Lisa berulang kali mengejap-ngejapkan mata. Tangannya meraba-raba benda hangat yang menutupi tubuhnya. Kesadarannya mulai terkumpul saat indra pendengarannya mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi.
Kepalanya menoleh ke segala arah mencoba menelusuri setiap sudut ruangan tempat dirinya berada. Terakhir kali ingatannya mengingat bahwa dia berada di ruang makan sedang menunggu anaknya, Yumi.
Dia pasti tertidur pulas di ruang makan sampai tak tahu kapan dirinya berpindah tempat hingga berakhir di tempat tidurnya sendiri. Bahkan dia bermimpi Yumi mengecup pipinya dan mengucapkan perkataan maaf. Dirinya menoleh ke arah pintu kamar mandi yang dibuka seseorang.
"Pagi, sayang." Ucap Taehyung yang tengah bertelanjang dada sambil berjalan menuju lemari pakaian.
"Oppa..."
"Kenapa?" Taehyung bertanya sembari sibuk memakai pakaiannya.
Lisa turun dari tempat tidur mendekati Taehyung membantu suaminya yang tengah mengancingkan kancing kemeja putihnya dan memasangkan dasi. Setelahnya dia menengadah menatap Taehyung. "Jih-yo kemarin ketemu sama Yumi. Aku enggak tahu apa yang Jih-yo kasih tahu ke Yumi tapi, dia dari sepulang sekolah enggak keluar-keluar kamarnya. Aku khawatir, Oppa."
Taehyung menatap wajah muram istrinya, matanya memancarkan kekhawatiran. Dia amat merasa bersalah jika melihat sang istri seperti ini. Kakinya melangkah untuk mengambil jam tangan yang tersimpan di dalam laci, sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tak sanggup jika harus melihat wajah orang yang ia cintai seperti itu, dadanya sesak.
"Nanti ya, aku bicara sama Yumi. Sekarang aku harus pergi ke perusahaan."
"Tapi--"
"Kamu coba bujuk dulu ya sebisanya. Aku ada meeting pagi ini. Maaf, aku pergi dulu." ujar Taehyung lalu bergegas keluar dari kamar.
Lisa menoleh ke arah pintu saat Taehyung kembali masuk ke dalam mengambil kunci mobil yang tertinggal.
"Oppa."
"Jangan terlalu khawatir, aku pergi dulu." Pamit Taehyung kembali tak lupa mengecup bibir sang istri.
"Jangan lupa sarapan di sana," Seru Lisa sebelum suaminya melangkah menjauh.
Lisa menatap punggung sang suami yang menghilang dibalik pintu. Dirinya menghela napas panjang lalu segera bergegas menuju kamar mandi. Perasaannya tak enak akhir-akhir ini.
Sekarang Lisa tengah menyiapkan sarapan pagi, di saat dirinya sibuk dengan kegiatan yang dia lakukan sepasang matanya tak sengaja menoleh pada Yumi yang berjalan menuju pintu keluar memakai pakaian yang sudah rapi dengan ransel di punggungnya.
Lisa segera menghampiri Yumi dan menahan pergerakan sang anak. Yumi berbalik menghadap dirinya, Lisa bisa melihat mata sang anak merah serta bengkak.
"Ini masih pagi, sayang."
"..."
"Ayo, sarapan dulu."
"..."
Yumi menghiraukan setiap perkataan Lisa, dia kembali memegang handle pintu berusaha membuka pintu yang ditahan oleh sang ibu.
"Kamu lagi buru-buru? Yaudah sarapannya Mommy masukin ke kotak bekal kamu ya." Lisa segera berlari ke arah dapur lalu dia tergesa memasukkan makanan ke dalam kotak bekal.
Dirinya dengan cepat mengambil kunci mobil ketika melihat sang anak yang sudah tak ada lagi di dekat pintu. Tak lupa mengunci pintu rumah karena Rubby masih tertidur pulas di dalam.
Lisa panik saat Yumi tak ada di halaman depan. Dia langsung menyalakan mesin mobil dan mencari keberadaan Yumi. Matanya tak tinggal diam melihat kesana-kemari menyusuri jalanan yang biasanya dia lewati ketika pergi mengantar jemput anaknya. Dirinya menekan klakson mobil saat melihat anaknya yang tengah berjalan di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy, you're our mother (end)
RomancePernikahan yang ia impikan bersama sang kekasih hancur! Semuanya tak berjalan sesuai harapan seorang Choi Lalisa. Kepergian sang kekasih tak pernah ia duga, hingga dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia akan melanjutkan pernikahan dengan seseoran...