09.00

1.2K 149 7
                                    

Kenma menatap Kuroo yang sedari tadi sibuk mencari pakaiannya di lemari tanpa memperdulikan Kenma.

Sekarang adalah hari jumat dan Kuroo harus bekerja.

Tetapi, hari ini tidak seperti biasanya. Kuroo bangun kesiangan. Bahkan dia belum sempat menyiapkan pakaian untuk dia kenakan ke kantor.

"Kuroo nyari apa?" tanya Kenma tanpa mengalihkan fokusnya.

"Jas...."

Mendengar itu Kenma segera turun dari kasurnya dan berjalan menuju ke belakang pintu kamar mereka dan mengambil sebuah jas yang tergantung rapih di sana.

"Nih." dia menyodorkannya pada Kuroo.

Kuroo yang sedang sibuk mencari di lemari seketika menghentikan kegiatannya kemudian menatap kearah Kenma yang menyodorkan jasnya itu.

Ternyata Kenma berguna, ya?

"Makasih." Kuroo mengambil jas itu kemudian memasangnya dengan cepat.

"Kenma, hari ini aku gak bisa bikinin kamu sarapan. Beli online aja," ucap Kuroo sambil merapihkan jasnya.

Dia menatap Kenma yang ada di depannya.  "Nanti chat aku aja, biar aku pesenin."

Kenma tak segera mengangguk. Dia malah menatap Kuroo heran. "Kuroonya gimana? Kuroo gak sarapan?"

"Nanti aku sarapan di kantin kantor, tenang aja."

Kenma menatapnya dengan tatapan tak yakin. "Beneran?"

Kuroo mengangguk. "Iya bener."

Dia berjalan keluar kamar diikuti Kenma di sebelahnya.

"Dan kamu jangan keluar rumah lagi. Kalo mau keluar rumah kabarin aku dulu!" ingat Kuroo.

Jujur saja, Kuroo sedikit terkejut karena mendapati Kenma yang berjalan seorang diri di trotoar kemarin. Untung saja tidak ada yang menculiknya.

"Iya..."

"Ya udah aku berangkat." Kuroo berpamitan dan setelah itu membuka pintu besar di hadapannya dan segera menuju ke bagasi untuk mengeluarkan mobilnya.

Kenma hanya mengangguk menyaksikan itu sambil melambaikan tangannya ketika mobil Kuroo mulai berjalan meninggalkan halaman rumah.

"Hati-hati!!!" Kenma berkata dengan menaikan sedikit intonasinya agar Kuroo mendengarnya.

Setelah mobil Kuroo sudah hilang dari pandangannya ia pun kembali masuk ke dalam rumah. Dia memperhatikan sekeliling rumahnya yang sepi itu kemudian berjalan ke dapur.

"Kuroo kayaknya kecapean sampe-sampe bangun ke siangan..." gumam Kenma.

Dia menatap dapurnya yang bersih itu. "Apa aku panggil pelayan aja ya suruh bantu-bantu disini?"

"Kasian Kuroo kalo gak ada pelayan yang bantuin." Kenma berkata sambil menatap kulkas yang ada di hadapannya.

Seperti yang Kenma katakan. Semua pekerjaan rumah Kuroo yang melakukan, mulai dari memasak, bersih-bersih, mencuci piring dan lain sebagainya.

Kenapa tidak Kenma saja yang melakukannya?

Kenma? Melakukan pekerjaan rumah?

Ayolah jangan bercanda, yang ada Kenma malah terluka akibat melakukan pekerjaan rumah itu. Mending Kuroo saja.

Kenapa tidak menyewa pembantu?

Kuroo tidak ingin melakukannya. Katanya privasi mereka jadi terganggu jika ada pembantu di sana.

Tetapi, Kuroo kelabakan akibat tidak ada pembantu di sana dan Kenma sedikit merasa bersalah akibat dia yang tidak bisa apa-apa.

Jadi... Lebih baik memanggil salah satu pelayannya, kan?

~

"Jadi Tuan Kenma, apa yang perlu saya lakukan di sini?" tanya seseorang yang berpenampilan layaknya seorang pelayan. Dia bernama Nara.

Kenma menatap pelayannya itu dari kepala hingga kebawah kemudian dia menepuk tangannya. "Nara ajarin aku masak sama beresin rumah, ya!"

Nara yang mendengar perataan majikannya tentu saja terperanjat kaget. Tumben sekali Kenma memintanya untuk mengajari melakukan itu semua.

"Tuan Kenma gak usah ngelakuin itu semua. Biar saya aja yang ngelakuin!!" ucap Nara sambil menepuk dadanya seolah dapat menyanggupi perkataannya.

Kenma menggeleng. "Gak mau... Kuroo gak mau ada pelayan di rumah ini Nara..."

"Makanya, kamu ajarin aku, ya?" Kemma bertanya dengan tatapan memohonnya.

"Tapi... Tuan Kenma yakin? Masak dan beresin rumah cukup menguras tenaga loh..."

"Yakin! Aku yakin banget!" jawab Kenma cepat.

"Habisnya, aku kasian sama Kuroo." raut wajahnya berubah menjadi sendu.

"Kuroo udah kerja keras seharian penuh, terus pas di rumah dia harus beresin rumah dan masakin aku makanan. Kan kasian..." Kenma menatap Nara. "Kasian, kan Kuroo?"

Nara tersenyum mendengar itu. Hahaha Kenma sangat menggemaskan jika sedang mengkhawatirkan Kuroo.

"Iya Tuan Kuroo kasian." ucap Nara.

"Nah! Makanya Nara harus bantuin aku!"

Nara mengangguk. "Iya, saya bakalan bantuin Tuan."

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang