18.01

1.1K 145 2
                                    

00.00

Sudah tepat tengah malam, dan Kuroo baru berniat untuk memasuki kamarnya. Sejak Kenma yang meninggalkannya di ruang tamu. Dia malah duduk dan termenung sambil terus bertanya-tanya apa isi paper bag itu. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menuju kamarnya. Berniat untuk mengintip paper bag bocah kayanya.

Kuroo membuka pintu kamarnya. Dan dia langsung di sambut oleh pemandangan gelap gulita. Kenma sudah mematikan lampu. Dan Kuroo tahu bahwa Kenma telah tertidur.

Baguslah, dengan begini dia bisa mengintip paper bag itu.

Dengan perlahan seperti maling, Kuroo menutup pintu kamar itu lagi. Dia berjalan mengendap-endap untuk mencari paper bag suaminya itu.

Kuroo menyipitkan matanya untuk memfokuskan penglihatannya yang masih belum menyesuaikan dengan lingkungan. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Dan... Ah dapat! Itu paper bag-nya. Tepat di atas kasur.

Kuroo tersenyum menyaksikan itu, ini sangat mudah. Rasa penasarannya akan segera terjawab sekarang.

Klek

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun... Selamat ulang tahun Kuroo!! Semoga panjang umur, yey!!"

Belum sempat dia melangkah dan membongkar isi paper bag itu, tiba-tiba lampu kamarnya menyala dan dia mendengar suara Kenma yang menyanyikan lagu ulang tahun untuknya.

Kuroo terhenti kemudian memutar badannya. Di dapatinya Kenma yang sedang tersenyum riang dengan kue tart di tangannya. Terlebih, kue itu berbentuk love.

Kuroo tertegun menyaksikan itu.

"Kuroo ayo dong tiup lilinnya!!" ucap Kenma sambil menyodorkan kue yang dia pegang.

Tersadar dari lamunannya, Kuroo segera  mengangguk dan menatap Kenma kemudian meniup lilin itu.

Kenma tersenyum menyaksikan itu. "Yey!!! Kuroo udah 26 tahun sekarang!!"

Kuroo tidak membalas, bingung harus merespon seperti apa. Terlebih lagi kenapa Kenma tahu tanggal ulang tahun-oh iya.... Dari dulu Kenma memang mengetahuinya.

"Kamu keluar buat beli ini?" tanya Kuroo sambil menatap kue berbentuk love itu.

Kenma mengangguk. "Iya dong!! Terus juga aku sengaja diemin Kuroo dari kemarin, buat hari ini!!" ucap Kenma dengan nada bangganya.

Entah harus lega atau kesal, Kuroo pun tak tahu.

Yang pasti, Kenma sangat manis.

Tunggu Kuroo, pemikiranmu sudah sedikit melenceng.

Kuroo mengusap tengkuknya untuk menenangkan dirinya. Jantungnya berdebar hebat saat ini. "Makasih.."

Kenma menggembungkan pipinya. "Dih... Masa makasih doang? Kuroo puji aku dong, aku kan udah susah payah buat beli kue sama ngediemin Kuroo!"

"Padahal aku mau ngomong sama Kuroo, tapi demi kelancaran rencana ini. Aku gak ngomong sama Kuroo! Ayo puji aku!!"

Kuroo menghela nafasnya dan menatap Kenma lekat. "Kamu hebat udah ngediemin aku dan bikin aku merasa bersalah dari kemarin."

Kenma mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar itu. "Kenapa Kuroo ngerasa bersalah?"

"Ya... Habisnya aku kira kamu ngediemin aku karena aku cium kamu pas itu..."

Wajah Kenma memerah mendengar itu. "Ih... Kuroo jangan diingetin lagi!!"

"Aku malu tau!!"

Kuroo menatapnya heran. "Kenapa? Kok malu?"

"Y-ya malu..." Kenma memalingkan wajahnya kearah lain. "Habisnya Kuroo nyium aku pas aku belum siap..." lirihnya.

"Jadi... Aku harus minta maaf?" Kuroo bertanya ragu, jujur Kuroo tidak tahu harus meresponnya seperti apa.

Kenma menggeleng sebagai jawaban. "Enggak... Aku seneng kok Kuroo nyium aku."

"Kalo aku nyium kamu lagi, kamu berarti seneng?" KUROO APAKAH KAU SADAR APA YANG BARU SAJA KAU KATAKAN?!

Kuroo menutup mulutnya ketika selesai mengatakan itu. Ayolah itu tadi spontan.

Wajah Kenma makin memerah mendengarnya dia melirik Kuroo sesekali hingga akhirnya pandangannya dia fokuskan pada kue yang ada di tangannya.

"I-iya aku seneng... Tapi jangan nyium lagi, jantung aku degdegan parah soalnya.."

Siapa yang mengizinkanmu berkata seperti itu dengan wajah yang memerah?! Membuat Kuroo gemas dan ingin menciummu saja.

"Y-ya... Oke.." Kuroo mengerling kearah lain, sial dia merasa situasi ini canggung.

Dia kembali menatap kue yang Kenma tatap itu, dia menggerakkan tangannya untuk mengambil pisau plastik yang ada di sana dan memotong kue itu kecil.

Dia kembali meletakkan pisau itu ke loyang yang ada di sana. Dia mengambil kue yang telah di potongnya menggunakan tangan dan menyodorkannya kepada Kenma.

"Buka mulutnya." ucap Kuroo.

Kenma mendongakkan kepalanya, menatap Kuroo yang menyodorkan kue kepadanya.

"Buat aku?"

Kuroo mengangguk.

Melihat respon Kuroo, Kenma pun tersenyum dan memakan kue yang Kuroo sodorkan.

"Mwakasih..." Kenma berkata sambil mengunyah kuenya.

Dia menelannya dan kembali tersenyum. "Woah, aku orang yang berharga di hidup Kuroo, ya? Soalnya kan suapan pertama itu buat orang yang paling berharga."

SEJAK KAPAN SEPERTI ITU?!

"Ngaco kamu Ken.." sangkal Kuroo sambil memalingkan wajahnya yang sedikit memerah.

Hahaha, sepertinya pintu hati Kuroo berhasil di dobrak paksa, ya?

Married || Kuroken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang