Mereka baru pulang setelah menghabiskan makan malam bersama di rumah keluarga Choi. Sekarang semuanya disibukkan dengan kegiatan masing-masing.
Lisa memilih membereskan pakaian serta barang lainnya yang ia bawa. Sedangkan Taehyung memilih pergi ke ruang kerja yang ada di samping kamar mereka.
Selesai membereskan semuanya, Lisa keluar dari kamar. Ia bertemu dengan bibi Jang yang akan mengantarkan kopi serta beberapa biskuit menuju ruang kerja.
"Bibi Jang, itu untuk Taehyung Oppa?"
Bibi Jang yang mendengar penuturan sang majikan berhenti melangkah. "Iya nyonya," jawabnya seraya mengangguk.
"Boleh saya yang bawa?"
Bibi Jang mengangguk menyerahkan nampan yang ia bawa, lalu ia kembali setelah berpamitan pada sang majikan.
Tok tok tok
Taehyung menoleh melihat siapa yang membuka pintu ruang kerjanya. "Lisa, ada apa?"
"Tidak, hanya mengantar ini saja."
"Terima kasih. Oh ya, Mumpung kamu ke sini saya ingin menunjukkan jadwal Yumi dan juga Rubby. Tadi kamu menanyakannya bukan?"
Taehyung memperlihatkan layar yang menunjukkan serangkaian jadwal anak-anaknya.
"Biasanya Yumi tidak memakai bus sekolah, saya selalu mengantar dia sebelum pergi bekerja, lalu pergi ke rumah orang tua saya untuk menitipkan Rubby."
Jemari Lisa menggulirkan layar yang Taehyung perlihatkan padanya. Telinganya mendengarkan penjelasan dari Taehyung.
"Emh...Mulai Besok saya saja yang mengantar jemput Yumi sekolah, boleh?"
"Kau tidak keberatan?" Tanya Taehyung menelisik pada Lisa. Dirinya sesekali meminum kopi yang Lisa bawa.
"Ini keinginan saya, jadi saya tak keberatan sama sekali. Apalagi nanti Taehyung Oppa bisa menghemat waktu untuk sampai ke perusahaan." Lisa tersenyum di akhir kalimatnya.
"Saya ke bawah dulu, Oppa."
Taehyung memerhatikan punggung mungil milik Lisa yang menghilang dibalik pintu. Sebenarnya dia kaget melihat Lisa yang mengantar minuman, biasanya hanya bibi Jang yang akan mengantarkannya sepanjang dirinya hidup berumah tangga.
Irene, seingatnya ia tak pernah susah payah untuk mengantarkan minuman jika bukan ada urusan yang menurutnya penting Atau mungkin dirinya yang selalu melarang Irene masuk ke dalam ruang kerjanya?
Ah entahlah dirinya tak begitu mengingatnya dengan jelas. Tak ingin ambil pusing dirinya melanjutkan kembali kegiatan yang sempat tertunda.
---*---
Di ruang keluarga anak sambungnya sedang asik dengan dunianya masing-masing. Yumi yang sibuk membaca buku sedangkan Rubby sibuk menggambar sambil bernyanyi riang.
Sebelum menghampiri mereka, Lisa menyempatkan diri pergi ke dapur guna membawa cemilan untuk kedua anak sambungnya.
Rubby menoleh saat dia datang menuju ke arah mereka. "Mommy, mommy sini!" Suara Rubby melengking saat memanggil dirinya. Lisa yang melihat Rubby antusias ketika melihat dirinya terkekeh gemas.
Nampan yang ia bawa disimpan di atas meja. Dirinya mendudukkan tubuhnya di samping Rubby. "Kenapa, sayang?"
"Lihat rabbit, bagus kan?"
"Wah bagus sekali." Lisa tak menyangka anaknya menggambar bulatan besar lalu memberikan garis panjang di atasnya seperti telinga kelinci. Ingin berkata jujur tapi ini kreativitas anaknya.
"Yumi Eonni, Mommy bilang bagus berarti tidak jelek."
"Itu jelek, itu cuma bulatan besar." Yumi merespon tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku yang sedang ia baca.
"Ihhhss, kakak jahat." Mulut Rubby mengerucut lalu matanya mulai berair.
"Sudah jangan cemberut, itu bagus percaya sama Mommy. Makan buah melon saja ya." Bujuk Lisa mengalihkan fokus Rubby, anak sambungnya.
"Eung."
Rubby mengangguk lalu menerima suapan dari Lisa. "Yumi mau makan buah?" Tawar Lisa pada Yumi.
Yumi menoleh pada Lisa, lalu mengambil garpu. Sesekali Yumi memakan melon dengan buku yang masih di tangannya. Kepala Yumi menoleh saat Lisa memberi Yumi suapan. Lisa yang ditatap hanya tersenyum. Yumi dengan ragu membuka mulutnya.
"Terima kasih, Tante Lisa." Lisa yang mendengarnya tersenyum sebagai tanggapan. Lalu sedikit menggerakkan mulut guna memberi tahu bahwa itu bukan masalah besar pada Yumi meskipun suaranya agak sedikit berbisik.
Lisa terus menyuapi kedua anaknya, untung Rubby tak jadi menangis. Malah sekarang dia tengah tertidur setelah mendengarkan cerita yang ia bacakan, tentunya setelah dirinya mengajak Rubby menggosok gigi.
Ketika Rubby membawanya menuju kamar, Lisa menyempatkan diri untuk menyuruh Yumi bergegas masuk kamar.
Sekarang dirinya yang akan menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama untuk seorang Choi Lalisa tertidur pulas.
Sesaat setelah Lisa tertidur Taehyung memasuki kamar. Dia membenarkan posisi Lisa tidur yang terlihat tak nyaman untuk istrinya serta membenarkan selimut agar Lisa tetap hangat. Mungkin Lisa lelah akibat aktivitasnya hari ini.
Dirinya bangkit kembali untuk mematikan lampu yang masih menyala menyisakan lampu tidur yang ada di nakas samping ranjang. Lalu bergabung dengan Lisa ke tempat tidur.
---*---
.
.
.To be continued
12 Januari 2023
Terima kasih atas dukungan temen-temen.
Semoga suka dengan ceritanya. Semoga suka dengan ceritanya 💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy, you're our mother (end)
RomansPernikahan yang ia impikan bersama sang kekasih hancur! Semuanya tak berjalan sesuai harapan seorang Choi Lalisa. Kepergian sang kekasih tak pernah ia duga, hingga dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia akan melanjutkan pernikahan dengan seseoran...