Acara berlangsung lancar, hari sudah semakin gelap. Taehyung membawa Lisa serta kedua anaknya menuju rumah yang selama ini ia tempati bersama dengan anak-anak.
Tangannya menekan klakson mobil guna memberi tahu bibi Jang, asisten rumah tangganya bahwa ia telah pulang.
Ia menuruni mobil yang baru saja ia kendarai. Berlalu kebelakang membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan koper milik Lisa.
Matanya menoleh pada Lisa yang baru keluar dari mobil dengan Rubby yang tengah tertidur pulas di pelukannya.
"Tolong bangunkan Yumi, Lisa-ssi. Mungkin dia juga tertidur saat perjalanan pulang."
Mendengar penuturan sang suami, Lisa bergegas membuka pintu mobil belakang, lalu mencoba membangunkan Yumi.
"Taehyung-ssi, Yumi sepertinya sangat pulas."
"Ah, kau bisa membawa kopermu sebentar? Saya akan menggendong Yumi ke kamar."
Lisa mengambil alih koper yang ada di tangan Taehyung sebelumnya menggunakan salah satu tangannya meskipun sedikit susah. Langkahnya mengikuti Taehyung dari belakang. Matanya mengamati rumah yang baru saja ia masuki.
"Lisa-ssi, tunggu di sini sebentar, ya. duduk dulu nanti bibi Jang ke sini untuk membawa minuman hangat."
Kegiatannya terhenti kala suara berat sang suami terdengar. Setelah kepergian Taehyung menuju lantai dua, ia mendudukkan diri di salah satu kursi yang ada di suatu ruangan, yang menurutnya sebagai ruang tamu.
Rubby yang masih berada di dalam gendongannya menggeliat kecil. Seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan segelas chocolate hangat di atas nampan.
"Nyonya, ini chocolate hangat yang diperintahkan tuan."
Lisa tersenyum lalu mengucapkan terima kasih pada wanita paruh baya yang kemungkinan bibi Jang.
"Saya Jang Eunhi, anda bisa memanggil saya bibi Jang."
"Jangan terlalu formal, bibi bisa memanggil saya Lisa, saya Choi Lalisa."
"Tidak bisa seperti itu nyonya, Anda majikan saya. Jika tidak ada keperluan lainnya saya pamit undur diri." Bibi Jang meninggalkan Lisa
Setelah memperkenalkan dirinya.Lisa kembali fokus pada Rubby. Tanganya mengelus sayang Surai sang anak. Lalu meminum minuman yang ada di depannya.
Tak berselang lama Taehyung kembali terlihat menuruni anak tangga. "Sudah lebih hangat?" ucap Taehyung seraya mengambil alih Rubby dari gendongan Lisa.
"Iya, terima kasih Taehyung-ssi."
"Ayo, kau juga pasti lelah."
Lisa mengikuti Taehyung menuju lantai dua. Dirinya terus memerhatikan punggung Taehyung dari belakang.
"Kau bisa pergi ke kamar di sebelah sana, merapikan bajunya besok saja. Dan kau bisa memakai kamar mandi yang ada di dalamnya, nanti saya menyusul setelah menidurkan Rubby."
Lisa melangkah menuju kamar yang ditunjuk oleh Taehyung. Tangannya meraih handle pintu yang ada di depannya.
Pertama kali memasuki kamar dirinya di suguhi oleh nuansa kamar yang berwarna abu-abu. Hidungnya mencium wangi maskulin menguar kuat di dalam ruangan.
Tak ingin memakan waktu lama, Lisa segera membersihkan diri sebelum presensi Taehyung memasuki kamar.
---*---
Netra Lisa menemukan suaminya yang bersandar pada headboard ranjang dengan mata fokus pada iPad di tangannya, penampilannya sudah berganti dari sebelumnya. ah, dirinya baru pertama kali melihat Taehyung memakai kacamata.
"Kau sudah selesai?" tanya Taehyung setelah menyadari kehadiran Lisa.
"Iya," Lisa menjawab dengan langkah kaki yang kaku melangkah menuju ranjang.
Lisa tak terbiasa dengan perubahan Taehyung padanya. Pasalnya dia jarang berbicara pada Lisa sebelumnya. Entah kenapa semua perlakuan dan tindakan Taehyung membuat ia tak karuan.
Suasana canggung menyelimuti mereka. Namun sesaat kemudian suara Taehyung memulai kembali pembicaraan.
"Lisa, saya boleh memanggil seperti itu?"
"Senyamannya Taehyung-ssi saja." Lisa yang menunduk langsung menoleh pada Taehyung.
"Lisa tolong jangan terlalu formal, panggil Taehyung saja atau Oppa. Tak enak jika terdengar orang lain."
"Iya, Oo-Oppa," ucap Lisa terdengar ragu lalu menundukkan kembali wajahnya menatap pada pakaian yang tengah ia gunakan.
"Saya meminta maaf atas perlakuan saya yang tak mengenakan kemarin-kemarin, saya pusing dengan perkejaan di tambah adik saya berbuat ulah, tolong pengertiannya.
Terdengar helaan nafas sebelum Taehyung memulai kembali perkataannya.
"Bukannya saya terbebani dengan keputusan orang tua saya, tapi ini keputusan besar untuk hidup kita. Saya harap kita saling mengenal terlebih dahulu, apalagi saya masih memiliki perasaan terhadap mendiang istri saya. Tolong jangan tersinggung, saya akan berusaha yang terbaik kedepannya. Jadi, tetap bersama saya apapun yang terjadi.
"Saya tak menyangka putri bungsu saya mulai bergantung pada Mommy barunya. Yumi meskipun acuh tak acuh sepertinya dia nyaman denganmu. Mohon bantuan untuk kedepannya. Saya juga ingin meminta maaf terlebih dahulu atas nama anak-anak saya jika kedepannya mereka menyusahkan kamu. Maaf memberikan tanggung jawab yang besar dengan adanya pernikahan tak terduga ini.
"Saya tahu kamu juga memiliki beban yang belum sepenuhnya terselesaikan sama seperti saya terhadap adik saya, Mingyu. Saya tak akan memaksa kamu untuk memenuhi kewajiban kamu sebagai seorang istri. Tapi saya tak akan membiarkan kamu pergi karena saya tak ada rencana untuk menikah lagi lain kali."
Taehyung berbicara panjang lebar seraya menatap Lisa yang duduk di sebelah kiri ranjang. Matanya menatap wajah sang istri guna melihat setiap ekspresinya saat ia bicara.
---*---
.
.
.To be continued
10 Januari 2023
Terima kasih atas dukungan dari teman-teman, semoga suka dengan ceritanya 💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy, you're our mother (end)
RomancePernikahan yang ia impikan bersama sang kekasih hancur! Semuanya tak berjalan sesuai harapan seorang Choi Lalisa. Kepergian sang kekasih tak pernah ia duga, hingga dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia akan melanjutkan pernikahan dengan seseoran...