Ruangan kamar tidur miliknya bergema dengan suara tawa yang dia keluarkan dari mulutnya. Jih-yo terlihat sangat menikmati foto yang barusan ia dapatkan dari orang-orang suruhannya, meskipun Mingyu yang menjadi perantara antara mereka.
Tentu saja dirinya tak boleh turun tangan langsung dalam menyingkirkan seorang Lalisa.
Dan dengan mudahnya Mingyu dapat ia manfaatkan untuk membantu keberhasilan aksi balas dendamnya itu.Akhirnya dia bisa merasa sebahagia ini. Jika wanita itu belum mati, dirinya akan mendatangi dia ke rumah sakit tempat Lisa berada secara langsung dan membantunya mempermudah proses meregang nyawanya itu. Terdengar lagi suara tawa Jih-yo mengudara sesaat setelah dirinya mengakhiri lamunannya.
"Para idiot yang hanya memikirkan uang, kalian tidak tahu ada kamera pengawas di sana?" Monolognya.
Baguslah polisi tak mungkin mencurigai dirinya atas kejadian ini. Sudah semestinya semua berjalan sesuai harapan miliknya.
"Kau tak tahu siapa lawanmu, Lalisa!"
Senyumnya mengembang saat membayangkan wajah menyebalkan dari Lisa tengah kesusahan di dalam mobil yang sudah tak berbentuk lagi.
"Kau bisa tenang di sana, Eomma. Sekarang diriku bisa menikmati semuanya tanpa harus memikirkan bayang-bayang balas dendam pada wanita sialan itu."
---*---
"Kau belum tidur, Oppa?" Tanya Lisa yang baru saja memasuki rumah.
Taehyung bernapas lega setelah mengetahui seseorang yang membuka pintu ialah Lisa, istrinya.
"Kenapa baru datang?" Taehyung balik bertanya.
Dirinya tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya terhadap Lisa. Bahkan Taehyung menarik tubuh istrinya untuk dia peluk.
"Aku harus Check out terlebih dahulu dari hotel."
"Kau tidak apa-apa kan?" Ucap Taehyung melepaskan pelukannya dan memeriksa keadaan Lisa.
"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja."
"Syukurlah."
Lisa tersenyum, dirinya beruntung berhasil keluar dari mobil miliknya sebelum akhirnya mobil itu tertabrak dengan sangat keras. Apa yang diperkirakan oleh kakaknya sesuai dengan apa yang terjadi beberapa saat lalu, tangannya terasa masih gemetar.
Flashback
Mobil yang tengah dirinya kendarai sebenarnya bukan mobil miliknya, mobil ini hanya berbeda satu angka dalam plat nomor dengan mobil yang dia punya. Kakak kandungnya memberikan mobil otonom saat dia mendatangi rumah untuk dia gunakan.
Dan benar saja mereka mengincar dirinya yang tengah mengendarai mobil itu setelah beberapa hari dia pakai. Sebenarnya dia sengaja mengendarai kendaraan itu menuju tempat sepi sesuai perintah kakaknya.
Beruntungnya saat dia berbelok mereka lengah sampai dirinya bisa segera keluar dari kendaraan, dan beruntungnya lagi tak ada sama sekali orang disekitar daerah itu saat dia membiarkan mobil itu melaju tanpa pengemudi.
Sekarang dia tengah menyamar menjadi pejalan kaki dengan memakai jaket yang baru dia beli beberapa waktu lalu sebelum datang ke apartemen temannya. Beruntung tadi di dalam mobil dia sempat menggunakan jaket itu.
Suara klakson mobil membuyarkan lamunannya, Seungcheol menghampiri dia dengan mobil miliknya. Lisa berbalik ke arah datangnya mobil, debaran jantungnya masih terasa cepat. Kakaknya juga mengikuti dirinya dari belakang sedari tadi.
Kaca mobil terbuka menampilkan sesosok kakaknya. "Aku bangga padamu." Ucap Seungcheol tersenyum lalu memberikan air mineral pada adiknya yang telah duduk di kursi penumpang samping dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy, you're our mother (end)
RomancePernikahan yang ia impikan bersama sang kekasih hancur! Semuanya tak berjalan sesuai harapan seorang Choi Lalisa. Kepergian sang kekasih tak pernah ia duga, hingga dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia akan melanjutkan pernikahan dengan seseoran...