"Kak Kuroo...."
Kuroo yang mendengar suara halus tepat di telinganya sontak membuka matanya. Dia terperanjat kaget mendengar suara halus itu.
Dia menoleh ke sebelah kirinya dan di dapatinya Kenma yang sedang duduk menyila di atas lantai dengan anak kucing di tangannya.
Kuroo menatapnya lelah. "Kenapa?"
"Kucingnya laper! Dia kayaknya mau makan!" Kenma berkata sambil menunjukkan kucing berbulu hitam itu pada Kuroo.
"Ken, dengerin saya..." Kenma menatapnya dengan heran, menunggu kata yang selanjutnya keluar dari mulut Kuroo. "Dia masih bayi, dan belum bisa makan."
"Justru itu Kak....." Kenma mengusap kucingnya. "Karena dia masih bayi, dia harus makan banyak supaya cepet gede!"
"Gak Ken.... Dia belum bisa makan, dia masih minum asi ibunya..." ucap Kuroo.
"Tapi dari tadi Ibunya gak pulang-pulang Kak...."
"Ken, saya bilang apa semalem?"
Kenma mengkerutkan dahinya mendengar perkataan Kuroo. Memangnya apa yang dia katakan sema-ah...... Kenma ingat.
"Maaf Ka-Kuroo.. Aku lupa..."
Kuroo hanya menghela nafasnya kemudian beranjak dari posisinya. "Kamu balikin ke kandangnya biar dia bisa ketemu Ibunya."
"Tapi....."
"Kamu mau beli makanan kucing?" Kenma mengangguk sebagai jawaban.
"Ya udah, sono siap-siap."
Kenma yang mendengar itu hanya tersenyum riang kemudian menaruh kembali kucing itu di kandang
Huh..... Bocah itu....
~
Kenma memperhatikan berbagai macam makanan kucing yang tersusun rapih di rak itu dengan tatapan berbinar. Sementara Kuroo yang menyaksikan itu di sebelahnya hanya menggelengkan kepalanya.
Seperti bocah, itu yang terlintas di pikirannya.
"Kira-kira kucing item suka yang mana, ya?" tanya Kenma sambil mengambil satu bungkus makanan yang ada di sana.
"Yang mana aja asal ada ikannya." jawab Kuroo asal. Lagi pula kucing itu pasti tidak akan memakannya.
Kenma mengambil satu bungkus makanan kucing yang bergambar ikan salmon. "Yang ini aja ya! Kayaknya kucing item suka salmon deh!"
"Kamu tau dari mana?" heran Kuroo.
"Salmon kan enak! Lagian emang ada yang gak suka salmon?" Kenma bertanya dengan memiringkan kepalanya sedikit.
Jangankan suka, mencobanya saja Kuroo tidak pernah.
"Ya ya, terserah kamu."
"Ka-Kuroo gak mau?"
Kuroo menyerngit mendengar itu. "Kamu nawarin saya makanan kucing?"
Kenma menggeleng cepat. "Bukan! Maksud aku, Kak Kuroo gak mau belanja? Mumpung lagi di sini..." Kenma berucap sambil memperhatikan sekelilingnya.
Saat ini mereka berada di toserba yang tak jauh dari rumah mereka. Demi mencari makanan kucing yang Kenma inginkan.
Kuroo menggeleng. "Enggak, saya gak bu—" dia menggantung perkataannya cukup lama seolah berfikir suatu hal.
"-mie disebelah mana?"
"Enggak tau... Kuroo mau beli mie?"
Kuroo mengangguk. "Iya."
Kenma berjalan mendahului Kuroo. "Ya udah ayo aku temenin."
Kuroo tidak bergerak dan malah memperhatikan punggung Kenma yang perlahan menjauh itu. "Kamu udah emang beli makanan kucingnya?"
Kenma berhenti melangkah kemudian menatap Kuroo lalu mengangguk. "Udah!" dia berkata sambil menunjukkan keranjang belanjaan yang di tentengnya.
Kuroo memperhatikan setumpuk makanan kucing yang ada di sana. Err.... Bukankah itu terlalu berlebihan? Mengingat dia hanya memberi makan 2 kucing.
"Emangnya gak kebanyakan?" tanya Kuroo yang sedikit khawatir jika duit yang berada di kantongnya itu kurang untuk membayar.
Kenma menggeleng. "Enggak dong! Kan aku mau ngasih makan kucingnya yang baaaanyaaaak Banget, biar dia cepet gede!"
Kuroo melangkahkan kakinya menuju Kenma. "Oh, oke."
~
Kuroo membuka pintu toserba itu dan mempersilahkan Kenma keluar terlebih dahulu. Setelah itu dia mengikutinya dari belakang.
Kuroo menyamakan langkahnya dengan Kenma lalu berkata. "Ken, lain kali kalo belanja aku aja yang bayar."
Kenma yang mendengar itu sontak menoleh kepada Kuroo dan menatapnya dengan heran. "Emangnya kenapa? Kuroo kan belum mulai kerja, emang Kuroo megang duit?"
Jujur, perkataan itu menusuk hati Kuroo. Meskipun Kuroo tahu Kenma mengatakannya tanpa berfikir tetapi tetap saja.
"Saya punya beberapa, jadi saya aja yang bayar." jawab Kuroo sambil mengabaikan hatinya yang tertohok oleh perkataan bocah kaya itu.
"Dan bilangin ke Papah kamu, stop ngirimin kamu duit. Saya bisa nafkahin kamu sendiri." ujar Kuroo dengan tegas.
Kenma yang mendengar itu hanya mengangguk kecil. "Oke!"
"Tapi.... Kalo aku mau sesuatu gimana?" tanya Kenma.
"Bilang ke saya, selagi gak aneh-aneh saya beliin."
Kenma tersenyum mendengar itu. "Kuroo baik banget! Gak salah emang aku nikah sama kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Kuroken [✔]
RandomDemi melunasi hutang Ibunya, Kuroo harus menikah dengan bocah kaya raya yang keras kepala.