Pagi semwaaa
Terimakasih sudah menyelesaikan misi 120 komen untuk lanjut ya wkwkwk sebenarnya banyak yang nyepam, tp gak apa apa deh nyepam sampe 3 kali dengan komen yang berbeda....Hehehee 140 Komen baru lanjut lagi yaaaa kawan, semangatt!!!
***
Jea masih terdiam di tempat. Mau masuk juga gak bisa, karena gak mungkin Jea meninggalkan Caska dan Haikal yang masih berdiri di teras.
Ketika pandangan mereka bertemu satu sama lain, jujur saja ada perasaan rindu yang sulit sekali untuk di ungkapkan. Bukannya Jea gak mau langsung peluk, tapi pikirannya sedang mengajak Jea untuk bersikap rasional.
Dalam hati Jea bertanya-tanya, bagaimana bisa Caska mengetahui rumah ini? Apa dia boleh berharap kalau Caska sudah mengingat kembali beberapa kenangan mereka?
"Ekhem."
Caska berdehem mengusir kecanggungan yang diakibatkan dari terdiamnya Jea setelah memanggil namanya.
"Apa yang membuat tuan datang kemari?" Tanya Jea, yang segera memalingkan pandangan.
Haikal mengernyitkan dahinya bingung, tentu dia tidak biasa mendengar Jea berkata formal. Apalagi saat ini yang berdiri dihadapan Jea adalah, Caska. Suaminya sendiri. Hati ini kepo untuk bertanya, namun Haikal memilih diam karena tau situasi dan kondisi.
Dia gak mau jadi penonton permasalahan rumah tangga orang dan memilih untuk berdiri agak jauh, tepatnya di samping mobil.
"Tuan?" Caska mengernyit.
"Tadi kamu memanggil saya dengan nama, sekarang kamu menambah kata Tuan?"
Jea hanya diam, matanya berkaca-kaca, karena dia harus bersikap biasa saja. Beruntung ibu dan bapak tidak ada disini, karena Jea tidak tau harus bagaimana lagi jika mereka berdua melihat kehadiran Caska di rumah ini.
"Kamu tidak mau menjelaskan sesuatu pada saya, Jea?" Suara Caska lembut, namun terdengar seperti mengintimidasi Jea, apalagi setelah mendengar dari Haikal, kebenaran tentang hubungan antara Caska dan Jea.
"Tidak ada yang perlu di jelaskan Tuan. Saya harap anda segera kembali dan tolong jangan pernah datang lagi kemari," pinta Jea tanpa menatap lawan bicaranya.
Caska tersenyum miris, "Kamu benar-benar tidak ingin menjelaskan sesuatu pada saya?"
"Apa yang ingin anda dengar?" Balas Jea cepat.
"Bersikaplah sopan dan menatap lawan bicaramu Jea!" Tukas Caska yang gregetan sendiri sama sikapnya Jea.
"Lelaki dan wanita yang tidak punya ikatan apapun, tidak boleh saling menatap."
"Kamu membawa dalil saat kamu tau bahwa kita memang punya ikatan?" Balas Caska.
Jea bungkam, hatinya mendadak sesak. Dia ingin Caska tau kebenarannya, tapi Jea tau kalau dia mengatakan yang sesungguhnya apa Caska mau percaya padanya?
"Jea saya butuh penjelasan kamu, meski saya sudah dengar dari Haikal. Tapi saya masih butuh---"
"TIDAK ADA HUBUNGAN APA-APA DI ANTARA KITA!" Tegas Jea yang sengaja memotong pembicaraan Caska.
Pria itu berdecak sebal, "Jea kamu pikir saya akan melepaskan kamu begitu saja? Setelah apa yang saya dengar dari Haikal, memangnya dimana suamimu? Coba katakan pada saya, tunjukkan pula dia saat ini." Caska menantang Jea dengan ekspresi menahan marah namun berusaha bersikap tenang menghadapi Jea.
"Kamu diam?"
"Kamu diam karena sebenarnya SAYA ADALAH SUAMI KAMU," Ucap Caska yang sengaja menegaskan kata tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suprise! Marriage | ZHONG CHENLE
ChickLitKeciduk berduaan di kosan sama pemuda yang bahkan tidak Jea kenal. Berakhir mereka berdua dinikahkan secara paksa akibat sanksi sosial di lingkungan kosannya. Warning! HANYA FIKSI SEMATA DON'T COPAS MY STORY Start : 7 Januari 2023