05.02

1.3K 166 2
                                    

Kenma duduk manis di atas kasurnya sambil memperhatikan Kuroo yang sedang berjalan kearahnya dengan tatapan datar.

"Kenapa? Ada yang aneh sama saya?" Kuroo bertanya ketika tiba di pinggir ranjang mereka.

Kenma menggeleng kemudian menepuk-nepuk kasur kosong yang berada di sebelahnya seolah menyuruh Kuroo duduk.

Seolah paham dengan maksudnya, Kuroo pun duduk di sana. Ya... Dia rasa meladeni Kenma setelah pekerjaannya selesai bukanlah ide yang buruk.

"Kuroo, kok Kuroo manggilnya 'saya-kamu' sih?" tanya Kenma dengan wajah herannya.

Kuroo yang mendengar itu mengangkat satu alisnya heran seolah tidak paham maksud dari perkataan Kenma. Bukankah itu hal yang wajar?

"Bukannya itu wajar?" tanya Kuroo.

Kenma menggeleng. "Enggak, itu terlalu formal!"

"Lagian kita kan udah nikah, harusnya manggilnya aku-kamu kalo enggak sayang!"

Kuroo bergidik mendengar itu, dia merasakan sensasi geli yang menjalar di lehernya ketika Kenma mengatakan hal itu.

Tetapi yang di katakan bocah kaya ini benar juga. Panggilan saya-kamu memang terlalu formal dan memberikan jarak.

"Ya udah, nanti saya bakalan pake aku-kamu."

Kenma memiringkan kepalanya sedikit. "Gak mau 'sayang' aja?" tawarnya dengan tampang polos andalannya.

Sayang?

SAYANG KATANYA?!

Ken, Kuroo saja masih belum bisa menerima fakta bahwa kalian telah berumah tangga. Dan sekarang kau bertanya kenapa tidak memanggilmu sayang?! Ayolah Ken, Kuroo mana mau melakukan itu.

Kuroo menggelengkan kepalanya. "Aku-kamu aja, sayang terlalu—" Kuroo menggantung kalimatnya cukup lam seolah sedang memikirkan kata berikutnya yang tepat.

"Terlalu?" Kenma mengulang perkataan Kuroo.

Kuroo menggeleng. "Susah di jelasinnya. Intinya sayang agak kurang cocok buat kita."

Kenma mengangguk seolah paham kemudian dia kembali berkata. "Ya udah kalo gitu babe aja!"

APA BEDANYA?!

Kenma, jangan membuat Kuroo ingin memakimu.

Kuroo tersenyum kesal. "Aku-kamu." ulang Kuroo dengan penekanan di tiap katanya.

Kenma yang mendengar itu hanya mengerucutkan bibirnya sebal. Kesal dengan Kuroo yang tidak mau menggunakan panggilan babe atau sayang. Padahal Kenma ingin mendengar Kuroo memanggilnya seperti itu.

"Iya deh aku-kamu..."

"Ngomong-ngomong, harinya Kuroo gimana?"

Kuroo terdiam mendengar pertanyaan itu. Ada apa dengan bocah kaya ini? Mengapa tiba-tiba menanyakan hal seperti itu? Membuat Kuroo luluh saja.

"Biasa aja." jawabnya dengan jeda yang cukup lama.

"Kerjaannya gimana susah gak?"

"Aku belum terbiasa jadinya agak susah."

"Orangnya galak-galak, kan?"

"Enggak, mereka baik. Kamu nuduh mereka."

Kenma mengerlingkan pandangannya kearah lain. "Tapi mereka galak tau...."

Kuroo yang menyaksikan itu hanya menghela nafasnya sial. Ternyata ini hanya pancingan agar Kuroo juga menanyakan hal yang sama pada Kenma. Terlihat sangat jelas di mata Kuroo bahwa Kenma ingin di tanya, gimana harinya.

"Kamu sendiri, gimana harinya?" Kuroo bertanya sambil menatap Kenma yang malah menatap kearah lain itu.

Mendengar pertanyaan itu, Kenma segera memandang Kuroo lagi dengan tatapan berseri-seri. Akhirnya Kuroo mengatakannya.

