12.01

1.1K 128 9
                                    

"Kuroo udah sembuh?" tanya Kenma sambil mengucek matanya akibat baru bangun dari tidur pulasnya.

Kuroo mengangguk mendengar itu. "Udah."

"Terus Kuroo kerja sekarang?" tanya Kenma sambil menatap Kuroo.

"Sekarang hari minggu, apa yang mau aku kerjain?"

Kenma mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian matanya mengerling untuk menatap kalender yang ada di atas meja nakasnya.

"OH IYA SEKARANG MINGGU!!" Kenma berteriak dan segera bangkit dari duduknya.

"Kuroo berarti kita bisa jalan-jalan dong hari ini?!" rautnya yang tadi masih mengantuk seketika berubah menjadi senang dan bersemangat.

Kuroo mendesis mendengar itu. Sebenarnya dia ingin menghabiskan waktu liburnya di hari minggu ini untuk bersantai di rumah saja. Tetapi... Ia rasa itu mustahil.

"Kamu gak capek emang? Gak mau di rumah aja?" tanya Kuroo dengan hati-hati.

Kenma menggeleng. "Aku gak capek!"

"Oh apa jangan-jangan Kuroo ya yang capek?"

"I-"

"Eh.... Tapi Kuroo gak boleh capek! Kan Kuroo habis sakit nih kemaren, nah kata dokter tuh orang yang baru sembuh harus banyak gerak!"

"Makanya, ayo kita jalan-jalan!" ajak Kenma sambil tersenyum.

Mata Kuroo berkedut menyaksikan itu. Sial wajahnya mengeluarkan aura yang sangat sulit untuk di tolak. Dan lagi Kuroo merasa tidak enak karena Kenma telah merawatnya seharian kemarin.

Jadi.... Anggap saja sebagai rasa terimakasih, Kuroo akan menemaninya.

"Iya, ayo kita jalan-jalan...."

"HORE!!!" Kenma meloncat akibat senang mendengar ucapan Kuroo.

Kuroo menghela nafasnya menyaksikan itu, "Udah udah, mandi dulu sana. Nanti kita berangkat."

Kenma berhenti loncat dan segera berlari cepat ke arah kamar mandi. Kuroo yang menyaksikan itu hanya bisa menghela nafasnya.

Kenapa tenaga Kenma seperti tidak pernah habis? Kenapa? Kenapa? Padahal Kuroo mengira setelah Kenma merawatnya dia akan tepar seharian penuh akibat kelelahan.

Atau mungkin tertular demamnya karena kemarin Kenma memeluknya dengan begitu erat?

Kuroo menggelengkan kepalanya mengingat kejadian itu, entah kenapa dia merasa sedikit.... Malu? Ketika Kenma memeluknya.

Entahlah Kuroo juga tidak tahu. Tapi yang pasti, dia merasakan seperti ada yang memaksa masuk ke dalam hatinya.

Dan sialnya pintu hati Kuroo sudah mulai goyah.

~

Kuroo memasukkan gigi mobilnya kemudian melepas kopling secara perlahan. Dan perlahan tapi pasti mobil itu berjalan meninggalkan kediamannya.

"Kita mau kemana Ken?" tanya Kuroo sambil melirik Kenma yang tengah sibuk mengepang beberapa rambutnya.

"World Park!"

Kuroo menyerngit mendengar itu. "World Park? Yang baru buka itu?"

Kenma berhenti mengepang rambutnya kemudian mengangguk senang. "Iya! Kuroo tau?!"

Kuroo kembali menatap jalan di depannya. "Tau, yang punya rekan bisnis aku...."

"Aku di kasih tiket masuknya."

Kuroo tidak berbohong, dia memang mendapat tiket masuk World Park dari salah satu koleganya. Dan dia lupa memberitahukannya pada Kenma, untungnya Kenma mengingatkannya tentang hal itu.

"Woah... Keren! Jadinya kita gak perlu ngantri tiket lagi!!" kagum Kenma.

"Iya...." Kuroo melirik Kenma yang ada di sebelahnya. Raut wajahnya sangat tidak sabar karena ingin datang ke taman bermain itu.

"Emangnya kamu mau ngapain di sana?"

"Aku mau naik bianglala! Terus juga aku denger-denger nanti malem mereka bakalan ngelepas lampion yang banyaaaakkkk banget!!" jawab Kenma dengan berseri-seri.

"Udah? Cuman itu doang?"

Wajah Kenma yang tadinya berseri-seri seketika berubah menjadi kesal akibat mendengar perkataan Kuroo. "Enggak dong Kuroo.. Aku juga mau naik yang lain!"

"Contohnya?"

"Roller coaster! Itu keliatannya seru tau!"

Kuroo menggeleng mendengar itu. "Enggak, aku gak izinin."

"Ih... Kenapa? Kok Kuroo pelit?!"

"Nanti kalo kamu nangis dan minta turun pas lagi di atas gimana? Itu kan gak bisa. Mending gak usah."

"Jangan yang aneh-aneh naiknya."

"Gak bakal Kuroo!! Lagian aku gak setakut itu!!!"

Kuroo memutar bola matanya tak percaya. Sungguh dia tidak percaya dengan perkataan bocah kaya yang berada di sampingnya ini. Dulu mereka pernah menaiki tornado di salah satu taman hiburan dan ketika wahana itu baru saja mulai. Kenma sudah menangis dan minta turun, di tambah dia meremas baju Kuroo yang duduk di sebelahnya hingga robek. Tentu saja Kuroo melarat dibuatnya.

"Apa jangan-jangan.... Kuroo kali ya yang takut..." ucap Kenma dengan nada mengejeknya.

Kuroo meliriknya sekilas. Ayolah Kenma caramu agar membuat Kuroo kesal tidak akan membuatmu bisa menaiki roller coster.

"Enggak, lagian aku juga gak minat naik kayak gituan."

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang