13

4.3K 448 16
                                    

Flashback

Taehyung terduduk di kursi panjang taman rumah sakit. Badannya lemas, pikirannya mengawang tak tentu arah. Ia tersenyum bingung sambil memandangi pasien-pasien yang berlalu lalang mencari udara segar yang tak bisa mereka dapatkan di dalam rumah sakit.

Tangannya saling mengepal. Punggungnya bersandar pada sandaran kursi. Jujur, ia kecewa saat dokter Song memberi tahu hasil diagnosisnya bahwa ia mengalami Gangguan Stres Pasca Trauma atau Post-traumatic stress disorder (PTSD).

Tapi, kekecewaan ini lebih ditunjukkan untuk dirinya sendiri. Dirinya yang tak berdaya, tak punya kuasa atas apa yang ia derita. Dokter menyarankan untuk menghindari penyebab terjadinya trauma yang ia alami.

Ternyata keanehan yang dialami tubuhnya selama ini di sebabkan gejala post-traumatic stress disorder. Ia sendiri tak sandar kapan gejala itu ada pada dirinya.

"Jika Anda selalu menghindar dan waspada terhadap lingkungan sekitar yang tertuju pada penyebab trauma Anda itu, sudah bisa dipastikan Anda memiliki Gangguan Stress Paska Trauma terhadap suatu hal itu. Sebab itu merupakan gejala gangguan tersebut."

"Kemungkinan Anda juga berusaha untuk melupakan kejadian yang menjadi inti trauma Anda dan nantinya akan mengakibatkan ingatan Anda menjadi samar-samar. Jadi jangan heran ketika Anda sering melupakan sesuatu hal ataupun susah mengingat sesuatu hal tersebut. Meskipun tidak akan selamanya kejadian yang Anda hindari itu bisa terkubur dalam memori yang anda miliki. Biasanya akan ada pemicu untuk munculnya ingatan Anda kembali."

"Bagian otak Anda yang menyimpan memori akan mengira adanya celah dari suatu memori jika sebagian menghilang. Nantinya Anda akan membuat suatu memori baru atau bisa kita katakan sebagai ingatan palsu sebagai pengganti dari ingatan yang sebelumnya terhapus."

"Saya saran kan Kim Taehyung-ssi menghindari penyebab yang bisa membuat trauma Anda kambuh."

"Anda bisa melakukan beberapa terapi dan juga mengonsumsi obat yang nanti bisa saya resep kan untuk pemulihan kondisi Anda, Kim Taehyung-ssi." Dokter song menjelaskan panjang lebar.

Mengingat kembali apa yang Dokter Song katakan padanya membuat Taehyung tak sanggup menerima keadaannya sekarang. Jikalau ia pindah rumah bagaimana dengan Yumi? Bahkan orang tuanya pasti akan curiga. Ia masih harus menjaga dan merawat Yumi yang masih kecil meskipun dia tak memiliki hubungan darah tapi, jiwa kemanusiaannya selalu diuji. Mungkin yang ia bisa lakukan hanya menghindari presensi seorang Bae Irene.

Flashback off

Taehyung menghela napas panjang ketika mengingat kembali beberapa tahun lalu saat dirinya berada di taman rumah sakit yang sama dengan yang ia datangi sekarang setelah pertemuannya dengan Dokter Song seperti waktu dulu. Dirinya telah mengambil obat yang selalu ia konsumsi meskipun akhir-akhir ini ia tak begitu bergantung.

Bibirnya terangkat, ia tersenyum kecil saat mengingat masa sulitnya dulu. Ia tak menyangka dirinya bisa bertahan begitu lama dalam satu atap bersama orang yang memberinya trauma. Bukankah harusnya ia gila ya? mungkin beberapa orang akan memilih jalan untuk bercerai tapi, pada saat itu dirinya berpikir bukan pilihan yang tepat. Yumi dan orang ia sayangi selalu menjadi alasannya untuk sembuh.

Ia bersyukur Tuhan mendatangkan seseorang yang membantunya mengurangi kekhawatirannya. Dan menjalani kehidupan yang bisa disebut lebih baik dari pernikahan sebelumnya. Dua tahun yang lalu setelah kepergian Irene dirinya sedikit stabil tapi tak pernah sebahagia saat ini meskipun, trauma yang ia derita belum benar-benar pulih.

Kakinya kembali melangkah setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul satu siang. Dirinya bergegas menuju mobil yang ia parkir di sudut tempat parkir. Ia berencana menjemput Lisa dan juga Rubby yang tengah berada ditempat biasanya Rubby les ballet dan setelahnya mereka akan menjemput Yumi sekolah.

Biasanya Lisa memakai mobilnya sendiri untuk mengantar jemput anak-anaknya namun, sekarang mobil dia berada di bengkel untuk perawatan rutin. Taehyung tak masalah harus menjemput mereka, sebab ia tak memiliki jadwal yang begitu padat untuk hari ini.

---*---

Lisa mengamati Rubby yang tengah mengikuti gerakan gurunya. Ia tak menyangka Rubby mengikuti les ballet pada awalnya mengingat umurnya yang masih kecil.

Ah! Lucu sekali, kalimat itu yang tengah Lisa pikirkan saat melihat gerakan Rubby. Rasanya ingin berteriak karena rasa gemasnya pada anak sambungnya itu.

Dirinya beruntung bisa menjadi ibu sambung untuk anak yang menggemaskan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirinya beruntung bisa menjadi ibu sambung untuk anak yang menggemaskan seperti ini. Rubby menghampiri dirinya setelah menyelesaikan kelas balletnya.

"Mommy."

"Kenapa, baby?"

"Mau minum."

"Boleh." Mendengar penuturan sang anak Lisa memberikan botol minum yang sempat ia bawa.

"Capek ya?"

Rubby menganggukkan kepalanya ditengah aktivitas minumnya. Setelah ini ia harus mengganti baju sang anak lalu menunggu Taehyung untuk menjemput mereka.

"Daddy belum datang?"

"Belum sayang jadi, sekarang kita ganti baju dulu ya."

"Eung"

"Ayo!" Lisa mengandeng tangan Rubby menuju tepat ganti pakaian dengan tas kecil ditangan kanannya.

---*---
.
.
.

To be continued

16 Januari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16 Januari 2023

Terima kasih atas dukungan teman-teman.
Semoga suka dengan ceritanya 💕.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang