merawat orang sakit. Merawat dirinya yang sehat walafiat agar tidak celaka saja Kenma tidak bisa. Apa lagi orang sakit?
Kuroo menggeleng untuk menolak hal itu. "Enggak, kamu jangan jagain aku."
Kenma menatapnya heran. "Kenapa?"
"Aku udah gak marah kok sama Kuroo!! Tenang aja!!" ucapnya sambil tersenyum.
Bukan, bukan itu masalahnya.
"Iya aku tau.."
"Tapi aku bisa ngerawat diri aku sendiri."
Kenma menggeleng untuk membantah Kuroo. "Kalo Kuroo bisa ngerawat diri Kuroo sendiri harusnya Kuroo gak bakalan kena demam."
MEMANGNYA SALAH SIAPA COBA KUROO JADI DEMAM?!
Salahmu Ken, salahmu.
Karena kamu yang kabur ke rumah orang tuamu, Kuroo jadi selalu merasa tidak enak setiap malamnya. Terlebih lagi pekerjaan kantornya juga banyak. Benar-benar membuat otaknya terkuras saja.
"Namanya juga penyakit." elak Kuroo.
"Nah itu Kuroo tau." Kenma menarik tangan Kuroo menuju ranjangnya kemudian mendorong Kuroo agar dia rebahan di atas ranjang itu. "Makanya aku bakalan ngerawat Kuroo."
"Oh iya, Kuroo tidur di kasur aja! Kata Nara orang sakit itu butuh yang anget-anget!"
Kuroo terlentang di kasur itu akibat Kenma yang mendorongnya. Ya, dia tidak bisa melawan lagi pula dia sudah malas untuk menghabiskan tenaga. Lebih baik dia lakukan saja. Lagi pula hanya tertidur di ranjang saja.
"Kuroo tunggu sini ya, aku ambil termometer sama bikinin Kuroo bubur dulu!" ucap Kenma sambil pergi meninggalkan Kuroo.
Kuroo yang mendengar itu hanya mengangguk kemudian memejamkan matanya. Kur, kau tidak merasa ada yang salah di sini?
~
Kenma membuka pintu kamarnya kemudian berjalan masuk secara perlahan agar tidak membangunkan Kuroo. Di tangannya terdapat sebuah nampan yang berisikan bubur, air dan juga obat.
Dia menaruh nampan itu di atas meja nakas kemudian memperhatikan Kuroo yang terlelap itu. Dia mengambil termometer yang masih terselip di sela ketiak Kuroo untuk melihat seberapa tinggi panas suaminya itu.
41,3°C
Lumayan-sangat tinggi. Itu panas yang sangat tinggi.
Kenma yang menyaksikan itu segera menepuk-nepuk pipi Kuroo akibat panik. "Kuroo Kuroo, panas Kuroo tinggi banget!!"
"Kuroo gak mau berobat aja?!"
"Kuroo bangun!!!"
Kelopak mata itu terbuka menampilkan mata sayu yang memerah. "Kenapa?"
"Panas Kuroo tinggi banget!!" jawab Kenma dengan wajah khawatirnya.
Kuroo menatapnya dengan tatapan yang mengatakan 'terus aku harus apa?'
"Ke rumah sakit!!!"
"Sama siapa? Kamu kan gak suka ke rumah sakit."
Kenma tertegun mendengar itu. BENAR JUGA DIA MEMBENCI RUMAH SAKIT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Kuroken [✔]
RandomDemi melunasi hutang Ibunya, Kuroo harus menikah dengan bocah kaya raya yang keras kepala.