3. Arisan berbahaya

12K 905 13
                                    

A/N : Semoga kalian makin suka ya sama ni cerita eheheh, info dong kalau ada yang mungkin baca selain di Wattpad, kalian bacanya dimana? Soalnya aku ada kepikiran mau bikin cerita di Fizzo, tapi tenang lapak wattpad tetep jalan, cuma ya pengen aja gitu di tempet lain whehehehe. Aku sempet buat cerita di fizzo tapi keknya gak ada yang baca :)
But Happy Reading yahh🫶

***

"Jea kenapa belum tidur?"

Jea tidak menggubris dia masih kesal dengan aibnya yang terbongkar. Mana Caska kelihatannya suka banget sama kisah-kisah yang berisi aibnya. Bukan hanya masalah aib, sebenarnya Jea kepikiran sama sesuatu. Besok arisan keluarga dan dia khawatir sama lambe-lambe manusia yang hadir besok.

Jea merasa pemuda yang sedang berbaring di sampingnya, sedang menghadap Jea yang kini ikut berbaring disampingnya namun membelakangi Caska.

Jea merasa hembusan nafas hangat pemuda itu di tengkuk lehernya. Hal itu membuat Jea sedikit merasa kikuk dan tidak nyaman.

"Caska," panggil Jea.

Namun sepertinya tidak ada tanggapan dari pemuda itu. Ketika Jea berbalik karena penasaran, Jea bisa melihat Caska yang kini sudah terlelap dengan nyaman.

Jea memperhatikan setiap sudut wajah Caska. Pemuda ini semakin dilihat malah semakin tampan. Terkadang Jea suka mikir yang aneh-aneh, namun segera ditepis sama dia.

Awalnya Jea gak mau tidur seranjang sama Caska. Namun karena Caska pernah bilang, nikmati hubungan ini seperti air mengalir, makanya Jea setuju dan berakhir mereka tidur seranjang.

"Sebenarnya kamu ini siapa sih ka?" Gumam Jea pelan.

Kalau dipikir-pikir kehadiran Caska itu bagai sebuah misteri bagi Jea. Mau dia terima, Jea takut. Tapi kalau gak diterima, sayang juga. Caska juga tidak pernah menunjukkan gelagat anehnya selama ini.

Tangan Jea tanpa sadar menyentuh rambut Caska. Rambut hitam legam, hidung mancung, bibir tipis. Sungguh pahatan yang sempurna.

"Tapi kok kalau inget kamu ngetawain aku gara-gara cerita aibku, bikin aku kesel?"

Jea terkekeh pelan, kemudian menutup matanya ketika merasa kantuknya datang. Melihat wajah Caska, Jea jadi ngantuk.

Keesokan paginya mereka sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah keluarga. Kebetulan yang dapet arisan itu Bu'dhe Laksmi. Kebetulan yang sangat sial bukan. Padahal Jea sudah mempersiapkan diri nanti, tapi setelah tau dimana lokasi mereka arisan keluarga kali ini, rasanya Jea pengen batal aja dateng ke sana.

"Jea mikirin apa sih?"

Jea gak sadar kalau sekarang dia lagi mondar-mandir di depan Caska. Mereka memang masih bersiap, Jean ingin memoles wajahnya. Tapi karena kepikiran masalah nanti, dia jadi lupa dan sekarang malah mondar-mandir.

"Mikirin lambe turah."

"Lambe turah itu siapa? Kenapa Jea gelisah karena lambe turah. Kalau dia macam-macam sama Jea, bilang sama aku."

Jea menatap Caska dengan terharu, "duh, kenapa kamu mendadak imut gini sih!"

Padahal tatapan Caska itu datar dan gak ekspresif, tapi ucapan Caska terdengar imut di telinga Jea. Mungkin Jea harus berpikir ulang kalau Caska ini pemuda yang kaku.

"Atau Jea gelisah mau ketemu sama mantan Jea?"

"Hee, darimana kamu tau soal mantan?"

"Kak Ayu."

"Caska, lain kali kalau kamu gak ada kerjaan jangan pernah bicara sama Kak Ayu. Dia itu manusia penebar hoax, jangan percaya oke!"

Caska hanya mengangguk singkat, "Oke kalau Jea bilang begitu."

Suprise! Marriage | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang