35

3K 327 15
                                    

Lisa memasuki mobil yang terparkir apik di parkiran hotel. Dia membuka topi yang dirinya kenakan saat keluar dari hotel tadi.

Sekarang dia harus bertemu seseorang yang seharusnya dia temui beberapa saat lalu setelah dirinya pulang dari rumah sore hari tadi.

Lisa melamun mengingat kembali kejadian malam itu, dimana dirinya sangat lelah untuk mendengarkan sesuatu hal bahkan menurutnya dirinya jadi lebih sensitif. Setelah diingat kembali suaminya tak salah dia hanya menjalankan apa yang harus dia lakukan atas perintah kakaknya.

Dia ingin pulang berkumpul kembali dengan anak sambungnya dan juga suaminya. Namun terkadang entah kenapa akhir-akhir ini dirinya kesal serta enggan untuk melihat wajah Taehyung, bahkan hanya untuk mendengar nama dari suaminya itu. Untungnya sekarang belum waktunya dia untuk kembali meskipun hatinya tak tenang meninggalkan anak-anaknya.

Helaan napas keluar dari mulut Lisa, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju suatu tempat.

---*---

Matanya menatap malas pada Mingyu yang tengah berada di bar stool dengan seorang bartender didepannya. 

Bartender itu mengedipkan sebelah matanya saat dia bertatapan langsung dengan Jih-yo yang tengah berjalan ke arah dirinya dan Mingyu berada.

"Kenapa kau harus menghubungi diriku sih?" Seru Jih-yo dengan nada tak sukanya.

"Eits, jangan seperti itu, kau kan kekasihnya."

"Tak ingin minum? akanku buatkan sesuatu yang spesial untuk wanita cantik seperti dirimu." Lanjut pria itu setelah Jih-yo duduk disalah satu kursi.

"Simpan saja rayuanmu untuk wanita lain, kau tahu aku tak akan pernah tergoda oleh rakyat jelata seperti dirimu."

"Wow, kau tak pernah berubah ya." Ucapnya lalu tersenyum getir mendengar penuturan lawan bicaranya itu.

"Sudahlah. kau bisa membantu membawa dia ke mobil, kau tak akan membiarkan diriku sendiri membawanya kan?"

Jih-yo menatap tajam pria yang ada di ranjang, dia dengan sudah susah payah memindahkan Mingyu ke apartemen milik kekasihnya itu.

Sebisa mungkin dia harus berhenti terlibat dengan Mingyu tapi bukankah rugi jika kekasihnya itu tak berguna untuk terakhir kalinya.

Tangannya mengambil ponsel Mingyu yang ada di saku celana pria itu. Dirinya harus mengutak-atik ponsel ini agar dapat terhubung dengan ponsel miliknya. Jih-yo berjalan keluar, segera mungkin dirinya harus mengembalikan ponsel ini sebelum Mingyu terbangun.

---*---

Yumi menggandeng Rubby dengan erat, mereka berdua keluar rumah tanpa sepengetahuan Taehyung. Keduanya berjalan menyusuri jalanan kota Seoul. Yumi nekat membawa adiknya untuk mencari keberadaan Lisa.

Bagaimana dengan ayahnya? Apa yang tengah ayahnya lakukan hingga dirinya bisa pergi seperti ini? Tentu saja sang ayah pergi tadi pagi entah akan ke mana padahal hari ini merupakan hari minggu, yang pasti ayahnya itu menitipkan Rubby pada dirinya.

Tidak ada pilihan lain bukan, selain harus membawa sang adik ikut dengannya. Langkahnya terhenti ketika suara seorang wanita menghentikan mereka.

"Kalian Yumi dan Rubby bukan?" Tanya seorang wanita.

"Woah, Tante Cantik." Rubby berlari, dia antusias saat melihat wanita itu.

"Sedang apa kalian di sini?" Dia melihat pada Yumi setelah mencubit gemas pada pipi Rubby.

Yumi yang diberi pertanyaan malah diam tak menjawab pertanyaan tadi. Dirinya masih mengingat-ingat kembali wanita yang ada di depannya ini, kalau tidak salah dirinya pernah bertemu dengan dia disuatu tempat.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang