24

3.7K 446 25
                                    

Tatapan Dokter song turun ke lengan Taehyung. Ia masih ingat bagaimana dulu lengan pasiennya banyak bekas luka jika jadwal konseling dengan dirinya, namun dia tahu dengan seiringnya waktu pria di hadapannya ini membaik bahkan di tahun ini pemulihannya lebih cepat dari pada tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengerti bagaimana seorang Kim Taehyung melukai diri sendiri pada tubuhnya. Perasaan jijik pada tubuhnya sendiri pasti pernah ia alami mengingat kembali cerita yang ia dengar sendiri dari pasiennya.

Ia tak menyangka Istri baru yang Taehyung ceritakan padanya dapat mempengaruhi banyak pemulihan kondisi seorang Kim Taehyung. Ia tahu kecemasan awal seorang Kim Taehyung sebelum memutuskan untuk menerima permintaan orang tuanya, beruntung dulu dirinya berhasil perlahan membujuk pria yang ada di hadapannya ini agar menerimanya.

"Bagaimana harimu Kim Taehyung-ssi?" Ucap Dokter Song memulai percakapan seperti biasanya saat memulai sesi konselingnya.

"Sangat baik, tadi pagi kami sarapan bersama seperti biasanya. Dia memperlakukan diriku dengan baik seperti sebelum-sebelumnya." Ucap Taehyung sesekali tersenyum kecil mengingat bagaimana kesehariannya dengan Lisa.

"Anak-anakmu bagaimana kabarnya?"

"Mereka sekarang selalu protektif terhadap Mommy barunya dan yang kulihat mereka lebih bahagia dan ceria dengan adanya Lisa." Ujar Taehyung menatap Dokter Song Yang tengah menatapnya juga.

Dokter Song tersenyum mendengar penuturan Taehyung, yang ia tahu dari cerita Taehyung anak pertamanya sulit untuk membuka dirinya pada orang lain. Seorang Lisa memberikan banyak pengaruh baik terhadap lingkungan pasiennya ini.

"Aku ikut senang mendengarnya. bagaimana perkembangan hubungan kalian?" Dokter pria paruh baya itu kembali memberikan pertanyaan.

"Kami semakin dekat, ah ... " Taehyung menatap Dokter Song sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kenapa?"

"... Emh kami sudah pada tahap berhubungan badan," ucap Taehyung ragu.

"Perkembangan yang bagus, melihat kondisi dirimu yang cukup stabil akhir-akhir ini. Kau sudah melewati banyak hal. Apa traumanya kambuh saat kalian melakukannya?"

"Ah... ya, Seperti yang Dokter Song katakan padaku sebelumnya tentang kemungkinan akan kambuhnya trauma pada saat aku melakukan aktivitas yang dapat memancing trauma tersebut. Traumaku kambuh sesaat kami selesai melakukannya." Taehyung menggigit bibirnya merasa malu dengan ceritanya.

"Kau tak perlu cemas, kau sudah melakukannya dengan baik. Pasti perlahan akan lebih membaik. Tak sampai hilang kesadaran kan?"

"Tidak, hanya sesak nafas dan gemetar saja lebih baik dari pada sebelumnya."

"Kau benar, kondisimu lebih baik dibandingkan sebelumnya. Aku senang mendengarnya, aku rasa kau ke depannya tak perlu lagi meminum obat Kim Taehyung-ssi."

Senyum Taehyung tercetak jelas saat ia mendengar penuturan dari dokter yang selama ini menanganinya.

"Terima kasih atas semuanya, dokter Song."

"Seharusnya kau berterima kasih pada dirimu sendiri dan orang-orang yang kau sayangi, termasuk istrimu." Taehyung menatap Dokter Song dengan tatapan bertanya.

"Kau sangat kentara Taehyung-ssi, pria paruh baya ini pasti menyadarinya. Kau tak lupa aku sudah hidup lebih lama dari pada dirimu." Dokter Song terkekeh kecil di akhir kalimatnya.

"Kalau begitu kita akhiri sesi konselingnya sampai bertemu bulan depan. Tak ingin bertanya sesuatu?" Lanjut dokter Song.

Taehyung bernapas lega ketika keluar dari ruangan yang selama ini ia datangi setiap bulannya. Kakinya berjalan dengan cepat menuju tempat parkir mobil.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang