(IND) Last Chapter - Happy Ending

180 22 21
                                        

Keesokan harinya, Wan mengundang Weir ke kantor Monday untuk menyampaikan kabar gembira pernikahan mereka dan membagikan souvenir untuk semuanya. Setelah selesai keduanya meninggalkan ruangan bersama untuk menyapa karyawan di departmen lain. 

Sementara di kantor sales marketing, keheningan pun berlangsung selama beberapa menit. Semuanya tampak syok, bingung dan tidak percaya bahwa Wan dan Phana sudah putus, dan gadis itu akan menikah dengan Mr. Kanaros, padahal mereka mengira Mr. Kanaros tertarik pada Singto.

"Hari ini hari apa?" tanya Nawash tercengang. "A-apakah kita hidup di dunia dan waktu yang sama dengan mereka?"

"Aku tidak tau, rasanya seperti menonton drama korea dan melewatkan beberapa episode di tengah," Ranee menambahkan.

Punn menoleh pada Phana dan bertanya, "Kenapa kau tidak terlihat patah hati? Apakah otakmu mengalami gangguan akibat kecelakaan tempo hari?"

Semuanya seraya menoleh pada Pha mendengar pertanyaan Punn, menunggu responnya.

"Er..." Phana terlihat kikuk sambil melirik Singto dan berpikir bagaimana sebaiknya ia merespon situasi tersebut. Sedangkan Singto berpura – pura polos dan tidak berkomentar, namun tidak dipungkiri jantungnya berdebar - debar dan ia tidak berani memandang Phana.

Harit tidak bisa menahan diri lagi dan menimpali, "Kurasa saatnya mengungkapkan kebenaran," ujarnya sambil melirik Singto membuat pria itu hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Hah? Apa maksudnya?" seru semuanya bingung.

Phana merespon ucapan Harit dengan tersenyum dan mengangguk mengerti, ia juga melirik Singto lalu berjalan menghampirinya dan mengulurkan tangan memeluk pinggang pria itu mesra.

"Tidak hanya Wan, aku juga unya kabar gembira untuk semuanya," ujar Pha memandang semua anggota timnya satu per satu sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku dan Singto sedang berkencan saat ini, dan kami akan segera menikah awal tahun depan."

Selesai membuat pengumaman singkat dan to the point tersebut, tanpa aba – aba, Phana langsung mendaratkan ciuman di bibir Singto. Seakan ada yang menekan tombol pause, semua yang menyaksikan membeku seketika dengan ekspresi tercengang.

Semua orang menatap dengan ekspresi kosong dan bertanya-tanya apa yang terjadi, bagaimana Phana bisa berkencan dengan Singto, siapa yang berselingkuh di antara Wan dan Pha, dan siapakah di antara Singto dan Weir yang merupakan orang ketiga, tapi tidak ada yang berani bertanya secara langsung.

Untuk merayakan kabar gembira tersebut, Phana pun mentraktir semua orang makan siang di restoran dan menceritakan awal mula hubungannya dengan Singto. Semuanya mendengarkan dengan terkejut dan ingin berkomentar, namun tidak jadi begitu melihat Wan dan Weir muncul dan bergabung dengan grup.  

Setelah makan dan kembali ke post masing – masing semuanya kembali menyerbu Singto dengan pertanyaan, beberapa di antaranya terdengar menyudutkannya. Singto merasa tertekan awalnya, dan berusaha untuk mengabaikannya.

Beruntung tiba - tiba Wan muncul dan menyelamatkannya, "Jika kalian gemar bergosip dan mengejar berita, kusarankan sebaiknya kalian mengganti profesi menjadi jurnalis," sindirnya, mendengar itu semuanya langsung kembali ke meja masing – masing dan tidak berani berkomentar.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadwal pernikahan pun di tetapkan, dimana Wan dan Weir akan melangsungkan pernikahan dua minggu lebih awal dari Phana dan Singto, tepatnya enam bulan dari sekarang.

Keduanya pun disibukkan dengan berbagai agenda yang dijadwalkan oleh tim wedding planner untuk persiapan pernikahan, seperti mensurvey lokasi, mengambil foto pre-wedding, mencetak dan membagikan undangan, memesan kue dan buffet, membeli cincin, mencoba baju pengantin, dsb. 

(IND/ENG) - My Heart Insurance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang