22

3.8K 461 21
                                    

"Gimana?" Tanya Jenny dengan alis yang di naik-turun kan, bibirnya tersenyum nakal.

"Apanya yang gimana?" Jenny menghela napas saat mendapat pertanyaan balik dari lawan bicaranya.

"Kata kau waktu itu, dia baik. Berarti udah ketahap selanjutnya. Tapi bukanya yang aku lihat dia agak tak bersahabat gitu, ya meskipun tampangnya menjanjikan."

Lisa tertawa mendengar perkataan temannya, sungguh memang pikiran temannya itu tak pernah jauh dari sesuatu yang berbau Dewasa.

"Hey Lisa jangan tertawa. Aku penasaran cepat ceritakan padaku."

"Kenapa sih Jen, kau penasaran sekali?"

"Kau tak menyesal?" Jenny malah memberi pertanyaan dari pada memilih memberi Lisa jawaban.

"Untuk apa menyesal?" Ucap Lisa dengan sorot mata memerhatikan Rubby yang tengah bersama karyawan cafe memberi makan kura-kura yang ada di cafe milik Jenny.

Jenny merupakan pemilik dari cafe bertemakan hewan yang tengah dirinya datangi. Design cafe yang dia miliki sangat menarik apalagi untuk edukasi anak-anak. Meskipun hanya beberapa binatang saja yang ada di sini. Cafe ini juga merupakan perpaduan antara cafe dan juga pet store.

"Kau kan mencintai pria brengsek itu, sekarang malah menjadi kakak iparnya. Bagaimana perasaanmu sekarang pada Mingyu brengsek itu?" Tanya Jenny kembali.

"Kau tahu Jen, aku tak pernah seserius itu dalam menjalani hubungan dengan pria sebelumnya."

"Ya, aku tahu makanya saat si brengsek itu meninggalkanmu Lisa, ingin sekali melayangkan tanganku ini untuk menghajarnya. Tapi, sialnya dia kabur kalau saja aku tak sibuk, aku cari dia sampai ke ujung dunia sekalipun." Ucap Jenny menggebu-gebu.

"Kenapa kau yang jadi sangat kesal padanya." Lisa terkekeh melihat Jenny, temannya ini memang yang terbaik.

"Memangnya kau tidak?"

"Ya kesal. saat mendengar kabar dia selingkuh dari kau pun, aku masih percaya padanya. Tapi ternyata memang aku yang bodoh terlalu mempercayai dia. Pengen nangis Rasanya campur aduk, dibodohi dan dikhianati oleh pacar dan teman sendiri sekaligus. Tapi, mau bagaimana? Pernikahan berlanjut dan aku masih harus mengurus ulang beberapa urusan."

"Kenapa tak menolak, kau bisa egois Lisa?"

"Kau mau mengecewakan seorang ibu? Dengan menolak keputusannya yang dia dan keluarganya pertimbangkan sedemikian rupa. Nyonya Kim sangat baik padaku Jen."

"Meskipun anaknya mengecewakan diriku dan aku harus mengesampingkan perasaanku sendiri. Waktu itu aku pikir memang benar mungkin takdirku harus seperti ini." Lanjut Lisa setelah jeda sebentar kemudian tersenyum diakhir kalimatnya.

"Beberapa waktu lalu Mingyu menemuiku."

"Kenapa tak memberi tahu aku? Mau apa dia? Kau baik-baik saja kan?" Jenny terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Seperti yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja. Sekarang sudah aku kasih tahu kan, jangan marah. Dia datang hanya untuk membicarakan omong kosong."

"Jangan berbohong, Lisa."

"Benar, dia hanya membicarakan alasannya mendekati diriku dan menuding bahwa aku meneror kekasihnya agar aku bisa kembali padanya, konyol bukan?"

"Brengsek memang, untuk apa kau meneror kekasihnya hanya untuk membuat si brengsek itu kembali padamu, sampah macam itu percaya diri sekali memikirkan kau masih menginginkannya. Kau benar omongannya cuma omong kosong."

Temannya sungguh tak bisa mengontrol ucapannya, Untung Rubby berada cukup jauh dari tempatnya mengobrol dengan Jenny.

"Kau belum menjawab pertanyaanku yang lainnya Lisa."

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang