17.00

1.2K 158 6
                                    

Kuroo membalikkan badannya kebelakang. Baru saja dia ingin memanggil Kenma untuk turun dan makan bersamanya. Namun, dengan ajaibnya Kenma sudah ada di sana bahkan sambil tersenyum kearahnya.

Kuroo sempat terkejut beberapa saat akibat Kenma yang datang secara tiba-tiba. Namun, hanya beberapa saat. Dan kembali menatap datar Kenma yang ada di hadapannya.

"Kuroo..." panggil Kenma dengan suara lembutnya.

Kuroo mengangkat satu alisnya. "Kenapa?"

Kenma menggeleng pelan sebagai jawaban dan melirik sekitarnya.

Kuroo yang menyadari gelagat aneh suaminya itu hanya bisa menatap heran. Tidak berniat menanyakan apa yang terjadi dengannya.

"Ya udah, ayo makan." Kuroo berkata sambil berjalan menuju kursinya. Dia berniat duduk namun terhalang oleh Kenma.

"Ish.... Kuroo mah gitu."

Kenapa? Apakah Kuroo membuat salah padanya?

Kuroo berhenti melangkah dan kembali menatap Kenma yang sudah menampilkan wajah kesal andalannya itu.

"Kenapa?"

"Kuroo gak nyadar emang ada yang beda dari aku?"

Tidak langsung menjawab, Kuroo malah memperhatikan Kenma dari atas sampai bawah. Tetapi dia tidak menyadari apa yang berbeda dari Kenma. Kenma manis seperti biasanya.

"Enggak... Emangnya apa?"

"Kuroo liatin aku yang bener dong!! Masa gak sadar kalo ada yang beda dari aku!!" kesal Kenma sambil berdecak pinggang.

Kuroo memperhatikan Kenma sekali lagi, kali ini lebih intens. Dan dia tidak mendapati 'perbedaan' yang Kenma maksud.

"Gak ada yang beda, kamu kayak biasa." jawab Kuroo sambil menatap wajah kesal Kenma lagi.

"Ada!!"

"Kuroo mah gak peka! Ayo dong Kuroo cari lebih serius lagi!!" kesal Kenma sambil menggembungkan pipinya.

Kuroo menghela nafasnya dan menatapnya datar. "Kamu ganti sampo?"

Kenma menggeleng. "Bukan!"

"Parfum kamu ganti."

"Bukan..."

"Baju baru?"

"Ish.... Bukan Kuroo!!"

"Oke aku nyerah, aku gak tau." pasrah Kuroo sambil mengangkat kedua tangannya di samping telinga seolah sudah tidak sanggup dan pasrah.

Kenma tersenyum mendengar itu kemudian berkata. "Jawabannya....."

Kuroo menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Aku make lip bam!"

Kuroo menurunkan tangannya dan tersenyum kesal. Lip bam? Lip bam katanya? Ayolah Kuroo mana menyadari hal itu. Lagi pula bibir Kenma terlihat sama sa-khem. Bibirnya sedikit berkilau dan lebih pink.

"Oh... Ya udah ayo kita makan." ucap Kuroo.

"Nanti dulu!! Sabar Kuroo, aku belum selesai!!" tahan Kenma agar Kuroo tak berjalan ke kursi meja makan.

Kuroo mengurungkan niatnya dan menatap Kenma jengah. Cepat selesaikan ini, tugasnya masih menumpuk dan harus di selesaikan.

"Apanya yang belum kamu selesaiin, Ken?" jengah Kuroo.

"Kuroo tau gak? Lip bam-nya rasa stoberi tau!!"

"Manis?"

Kenma mengangguk. "Iya manis!! Kuroo mau ngerasain, gak?"

Kuroo menyodorkan tangannya. Iyakan saja perkataan Kenma agar ini cepat selesai.

"Iya, mana lip bam-nya?"

"Ih... Kuroo telat mau nyobainnya. Lip bam-nya baru aja habis. Ini terakhir."

Mata Kuroo berkedut mendengarnya. Jika lip bam itu habis. LANTAS MENGAPA KENMA MENAWARKANNYA?!

"Ya udah, aku nyobanya kalo udah ada lagi aja."

Kenma menggeleng. "Sekarang juga bisa Kuroo!!"

Kuroo menyerngit heran mendengarnya. "Gimana?"

Kenma menempelkan jarinya pada bibir mungilnya itu cukup lama kemudian dia menariknya dan dengan cepat menempelkannya pada bibir Kuroo.

"Gini..." ucap Kenma dengan senyum manisnya.

Kuroo terbelalak menyaksikan perlakuan Kenma. Apakah Kenma tidak sadar dengan perbuatannya? Sial, membuat Kuroo geram saja.

Kenma menarik tangannya dan berhenti tersenyum. Kemudian menatap Kuroo dengan wajah berseri-seri. "Gimana Kuroo? Manis, kan?"

Kuroo diam, tidak menjawab. Dia malah menatap lekat bibir Kenma yang terlihat pink dan lembut itu. Seolah menyuruhnya untuk melahap habis bibir mungil itu.

Kuroo juga lelaki normal yang bisa termakan hasrat sesaatnya.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari bibir itu. Kuroo menggerakkan tangan kanannya untuk memegang tengkuk Kenma.

Kenma yang tengkuknya di pegang dengan tiba-tiba dan di paksa mendekat hanya menatap Kuroo heran. "Kuroo kenapa?"

Cup~

Kenma tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Dia malah merasakan ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya dan sesekali melumatnya seolah meminta masuk kedalam. Bahkan tengkuk Kenma sampai di tekan guna memperdalam ciuman mereka.

Kenma membeku karena tingkah Kuroo.

Ciuman itu tidak lama, bahkan hanya terjadi dalam hitungan detik. Hingga akhirnya Kuroo berhenti melakukan aksinya dan perlahan tangannya berhenti memegang tengkuk Kenma.

Dia mundur beberapa langkah sambil mengusap bibirnya. Dan menatap Kenma dengan tatapan sayunya. "Iya, manis."

Blushh

Sadar apa yang baru saja di lakukannya. Wajah Kenma sontak memerah padam dan jantungnya berdebar dengan kencang.

"K-k-kuroo nyium aku baru-san?"

Kuroo tidak menjawab, dia malah membalikan badannya dan berjalan kearah dapur. Berniat meninggalkan Kenma di sana sendiri dan menenangkan dirinya.

"Apa yang baru saja kulakukan ya Tuhan...." sesal Kuroo dalam hatinya sambil menutup bibirnya.

Rasa bibir itu.

Tektsur bibir itu.

Membuat Kuroo ingin merasakan lagi.

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang