03

5.3K 535 20
                                    

Nyonya Kim menatap Lisa yang duduk berseberangan dengan dirinya. Ia masih merasa bersalah terhadap calon menantunya atas kejadian kemarin.

Ia tahu bahwa Lisa masih bersedih dan juga kecewa terhadap anaknya, Kim Mingyu. Belum lagi dirinya yang akan di hadapkan dengan tanggung jawab yang besar atas cucu-cucunya nanti setelah menikah dengan Taehyung.

Namun ia tak memiliki jalan keluar lain, di satu sisi lainnya ia juga tak bisa menanggung aib. Hampir sebagian dari kolega bisnis ia undang belum lagi keluarga besar yang akan datang.

Persiapan sepenuhnya hampir selesai, ditambah dia tak mau Lisa menjadi buah bibir orang-orang atas tindakan yang dilakukan oleh anaknya.

Setelah memikirkan matang-matang ia serta suaminya memutuskan untuk menjadikan Taehyung mempelai pria menggantikan sang adik.

Meskipun dengan pembicaraan yang cukup panjang saat membujuk putra sulungnya. Ia merasa tidak ada salahnya jika Taehyung menggantikan adiknya menikah.

Sudah dua tahun lamanya Taehyung hidup sendiri tanpa pendamping untuk mengurus anak-anaknya. Mungkin ini saat yang tepat bagi Taehyung untuk membina rumah tangga kembali meskipun dengan cara yang cukup tak terduga.

Dua tahun lalu Taehyung kehilangan istrinya, Bae Irene. Umur Rubby pada saat itu baru menginjak satu tahun dan Yumi sembilan tahun. Irene meninggal dunia setelah mobil yang ia kendarai meledak sesaat setelah dirinya terlibat kecelakaan beruntun.

Dirinya sudah membujuk Taehyung menikah lagi beberapa bulan lalu, namun Taehyung tetap Taehyung yang ia kenal. Acuh dan hanya fokus pada perusahaan serta anak-anaknya.

"Eommonim," suara Lisa menarik atensi nyonya Kim dari lamunannya sesaat.

"Ah ya, Lisa-ya"

Lisa hanya bisa tersenyum sebagai tanggapan.

"Lisa-ya, maafkan Eomma yang melamun barusan."

"Tak apa, Eommonim."

"Maafkan anak Eomma, Lisa. Eomma masih belum bisa mendidiknya dengan baik."

"Eommonim, jangan seperti itu. Mingyu pasti memiliki alasannya sendiri melakukan hal seperti ini. Jangan meminta maaf terus kepada Lisa, Eommonim." Pasalnya sedari kemarin nyonya Kim terus mengulang kata maaf berkali-kali pada Lisa, dirinya merasa tak enak.

"Kau terlalu baik, nak. Ah iya, Eomma mendapat pesan dari Taehyung katanya dia tak bisa pergi untuk mengambil cincin pernikahan kalian. Jadi Eomma yang akan meminta paman Lee untuk mengambilnya."

"Padahal Lisa bisa mengambilnya sendiri, Eommonim. Paman Lee pasti sedang bekerja apalagi biasanya beliau sibuk mengantar Aboenim."

"Masa Eomma tega membiarkanmu pergi mengambilnya sendirian. Besok Lisa tak usah datang kesini, gunakan sehari besok untuk beristirahat ya, sebelum hari pernikahan. Apalagi kalian sudah sibuk dari kemarin."

"Baiklah, tapi Rubby Eomm-" ucapan Lisa disela nyonya Kim saat ia mengungkit soal Rubby.

"Jangan pikirkan Rubby, dia bisa bersama Eomma. Biasanya juga Eomma yang mengurus mereka Lisa-ya," sela nyonya Kim.

"Soal Yumi, maaf ya mungkin dia belum terbiasa memanggil Lisa dengan panggilan Mommy."

"Lisa mengerti keadaan Yumi, jadi Eommonim tak perlu minta maaf."

Keduanya melanjutkan obrolan mereka. Nyonya Kim hanya bisa berharap agar apa yang dia dan suaminya putuskan bisa berujung dengan baik untuk kedua belah pihak.

---*---

Siang berganti, matahari terlihat telah menenggelamkan dirinya. Helaan nafas terdengar jelas di ruangan seorang Kim Taehyung. Dirinya masih disibukkan dengan berbagai laporan dari beberapa divisi.

Setelah beberapa waktu lalu ia berhasil meyakinkan investor asing yang akan berinvestasi di perusahaan milik ayahnya.

Ia menduga hanya akan memakan waktu yang sedikit, namun pihak investor menginginkan penjelasan ulang serta kesepakatan yang diajukan oleh pihak investor tidak terlalu menguntungkan bagi perusahaan.

Dirinya baru bisa kembali ke ruangannya setelah melewati berbagai perdebatan yang cukup panjang agar kesepakatan bisa menguntungkan dua belah pihak.

Tok Tok Tok

Joshua muncul setelah suara ketukan pada pintu berakhir. Ia merupakan sekretaris sekaligus orang kepercayaan dan jangan lupakan ia merupakan teman Taehyung ketika sekolah menengah atas, langkah kakinya mendekat menuju meja tempat Taehyung berada dengan amplop berwarna coklat ditangannya.

"Kim Sajang-nim, ini yang bisa saya dapatkan," ucap Joshua seraya meletakkan amplop di meja.

Taehyung menoleh, lalu membuka amplop tersebut. "Joshua, jangan berbicara terlalu formal padaku," ucap Taehyung disela-sela kegiatannya mencermati isi dari amplop tadi.

"Ini masih di kantor, Kim Sajang-nim," jawab Joshua seadanya.

"Ah mereka berdua ternyata memiliki hubungan, kukira hanya teman biasa. Jadi dia pergi ke Jepang bersama orang ini. Dasar Anak ini, Menyusahkan!!" Monolog Taehyung kesal.

"Terima kasih, kau sudah bekerja keras Josh." Taehyung memijat pangkal hidungnya, ia merasa pusing dengan kelakuan adiknya itu.

"Sudah seharusnya, Kim Sajang-nim. Sebaiknya Anda segera pulang, ini sudah malam. Urusan yang penting sudah Anda tangani. Jadi, pekerjaan ini bisa saya selesaikan sendiri. Nona Rubby pasti sudah menunggu Anda."

"Baiklah, aku serahkan padamu. Tolong segera pulang jangan terlalu memaksakan diri."

"Baik, terima kasih atas perhatian Anda," ucap Joshua sambil membungkuk memberi hormat.

"Sudahlah, kita cuma berdua jangan terlalu sopan." Setelah mengucapkan kalimat tersebut Taehyung berlalu meninggalkan ruangannya.

Dirinya bergabung dengan beberapa pengendara lainnya membelah jalanan kota Seoul di malam hari ini.

---*---
.
.
.

To be continued

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


08 Januari 2023

Terima kasih atas dukungan dari teman-teman, semoga suka dengan ceritanya 💕.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang