10

4.7K 511 18
                                    

Dahi Lisa mengernyit saat merasakan tubuhnya yang berat oleh sesuatu. Kelopak matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan dengan pencahayaan, sepersekian detik Pupilnya mengecil ketika dirinya mengetahui penyebab tubuhnya yang terasa berat, suaminya Kim Taehyung tengah memeluk tubuhnya dari samping.

Bagaimana bisa posisi ini terjadi? apakah dirinya melakukan kesalahan? Yang ia ingat tadi malam Taehyung dan dirinya tengah mengobrol seperti biasanya. Ah sepertinya ia tertidur saat menangis di pelukan Taehyung setelah mendapat pesan dari seorang anonim.

Matanya kembali terasa berair ketika mengingat Jih-yo temannya yang ada di dalam foto bersama Mingyu. Jih-yo merupakan model baru yang popularitasnya mulai melambung. Dia merupakan junior yang pernah Lisa ajar waktu dulu saat Lisa masih aktif di perusahaan keluarganya. Dan mulai menjadi dekat saat Jih-yo memulai karirnya.

Mungkin saat Mingyu berada satu project dengan Jih-yo membuat mereka dekat satu sama lain. Lisa tak pernah menaruh curiga terhadap Mingyu, karena ia tahu bahwa profesinya sebagai fotografer mengharuskan ia berhubungan dengan banyak orang. Tapi ia terlalu naif untuk seukuran wanita dewasa dirinya memang bodoh.

Lisa bangkit dengan hati-hati takut membangunkan Taehyung yang ada di sampingnya. Ia harus bergegas mencari kesibukan agar tak memikirkan pria brengsek itu. Lisa membasuh wajah, matanya agak bengkak akibat menangis tadi malam.

Kakinya kembali melangkah menuju dapur untuk membuat sarapan pagi. Terlihat bibi Jang tengah bersih-bersih di bagian ruang tamu. Dirinya terlebih dulu menyapa pada bibi Jang. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Tangannya memulai dengan lihai membuat sandwich untuk sarapan pagi ini. Lalu memotong beberapa bahan lainnya untuk dijadikan isian.

"Bibi Jang, tak apa kan Lisa meminta bibi untuk meneruskan ini?"

"Baik nyonya, bibi juga sudah selesai beres-beres."

"Terima kasih bibi. maaf merepotkan bibi Jang, Lisa mau membangunkan Rubby dulu."

Lisa membuka pitu kamar Rubby, anaknya terlihat masih menenggelamkan dirinya dalam selimut tebalnya bermotif kelinci.

"Rubby, ayo bangun baby," ucap Lisa dengan tangan yang mengelus pipi sang anak. Rubby terlihat menggeliat terganggu dengan apa yang Lisa lakukan pada dirinya. Terdengar gumaman kecil dari mulut mungilnya. "Baby..." Rubby terbangun dengan wajah masih mengantuk.

"Mommy."

"Hemm?"

"Sudah pagi ya? Rubby masih mengantuk."

"Kalo begitu mau mandi bersama Mommy biar ngantuk nya hilang?"

"Tapi, boleh bawa boneka rabbit?"

"Tentu saja," Lisa mengendong sang anak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

---*---

Di meja makan Yumi tengah duduk menunggu
Yang lain dengan mata sesekali menatap ke arah tangga yang mengarah ke lantai dua. Dirinya telah berada di sana beberapa menit yang lalu setelah Lisa membangunkan dirinya. Di hadapannya sudah ada beberapa potong sandwich.

Yumi membuka buku bacaan kesukaannya yang sengaja ia bawa saat turun ke lantai satu. Ia mencoba mengisi waktu yang ia gunakan untuk menunggu sembari membaca buku.

"Pagi Yumi-ya, menunggu lama ya." Sapa Lisa pada Yumi lalu membuka lemari es menuangkan susu pada dua buah gelas yang sempat ia ambil.

Kepala Yumi menoleh pada Lisa lalu tersenyum membalas sapaan yang ia terima "Pagi juga Mommy Lisa."

"Tidurmu nyenyak?" Tanya Lisa dengan tangan yang meletakkan segelas susu di hadapan Yumi. Sebelum Yumi menjawab pertanyaan Lisa suara Rubby menarik perhatian keduanya.

"Mommy, kak Yumi pagi!," ucap Rubby antusias dengan Taehyung yang menggandeng tangannya.

"Pagi," ucap Lisa dan Yumi bersamaan.

Tangan Lisa kembali meletakkan segelas susu dan kopi untuk Rubby dan Taehyung. Mereka berempat memulai sarapan pagi diiringi celotehan Rubby yang tak ada habisnya.

"Dad."

"Kenapa, Yumi?"

"Daddy berbuat apa pada Mommy Lisa?"

"Maksudnya? Daddy tak mengerti Yumi, coba katakan dengan jelas." Taehyung terheran dengan pertanyaan dari anak sulungnya. Ia merasa tak berbuat salah pada Lisa.

"Mata Mommy Lisa bengkak, pasti gara-gara Daddy kan Mommy Lisa menangis?"

"Mommy, abis nangis?" Rubby yang mendengar penuturan kakaknya langsung menoleh pada Lisa yang berada di sampingnya.

Taehyung tersedak dengan kopi yang baru saja ia minum. matanya menoleh menatap Lisa sebentar guna melihat wajah istrinya lebih tepatnya pada bagian mata Lisa lalu menoleh pada Yumi.

"Kenapa bisa Daddy yang salah?" Taehyung tak terima dengan tuduhan yang diberikan anaknya. Pasalnya bukan dia yang membuat Lisa menangis tadi malam.

"Kan, Daddy yang bersama Mommy Lisa tadi malam bukan aku ataupun Rubby," ucap Yumi lalu meminum kembali segelas susu yang tadi Lisa siapkan.

Perkataan anaknya memang benar tapikan, bukan dirinya yang menyebabkan tangisan Lisa.

"Yumi, ini bukan salah Daddy Taehyung kok. Ini karena Mommy kebanyakan tidur, jadi bengkak." Lisa mencoba memberi alasan.

"Begitu ya, kalau misalnya Daddy buat Mommy Lisa nangis bilang aja sama Yumi."

"Terus kamu mau apa kalo Daddy buat Mommy Lisa nangis?" pipi Lisa memerah mendengar panggilan dari Taehyung. Ia tetap tak terbiasa dengan panggilan 'Mommy' jika Taehyung yang mengucapkannya.

"Mau bawa pergi Mommy Lisa. Jadi nanti Daddy sendiri aja disini, Rubby ikutkan?"

"Eung, Rubby ikut."

Taehyung hanya bisa terkekeh mendengar ide Yumi yang tak pernah ia bayangkan. Yumi mulai protektif mengikuti adiknya tapi, ia merasa lega melihat Yumi yang mulai tak ragu lagi dalam mengungkap apa yang ia pikirkan.

"Mau jalan-jalan?" Taehyung menoleh pada kedua anaknya. Hari Minggu ini tak boleh digunakan dengan sia-sia bukankah begitu?

"Mau Daddy, mau." Rubby antusias kembali ketika mendengar kata jalan-jalan keluar dari mulut Daddy-nya. Sedangkan Yumi hanya mengangguk dengan mulut yang masih mengunyah sandwich.

---*---
.
.
.

To be continued

14 Januari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14 Januari 2023

Terima kasih atas dukungan dari teman-teman. Semoga suka dengan ceritanya 💕.

Mommy, you're our mother (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang