08.00

1.2K 155 5
                                    

"Anda tidak mengidap penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung atau semacamnya." ucap sang dokter yang baru saja duduk di kursi yang ada di hadapan Kenma.

Kenma yang mendengar itu menatapnya tak percaya. Jika memang dia tidak mengidap penyakit jantung atau semacamnya kenapa jantungnya ini selalu berdebar lebih cepat jika dia sedang bersama Kuroo.

"Masa sih dok? Tapi jantung aku detaknya cepet terus....." ucap Kenma dengan suara yang makin lama makin mengecil hingga menghilang.

Dokter itu menautkan jari-jarinya kemudian menatap Kenma dengan intens. "Kalo boleh saya tahu, umur anda berapa, ya?"

"24 tahun."

"24, ya..... Apakah dari orang tua ada keturunan penyakit jantung atau semacamnya?"

Kenma menggeleng. "Enggak kok dok, Papah aku sehat-sehat aja. Bahkan gak mati-mati."

Sang dokter meringis mendengar perkataan Kenma yang terakhir, perkataan yang tidak sopan. Seolah menyuruh Papahnya itu cepat mati.

"Oke... Berarti anda emang tidak mengidap penyakit jantung atau yang lainnya."

Kenma menggeleng lagi untuk menyangkal perkataan sang dokter. "Gak mungkin dok!! Aku pasti sakit sesuatu!!"

"Pas jantung aku detaknya lebih cepet, aku juga ngerasain kayak ada sesuatu yang ngegelitikin perut aku!! Terus juga telapak tangan dan kaki aku jadi dingin..."

Dokter itu menyerngit mendengar pengakuan Kenma, dia menatap Kenma lebih intens dari sebelumnya. "Selalu seperti itu?"

Kenma menggeleng. "Enggak, itu terjadi kalo aku lagi deket sama Kuroo."

Sang dokter tersenyum tipis mendengar itu, sial dia rasa dia tahu alasan mengapa Kenma bisa seperti itu.

"Anda sudah menikah?"

Kenma mengangguk. "Udah!"

"Dari kapan kalo saya boleh tau?"

"Satu bulan yang lalu!"

Ah.... Masih pengantin baru ternyata...

Dokter itu terkekeh, tatapan intensnya kini berubah menjadi tatapan lembut.

"Lalu... Jantung anda berdebar sejak satu bulan yang lalu?"

Kenma terdiam sebentar. Dia meletakkan jari telunjuknya di dagu seolah berfikir keras. Dan tak lama setelah itu dia kembali menatap dokter itu.

"Enggak, baru kemarin."

"Emangnya kalian habis ngapain kemarin?" tanya dokter dengan nada lembutnya.

"Kemarin itu....." Kenma menggantung kalimatnya seolah berfikir apa yang terjadi kemarin.

Blush

Wajahnya memerah ketika mengingat apa yang terjadi kemarin. Adegan ketika wajahnya dan Kuroo sangat dekat dan membuat Kuroo hampir menciumnya.

"K-kuroo mau cium aku..." cicit Kenma dengan wajahnya yang memerah.

Dia memegang dadanya, dan dapat di rasakan dadanya yang kembali berdebar tak karuan ketika mengingat kejadian itu.

Dokter tertawa kecil menyaksikan respon Kenma. "Saya tau anda kenapa."

Kenma yang mendengar itu sontak menatapnya dengan penasaran. "Kenapa dok?"

"Anda tidak mengidap penyakit jantung atau semacamnya, tetapi..."

"Anda mencintai pasangan anda. Dan karena itu jantung anda berdebar dengan cepat." jelas sang dokter sambil tersenyum.

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang