31

2.6K 342 20
                                    

Lisa menatap tangga menuju lantai dua, siapa tahu Yumi keluar dari kamar tidurnya. Ini sudah hampir jam makan malam tapi anak sambungnya tak kunjung keluar. Dirinya bingung tak tahu apa yang dilakukan Jih-yo pada anaknya, Taehyung belum pulang karena harus lembur. Mungkin jika ada sang suaminya, dia bisa membujuk atau menenangkan Yumi.

Rubby sejak tadi berada di depan pintu kamar Yumi mencoba untuk mengajak kakaknya bermain seperti biasa, dia sudah membawa Rubby bermain tapi tetap saja anaknya kembali lagi ke depan pintu kamar kakaknya.

"Eonni, ayo main."

Tok...Tok..Tok.

"Eonni, kita bermain bersama Lulu."

"Eonni!!" Rubby meninggikan suaranya agar lebih terdengar jelas oleh sang kakak.

"Eonni..." Suaranya melemah. Rubby menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar Yumi, mengetuk-ngetuk pintu kamar lebih pelan dari pada sebelumnya.

"Ayo keluar... Eonni."

Yumi berbaring tanpa menghiraukan suara Rubby dari luar. Setelah sampai di rumah dia bergegas menuju kamar lalu mengunci pintu kamarnya. Ia merebahkan diri di ranjang dengan pakaian yang masih sama seperti sebelumnya. Dia terlalu lelah berpura-pura di hadapan Mommy Lisa dan juga Rubby.

Dirinya harus tetap berusaha untuk melakukan apa yang ayahnya beritahukan padanya. Meskipun enggan memperlakukan ibunya seperti itu, tapi ini untuk kebaikan sang ibu.

Beberapa malam yang lalu ayahnya mendatangi dirinya saat Mommy Lisa sudah tertidur. Sang ayah membicarakan tentang sesuatu hal yang membuat ia terkejut dan menyakitkan untuknya di awal atas kebenaran yang dirinya ketahui seperti hari ini, mengenai dirinya yang bukan anak kandung sang ayah.

Tapi jika mengingat kembali masa lalu saat ayahnya masih bersama Mommy Irene. Kebenaran ini tidak begitu membuatnya heran, mereka sering bertengkar tak pernah saling menyayangi satu sama lain seperti halnya sang ayah dengan Mommy Lisa.

Daddy Taehyung tak pernah memukulnya, tak pernah mengungkit asal-usulnya, sang ayah memperlakukan dirinya dengan baik penuh kasih sayang. Itu yang ia rasakan selama hidup bersama dengan ayahnya. Justru ia merasa harusnya Mommy Irene bukan orang tua kandungnya dari pada Daddy-nya yang selalu baik padanya.

Air matanya mengalir kembali saat teringat perlakuannya pada ibunya, ini semua bukan kemauannya sendiri.

Jika mengenai foto sang ibu dengan laki-laki lain, Yumi tahu itu semua bohong. Ayahnya sudah mewanti-wanti semua ini, tapi tetap saja dia harus terlihat bahwa dirinya marah serta kecewa agar bisa mengelabui tante jahat yang menemuinya tadi, Mommy Lisa itu orang baik.

Flashback

Suara pintu terbuka dengan pelan, jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Yumi di kagetkan dengan suara dari pintu kamarnya.

"Daddy." Mulutnya bergerak memanggil Taehyung tanpa suara.

Taehyung berjalan menghampiri Yumi yang masih terduduk di kursi meja belajarnya. Langkahnya pelan menghampiri sang anak yang menatapnya takut-takut. Mungkin anaknya takut dia marahi sebab Yumi belum tidur saat jam sudah menunjukkan waktu hampir tengah malam.

"Sedang apa, hm?" Tanya Taehyung saat berada di dekat Yumi.

Yumi menggeleng, enggan memberi tahukan kegiatannya pada Taehyung. Tangannya mengusap rambut hitam anaknya setelah membawa Yumi untuk duduk di atas ranjang.

"Daddy mau bicara boleh?"

"Boleh, Dad." Taehyung tersenyum mendengar jawaban Yumi.

"Daddy, minta maaf sebelumnya pada Yumi. Jangan marah ya, Pasti menyakitkan untuk anak cantik Daddy ini."

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang