20

4.1K 458 11
                                    

"Benar, Mommy baik-baik saja?" Tanya Yumi, ia sedang berbaring di sebelah kiri Rubby yang sudah tertidur diantara dirinya dan sang ibu.

Suara hujan terdengar deras dari pada sore hari tadi. Beberapa hari belakangan ini hujan mengguyur tanpa ampun. Cuaca akan lebih buruk saat mendekati tengah malam. Tapi, pagi hari hingga siang hari cuaca akan bagus seperti tak akan turun hujan di sore harinya.

"Mommy baik-baik saja, sayang."

Suasana kembali hening hanya terdengar gemericik air hujan. Lisa memilih diam tak bersuara setelah jawaban yang ia lontarkan. Ia merasa tak baik mengajak anaknya mengobrol, Yumi harus tidur agar kondisinya lebih baik lagi dari pada sekarang.

"Dulu Yumi pikir, Yumi bisa bahagia jika mendapatkan hati mommy Irene. Tapi, suatu hari Yumi merasa hanya ada Daddy Taehyung pun Yumi bisa bahagia." Ucap Yumi memecah keheningan.

"Mommy tahu Yumi mengikuti berbagai kegiatan di luar pelajaran bahkan les privat pelajaran lainnya." Yumi melihat Lisa mengangguk dari sudut matanya.

"Itu bentuk upaya Yumi bahkan Yumi belajar dengan giat hanya untuk mendengar pujian dari Mommy Irene. Tapi, setelah menyadari semuanya sia-sia, Yumi tetap melanjutkannya untuk diri Yumi sendiri bukan untuk orang lain. Yang terpenting Daddy Taehyung selalu ada memberikan dukungan untuk Yumi."

"Yumi tahu, hubungan Daddy dengan Mommy Irene tak pernah sebaik hubungan Daddy dengan Mommy Lisa."

"Daddy selalu menghindar jika ada Mommy Irene, sedangkan Mommy Irene hanya mementingkan uang dan kesenangannya. Kadang Yumi mendengar mereka bertengkar jika Mommy Irene keluar dari kamar Daddy Taehyung di rumah yang dulu."

"Ah...maaf tak seharusnya Yumi menceritakan ini. Intinya, Mommy Lisa tak perlu khawatir." ucap Yumi, mengubah posisinya menghadap ke arah Lisa.

"Yumi yakin bahwa Daddy Taehyung pasti akan membuat Mommy Lisa bahagia, sama halnya saat Daddy memberikan kebahagiaan pada Yumi dan juga Rubby dari dulu sampai sekarang." Yumi tersenyum diakhir kalimatnya.

"Mommy Lisa orang baik, jadi berhak untuk bahagia. Jangan merasa bersalah pada orang lain ataupun diri sendiri, Mom. Mommy harus tersenyum agar tetap terlihat cantik."

"Selamat tidur." Ucap Yumi lalu kembali pada posisi awalnya, dirinya cukup malu mengatakan hal yang dia ucapkan. Yumi memilih memejamkan mata mencoba untuk tidur.

"Selamat tidur, sayang." Lisa tak menyangka akan mendengarkan cerita dari Yumi, anak sambungnya. Dia bahkan memberikannya perkataan tak terduga seakan dia tahu bahwa tengah terjadi sesuatu pada dirinya. Atau mungkin Yumi tahu tadi dia menangis? Tidak mungkin kan?

Setelah memastikan bahwa anak-anak telah tertidur, Lisa beranjak untuk pergi keluar menemui Taehyung. Ia merasa tak enak jika harus meninggalkannya sendirian.

Taehyung pasti menginginkan penjelasan tentang keadaannya tadi. Ia bisa melihat betapa khawatirnya Taehyung saat melihat dirinya sore hari tadi.

Tangannya menarik handle pintu kamarnya dan Taehyung. Namun Lisa tak menemukan kehadiran Taehyung di dalam kamar tersebut. Kakinya kembali berjalan menuju ruang tempat kerja suaminya.