"Seru!! Aku seharian main sama Mavros sama induknya!!"

"Tapi...." wajah berseri-serinya seketika hilang. "Kuroo kerja sih, jadinya gak terlalu seru."

Kuroo menghela nafasnya. Ah.... Permasalahan tadi pagi lagi.

"Aku kan kerja juga buat kamu, jangan sedih gitu." ucap Kuroo.

Kenma yang mendengar itu mengangguk kemudian tersenyum dan kembali menceritakan apa yang dialaminya pada Kuroo seharian ini.

Jujur, menyaksikan Kenma yang sedang mengoceh tanpa henti seperti ini membuat energi Kuroo yang telah terkuras seharian seolah terisi kembali. Tetapi dia juga merasakan sensasi kesal ketika melihat Kenma. Pasalnya, dia jadi mengingat kenyataan bahwa dia telah menikah dengan orang yang tidak di cintainya.

Banyak orang yang mengatakan, cinta itu akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

Tetapi, Kuroo sudah bersama dengan Kenma sejak 7 tahun yang lalu. Namun dia tidak kunjung mencintai Kenma. Padahal sejak dulu Kenma selalu mengejar dirinya.

Membuat Kuroo sangat heran, padahal sudah digantung bahkan di tolak berkali-kali. Namun bocah kaya ini masih saja bertahan. Dan tanpa dia sadari Kenma telah bertahan 7 tahun dan akhirnya mendapatkannya.

Ya... Meskipun mendapatkan bukan dalam artian sebenarnya. Karena Kuroo tidak mencintai—belum mencintainya.

Tetapi tidak masalah, kan? Setidaknya penantiannya selama 7 tahun membuahkan hasil.

"Ken, kok kamu mau nikah sama saya?"

Tidak ada angin tidak ada hujan, tanpa sadar perkataan itu lolos dari bibirnya.

Kenma yang sedang mengoceh seketika berhenti. Dia menatap Kuroo yang menatapnya lekat itu dengan tatapan heran. Tumben sekali Kuroo menanyakan hal itu.

Meskipun heran, bocah kaya itu tetap menjawab pertanyaan suaminya. "Karena aku cinta sama Kuroo!" dia menjawab dengan yakin dan jelas.

Kuroo yang mendengar itu merasa heran. Hanya itu?

"Tapi kan saya gak cinta sama kamu." Kuroo berkata dengan santainya tanpa memperdulikan perasaan Kenma.

Bukannya marah, kesal atau mungkin menangis. Kenma malah tersenyum manis hingga matanya menghilang.

"Tau kok!"

"Aku tau kalo Kak Kuroo gak cinta sama aku!"

"Maka dari itu aku nikah sama Kak Kuroo..."

"Biarpun Kak Kuroo gak cinta sama aku, seenggaknya Kakak tetep sama aku terus."

Bibir Kuroo terbuka kecil mendengar itu. Sedikit terkejut dengan apa yang Kenma katakan. Pernyataan itu terdengar sangat egois, bukan?

"Lagian, ini juga satu-satunya cara biar Kakak gak di deketin orang lain selain aku!"

Kuroo menggerakkan tangannya pada dahi Kenma.

Ctakk

Dia menyentil dahi itu pelan namun mampu membuat sang empu meringis dan mengusap dahinya.

"Saya bilang jangan panggil pake sabutan 'Kakak' kan?" tanyanya tepat setelah menyentil dahi Kenma.

"Aku juga udah bilang kalo ngomongnya pake aku-kamu. Tapi masih tetep pake saya-kamu." balas Kenma.

Kuroo yang menyadari itu sontak menarik tangannya. Sial dia melupakan itu.

"M-maaf.. S-aku lupa."

Kenma tersenyum menyaksikan gelagat Kuroo yang menurutnya sedikit lucu itu. "Kuroo kalo lagi gelagapan lucu juga ya!"

Sial.

Apa-apaan bocah kaya itu?

Apakah perkataannya mengandung semacam sihir sehingga bisa membuat Kuroo merasakan sensasi aneh pada perutnya yang tak pernah Kuroo rasakan?!

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang