Kenma menatap kucing di hadapannya itu dengan serius hingga akhirnya dia menoleh pada Kuroo yang berada di sofa ruang tamu.
"Kuroo....." panggil Kenma.
Kuroo yang sedang menonton tv sontak menolehkan pandangannya pada Kenma yang sedang duduk di lantai dengan tampang melasnya.
"Kok kucing itemnya gak mau makan??"
"Kan udah saya bilang kalo kucing kecil itu masih minum asi induknya. Belum bisa makan." jawab Kuroo.
Wajah Kenma makin memelas mendengar itu tatapannya menjadi sendu. "Ish... Kalo kayak gitu lama..."
"KUROO!! SURUH KUCINGNYA MAKAN!!!" ucap Kenma.
Kuroo yang mendengar permintaan nyeleneh Kenma hanya bisa menatapnya heran. Menyuruh kucing makan? Ayolah itu mustahil, apa lagi kucing kecil seperti ini.
"Saya gak bisa, udah biarin aja dia minum asi induknya dulu."
Kenma menggeleng. "Gak mau Kuroo!! Aku maunya dia makan makanan kucing yang aku beli!!"
"Aku mau dia cepet gede!! Aku mau ngelonin dia!!!" rengek Kenma.
"Kuroo, ayo suruh kucingnya makan..."
"Kuroo... Kuroo bisa kan nyuruh kucingnya makan?"
"Ya Kuroo ya? Ayo suruh kucingnya makan!!!"
Kuroo menghela nafasnya mendengar itu. Kepalanya sedikit pening akibat rengekan Kenma yang sedikit tidak masuk akal itu.
"Saya gak bisa Ken...."
"Ih.... Kok gak bisa? Kan belum di coba!! Kuroo ayo suruh kucingnya makan!!" rengek Kenma sambil menendang angin.
"Ken, mau saya coba juga emang gak bisa. Kucing kecil itu belum bisa makan." jelas Kuroo dengan penekanan di akhir katanya.
Kenma menggembungkan pipinya kesal. "TAPI KALO DIA GAK BISA MAKAN DIA GAK GEDE GEDE DONG!!!"
"Nanti dia gede sendiri Ken...."
"GAK MAU!! AKU MAUNYA GEDENYA SEKARANG!! BUKAN NANTI!!"
Kuroo menatap Kenma yang masih merengek di lantai itu dengan tatapan jengahnya. Dia turun dari sofa kemudian berjalan kearah bocah kaya itu.
Kuroo berjongkok di hadapan Kenma yang duduk sambil menendang-nendang angin dengan wajah yang memerah padam akibat kesal.
Kuroo menghela nafasnya. "Ken...."
Kenma memalingkan wajahnya, enggan untuk menatap Kuroo. "Aku gak mau ngomong sama Kuroo sampe kucingnya mau makan."
Perihal kucing, Kuroo jadi sasarannya?
Kuroo bangkit dari jongkoknya. "Ya udah kalo kamu kayak gitu gak saya beliin apple pai."
Mendengar itu Kenma langsung menatap Kuroo dengan tatapan berbinar.
"Tadinya saya mau beliin kamu apple pai tapi kamu kayak gini...." Kuroo berjalan meninggalkan Kenma. "Oh, apa jangan-jangan kamu udah gak suka apple pai, ya?"
"Oke deh, bakal saya inget."
Mendengar itu Kenma langsung terbelalak, ia segera bangkit dari posisinya dan berlari kearah Kuroo hingga menubruk badan besar suaminya itu.
"SUKA!!!!"
"AKU MAU APPLE PAI!!"
Kuroo tak membalikkan badannya, dia melirik Kenma dari sebelah kirinya. "Kamu aja kayak gitu sama saya, maksa saya nyuruh kucing makan."
"Saya gak mau beliin kamu apple pai."
Kenma terbelalak mendengar itu kemudian menarik ujung baju Kuroo. "Maaf....."
Tanpa di sadari, dia meremas ujung baju Kuroo cukup kuat sehingga membuat sang empu menoleh.
"Gak gitu lagi... Janji..."
"M-mau apple pai....."
Kuroo yang menyaksikan Kenma seolah ingin menangis itu seketika langsung memutar seluruh badannya menghadap suaminya itu.
"Jangan nangis gitu, kesannya saya jahat banget." ucap Kuroo sambil menatap Kenma yang sedang menahan tangisnya itu.
Kenma tidak menjawab dan malah menundukkan kepalanya agar Kuroo tidak menatapnya.
Kuroo yang menyaksikan itu hanya menghela nafas. "Iya saya maafin, ayo beli apple pai-nya."
Kenma segera mendongakkan kepalanya kemudian mengangguk dengan senyum senang yang menghiasi wajahnya. "AYO!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Kuroken [✔]
RandomDemi melunasi hutang Ibunya, Kuroo harus menikah dengan bocah kaya raya yang keras kepala.