Sayup-sayup ia mendengar Taehyung tengah berbicara dengan seseorang mungkin, dia tengah menelpon. Tangannya mengetuk pintu sebelum masuk ruangan itu.

Taehyung menoleh ke arah pintu lalu menutup panggilan telepon. Ia mendapati presensi Lisa tengah berdiri di sisi rak buku yang ada di ruangannya, bibirnya tersenyum pada Lisa.

"Berbicara dengan siapa, Oppa?"

"Joshua, barusan dia membicarakan urusan kantor." Ucap Taehyung berbohong, bukannya tak ingin jujur tapi dia tak ingin kakak Lisa marah padanya.

"Kenapa belum tidur?"

"Belum ngantuk Oppa. Ouh iya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."

"Duduk dulu Lisa. Tak ingin minum teh, coffee atau chocolate hangat?"

Lisa mendudukkan dirinya di sofa yang ada di sana. "Tak perlu repot-repot, Oppa."

"Baiklah, ingin berbicara apa?" Tanya Taehyung mencoba pura-pura tak tahu apapun dan menempatkan dirinya di samping Lisa.

"Ini soal tadi. Maaf melalaikan tugasku sebagai seorang ibu dan melakukan hal yang tak berguna."

"Lisa, kita semua manusia yang pasti melakukan kelalaian meskipun orang lain menganggap kita sempurna. Jadi, tak perlu minta maaf padaku soal tadi."

"Terima kasih. Oppa...tadi Mingyu datang kesini. Bukan sesuatu yang penting tapi, dia memberiku peringatan untuk tidak mengganggu hubungannya dengan Jih-yo."

"Dia tak melakukan apa-apa padamu kan?" Tanya Taehyung mencoba memeriksa tangan maupun wajah Lisa dan tubuh sang istri.

"Aku baik-baik saja, Oppa. Dia datang hanya untuk membicarakan sesuatu yang tak penting."

"Syukurlah kalau dia tak berbuat sesuatu yang gila."

"Kau ada-ada saja, Oppa." Lisa terkekeh kecil mendengar penuturan Taehyung.

Taehyung tersenyum melihat tawa kecil istrinya. ia bersyukur Lisa terlihat baik-baik saja sekarang.

"Tapi benar dia itu sering melakukan hal-hal gila Lisa. Waktu kecil pun selalu merepotkan diriku."

"Tapi, kenapa kau ada di sana tadi?" Lanjut Taehyung.

"Aku habis menangisi diriku yang dulu, yang dengan mudahnya mempercayai bahwa adikmu mencintai diriku. Rasanya seperti orang bodoh setiap mengingat apa yang diriku lakukan untuknya." Ucap Lisa dengan bibir yang tersenyum kecil ketika mengingat kelakuan bodohnya tadi.

"Lisa, tolong maafkan Mingyu ya? Dari dulu dia selalu di manja makanya dia seenaknya sendiri dalam hal apapun."

"Oppa tak perlu minta maaf, seharusnya aku berterima kasih padanya. Jika semuanya tak seperti itu aku tak akan pernah ada disini bersama denganmu dan anak-anak."

"Kau tak menyesal?"

"Untuk apa menyesal? Aku lebih takut Oppa yang menyesal."

"Aku kembali dulu, Oppa. Maaf tak bisa menemanimu lebih lama." Lisa tersenyum setelah mengecup bibir Taehyung.

Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah nakal istrinya akhir-akhir ini. Bebannya terasa berkurang ketika tahu bahwa Lisa telah baik-baik saja. Tapi Taehyung harus tetap berusaha memberikan kebahagiaan yang terbaik untuk keluarga mereka kedepannya.

---*---
.
.
.

To be continued

22 Januari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22 Januari 2023

Terima kasih atas dukungan teman-teman. Semoga suka dengan ceritanya 💕.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang