(IND) Extra Chapter - Two

219 21 10
                                    

Phana diam – diam pergi menemui Pris saat Singto sudah terlelap karena kelelahan setelah mereka melakukan beberapa ronde. Ia menekan bel beberapa kali sebelum Pris membukannya dan memberitahunya kalau June sudah terlelap. Phana lalu mengajaknya mengobrol di kolam renang.

"A-aku minta maaf karena memutuskan hubungan tiba – tiba dan menghilang tanpa kabar empat tahun yang lalu," ucap Pha.

Gadis itu menyeringai dan membalas, "Kupikir kau sudah melupakannya."

Phana tidak menyangkal hal itu, "Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi, maafkan aku."

Gadis itu membisu sejenak sambik menatapnya lurus dan bertanya, "Apakah aku boleh menanyakan sesuatu?"

Phana mengangkat alisnya dengan ekspresi terjkejut dan mengangguk ringan.

"Apakah malam itu kau mabuk dan mengira kalau kau bercinta dengan seorang pria?"

"Apa?" seru Pha hampir tersedak ludahnya sendiri, "T-tentu saja tidak, aku sadar aku melakukankannya dengan wanita!"

"Benarkah?" tanya gadis itu tidak percaya, "Kupikir kau menyukai pria..."

"Jika kau ingin berpikir begitu juga tidak apa - apa," ujar Pha, ia malas berdebat.

Pris tidak berkomentar, lalu mengganti topik, "By the way, aku juga tidak menyangka akan bertemu kembali denganmu, dan aku terkejut mengetahui kau menikah dengan seorang pria."

Phana tidak berkomentar, "By the way, ada yang ingin kutanyakan," ujarnya mengganti topik, gadis itu mengangkat alisnya menunggunya menyelesaikan kalimanya. Ia tampak ragu – ragu sejenak sebelum melanjutkan, "Er, kau bilang kalau kau belum menikah, jika boleh tau, siapa ayah June?"

Pris terdiam sambil menatapnya lurus dengan ekspresi datar, lalu membawa wajahnya mendekat dan berkata, "Jika kubilang June tercipta pada malam itu, apakah kau percaya?"

"Apa?!" Ekspresi Phana pucat seketika, "I-itu tidak mungkin!"

"Kenapa tidak? Kau lupa? Kita melakukannya tanpa proteksi pada malam itu?" Pris menekankan dan menambahkan, "Setelah mengetahui bahwa aku hamil, aku ingin memberimu kejutan, namun sayangnya aku tidak punya kesempatan."

Phana seakan disambar petir di siang bolong, ia terhuyung seketika dan syok seakan jiwanya seakan melayang keluar pada saat itu juga, ia tidak ingin mempercayainya.

"A-apakah aku boleh mengambil sampel DNA June?"

Ekspresi Pris berubah seketika, "Kau pikir aku berbohong?"

"Jika June memang putraku, aku pasti akan bertanggung jawab."

Pris menyeringai dan bertanya, "Bagaimana? Apakah kau akan menceraikan pasanganmu dan menikahiku?"

"Maaf, aku tidak bisa melakukan itu," tolak Phana, "Tetapi aku akan merawat dan membesarkannya sebagai seorang ayah, dan jika kau tidak keberatan, aku ingin mendapatkan hak asuh atas June."

Pris terkejut, karena kebetulan tujuan ia datang ke Singapura hendak bertemu keluarga yang ingin mengadopsi June, namun ia tidak menyangka akan bertemu Phana, ini pasti udah takdir, pikirnya.

"Tenyata semua pria sama saja, kalian hanya menabur bibit dan hanya mengharapkan ingin memetik buahnya, tanpa memikirkan tanah tempat bibit itu tumbuh," tutur gadis itu sambil tertawa menyeringai, "Pernahkah kau menempatkan dirimu diposisi seorang wanita yang melahirkan dan membesarkan seorang anak seorang diri tanpa status pernikahan?"

Phana tidak berkomentar, namun tidak dipungkiri ia merasa bersalah dan menyesalinya, "Maaf, aku akan membayar hutangku padamu dengan cara lain, karena saat ini aku memiliki tanggung jawab pada pasanganku, dan aku tidak akan meninggalkannya apapun alasannya."

(IND/ENG) - My Heart Insurance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang