16.00

1.2K 145 5
                                    

Kuroo melangkahkan kakinya untuk menuruni deretan anak tangga yang panjang itu sembari merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal akibat terus duduk sambil menatap layar laptopnya.

Sesampainya di lantai dasar, Kuroo yang sudah berniat ingin menuju dapur untuk mengisi gelasnya dengan kopi lagi seketika mengurungkan niatnya ketika melihat Kenma yang sedang berjongkok di depan pintu rumah mereka seolah menunggu sesuatu di sana.

Kuroo menyerngit menyaksikan itu, apa yang bocah itu tunggu? Angin? Maling? Atau apa?

Karena penasaran dengan hal itu, Kuroo segera melangkahkan kakinya mendekat pada Kenma. Dan berhenti tepat di belakang Kenma.

"Kenma."

Pemilik nama sontak menoleh ke sumber suara dengan wajah lesunya.

Kuroo yang menyaksikan itu makin penasaran. Apa yang membuat Kenma selesu i-tunggu JANGAN BILANG INI KARENA KUROO YANG BELAKANGAN INI TERLALU FOKUS PADA TUGASNYA SEHINGGA MENGABAIKAN KENMA?!

Kuroo menggelengkan kepalanya untuk menepis itu. Tidak mungkin ini ulahnya, toh sebelumnya Kenma tidak marah padanya.

Maksudmu sebelumnya itu kapan Kuroo?

Belakangan ini saja kau jarang komunikasi dengan Kenma.

Kuroo meneguk ludahnya memikirkan itu. Sial, itu benar. Dia dan Kenma sedikit jarang berkomunikasi belakangan ini. Atau lebih tepatnya Kuroo yang mengabaikan dan tidak ingin menggubris Kenma lebih jauh lagi.

Ck, jika seperti ini gawat. Bagaimana jika Kenma akan kabur lagi ke rumah Haruto seperti beberapa waktu lalu? Citranya sebagai menantu yang selalu menjaga perasaan Kenma meskipun dia tidak memiliki perasaan apapun pada bocah kaya itu akan tercoreng.

Menyaksikan gelagat aneh suaminya, Kenma malah menatapnya kesal. "Kuroo kenapa sih? Kok dateng-dateng malah gak jelas?"

Kuroo berhenti berfikir tentang itu ketika mendengar perkataan Kenma. Dia menggeleng lalu berkata. "Gak papa."

"Kamu sendiri, ngapain di sini?" tanya Kuroo dengan hati-hati.

Tatapan Kenma seketika berubah menjadi tatapan sendu. "Aku nungguin Mavros...."

Dia menatap Kuroo dengan tatapan sendunya. "Kuroo tau gak? Mavros sekarang jarang pulang!!"

"Aku kan takut kalo Mavros di culik....."

Kuroo, sepertinya kau terlalu overthinking tentang bocah kaya mu ini. Buktinya saja perkiraanmu meleset jauh sekali.

Kuroo menghela nafasnya, "Mavros gak di culik Ken..."

"Tapi kenapa dia jarang pulang Kuroo? Bahkan dari kemarin sampe hari ini aja dia gak pulang."

"Kan aku kesepian. Mana Kuroo juga kerja mulu gak mau libur."

Kuroo merasa tertohok mendengar itu. Tolong Ken, jangan membuat Kuroo merasa bersalah karena dia bekerja keras untukmu.

Mencoba untuk tidak menggubris kalimat terakhir Kenma. Kuroo malah mengalihkan pandangannya menjadi menatap halamannya yang luas itu. Dan dapat di lihatnya kucing hitam kesayangan Kenma baru saja tiba di halaman, sedang berjalan kearah pintu masuk.

"Itu Mavrosnya pulang."

Kenma segera beralih kebelakang mendengar itu. Dan benar saja Mavros sedang berjalan santai kearahnya sambil mengeong sesekali.

Kenma yang menyaksikan itu tersenyum senang. Saking senangnya dia sampai menghampiri Mavros dan menggendongnya bahkan sesekali menciumnya.

"Ih... Mavros kemana aja? Kok baru pulang sekarang?!" tanya Kenma sambil mengusap Mavros pada pipinya.

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang