Siang itu, Singto bertemu seorang calon nasabah yang mengajaknya menonton pertandingan baseball, karena itu ia mengajak Phana, karena pria itu sangat menyukai olahraga sepak bola waktu sekolah dulu.
"Kau tidak tau kalau baseball dan football itu berbeda?" protes Phana saat mereka tiba di depan stadium baseball.
"Intinya kan sama – sama bola!" Singto menegaskan.
Phana memutar bola matanya dengan malas dan tidak ingin berdebat, lalu mengganti topik, "By the way, apakah calon nasabahmu adalah athlete?"
"Er, aku tidak tau..."
"Kau tidak mencari tau informasi nasabah terlebih dahulu sebelum melakukan prospek?" tanya Phana tidak percaya, tetapi tiba – tiba ia penasaran akan satu hal, "Tunggu, calon nasabahmu pria atau wanita? Apakah dia sudah menikah?"
Singto tercengang, "Untuk apa kau menanyakan itu?" ia menatapnya curiga dan mengembalikan pertanyaan padanya, "Kau cemburu?"
"Er, tidak, untuk apa aku cemburu?" tukas Pha sambil menelan ludahnya, "Lupakan," ia merasa bodoh dengan pertanyaannya.
Singto tersenyum melihat reaksinya, lalu mengeluarkan ponselnya dan memperkenalkan profile singkat calon nasabah yang akan ia temui.
"Namanya Araya Suppasara, usianya 25 tahun, seorang pengusaha muda yang mendirikan start up company yang bergerak dibidang kuliner."
Phana tertegun sejenak saat melihat foto gadis di ponsel Singto.
"Kau mengenalnya?" tanya Singto yang menyadari perubahan ekspresi Phana.
Pha tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan, "Bagaimana kau bisa mendapatkan informasi tentangnya?"
"Er, dari nasabah yang lain, aku sudah bertemu dengannya beberapa kali, dia sama sepertimu, sangat antusias dengan baseball, namun aku tidak mengerti sama sekali apa yang ia bicarakan."
"Kapan aku bilang aku suka baseball?" tukas Pha, "Yang kusukai itu Sepak Bola, ingat itu!" ia mendengus kesal.
Namun belum sempat Singto sempat membalas, tiba – tiba orang yang sedang dibicarakan muncul dari kejauhan dan berjalan dengan langkah lebar ke arah mereka.
"Maaf, aku terlambat, pertandingannya belum mulai, kan?" tanyanya dan tiba – tiba ia membeku seketika saat melihat Phana.
"Phana?" sapanya kaget.
"Er, halo..." balas Pha dengan tersenyum kikuk.
"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Singto terkejut.
"Aku dan Phana pernah berkencan saat kuliah," sahut gadis itu to the point.
"Apa?" seru Singto dan seraya menoleh pada Phana.
"Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi di tempat ini," ujar gadis itu sambil tersenyum menatap Pha. Pria itu seakan terhipnotis menatap gadis di depannya tanpa berkedip, lalu balas tersenyum. Araya adalah gadis pertama yang berkencan dengannya setelah Singto pergi.
"Sudah enam atau tujuh tahun kita tida bertemu?" tanya gadis itu pada Pha, "Apakah kau masih ingat padaku?"
"Tentu saja, aku masih ingat," jawab Pha gugup.
Hal itu sontak membuat api cemburu di dada Singto menyala seketika, "Ehem..." ia membersihkan tenggorokannya membuat pria itu terenyak dan reflek menoleh padanya dengan ekspresi kaget.
Araya menoleh pada Singto dan berkata, "Kau pernah menanyakan kenapa aku suka baseball, bukan? Padahal aku adalah Wanita," lalu kembali melirik Pha dan menjawab, "Pha adalah alasannya, dialah yang pertama kali mengenalkan baseball padaku."
![](https://img.wattpad.com/cover/327696029-288-k428645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(IND/ENG) - My Heart Insurance (END)
RomanceGenre : Romance/Drama Pairing : Sing/Pha (IND) Phana bekerja di sebuah perusahaan asuransi sebagai Senior Sales Manager dan secara tak terduga bertemu dengan mantannya lagi setelah tujuh tahun, dan sekarang keadaan mereka terbalik. Namun, utang dari...